Membanggakan, Bedah Pintas Arteri Koroner Perdana di Tanah Papua
Pemerataan dan peningkatan kualitas merupakan 2 kata kunci yang masih menjadi tantangan dalam dunia kesehatan di Indonesia.
Masyarakat di Kab Sorong khususnya, dan masyarakat Papua pada umumnya, yang mengalami penyakit jantung hingga serangan jantung harus berpacu dengan waktu, karena mereka harus menempuh perjalanan jauh, setidaknya ke Makassar, Sulawesi Selatan atau kembali ke kampung halamannya di Pulau Jawa untuk mendapatkan penanganan medis yang memadai, padahal waktu kritis serangan jantung untuk dapat diselamatkan hanya 2 jam . Jika masyarakat Papua tidak mendapatkan akses untuk pergi ke Makassar dalam golden period tersebut, maka terjadinya mortalitas tak dapat dicegah.
Hal inilah yang menjadi perhatian Kementerian Kesehatan melalui RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebagai koordinator nasional program pengampuan kardiovaskular , yang berhasil mengantarkan RSUD Kabupaten Sorong , Papua Barat Daya melaksanakan operasi bedah pintas arteri koroner (CABG) pertama di tanah Papua, pada hari Jumat (11/10). Hal ini merupakan langkah lanjut dari keberhasilan tindakan intervensi non bedah oleh RSUD Kabupaten Sorong beberapa waktu sebelumnya.
“Hadirnya pelayanan jantung paripurna di tanah papua, menimbulkan efek domino yang positif bagi masyarakat papua. Bukan hanya angka mortalitas dapat dicegah, tapi masyarakat papua tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk transportasi dan akomodasi selama di luar kota untuk berobat. Pada konteks sosial, masyarakat papua tidak perlu jauh-jauh pergi dari keluarga untuk mendapatkan pelayanan jantung, karena kebiasaan orang papua ingin dekat dengan keluarga jika sedang sakit,” jelas Bapak Menteri Kesehatan.
Provinsi Papua Barat Daya melalui RSUD Kabupaten Sorong, menjadi provinsi ke - 23 dari program pengampuan kardiovaskular yang telah dapat melaksanakan bedah pintas arteri koroner. Dimana nantinya RSUD Kabupaten Sorong akan melakukan pembinaan layanan kardiovaskular bagi RSUD di Propinsi Barat Daya. Hal ini akan membutuhkan dan menghasilkan peningkatan kualitas sarana prasarana dan sumber daya manusia kesehatan di Propinsi Papua Barat Daya dan tanah Papua .
Selain menjadi rujukan layanan kardiovaskular bagi masyarakat di tanah Papua, keberadaan wisata Raja Ampat menjanjikan prospek RSUD Kabupaten Sorong sebagai wisata medik. Hal ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari Pemerintah Daerah serta masyarakat setempat, Kementerian Kesehatan dan Kementerian terkait lainnya.