Internasional? Siapa Takut?

Internasional? Siapa Takut?

Hiruk pikuk dalam balutan ketegangan Survei Akreditasi SNARS Internasional Edisi I di hari ketiga, masih menyelimuti ruang demi ruang di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK). Tujuh surveior dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), yang diketuai oleh dr. Sri Rachmani Suparni, M.Kes, MH.Kes, selama 5 hari, yaitu sejak Senin 8 Oktober hingga Jumat 12 Oktober 2018, melakukan survei dan penilaian kembali atas Akreditasi Paripurna yang sudah diraih RSJPDHK pada 3 tahun yang lalu.

Survei ini dilakukan dengan pembagian 3 bidang, yakni Medis, Keperawatan dan Manajerial. Survei tidak hanya diperiksa dari administrasi, tapi juga pelayanan ril di lapangan. Mulai dari hal penanganan pasien hingga penyelamatan pasien saat terjadi situasi darurat. H+1 survei atau pagi hari dihari berikutnya, sebelum dilakukan survei kembali, Tim Surveior melakukan review dan klarifikasi yang dihadiri oleh Direksi dan pegawai RSJPDHK. Review ini dilakukan untuk mengetahui hasil survei yang telah didapat. Beberapa masukan dan temuan yang disampaikan oleh para surveior, menjadi penyemangat seluruh elemen rumah sakit dalam melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas dan pelayanan.

Manfaat implementasi standar-standar akreditasi ini terutama ditujukan bagi penerima layanan kesehatan yaitu pasien, seperti keselamatan pasien, peningkatan komunikasi (keterlibatan pasien/keluarga) yang lebih efektif, dan lain sebagainya. Selain bermanfaat bagi pasien, akreditasi juga bemanfaat bagi petugas kesehatan di rumah sakit, bagi rumah sakit itu sendiri, bagi pemilik rumah sakit dan bagi perusahaan asuransi. Bagi tenaga kesehatan di rumah sakit, akreditasi berfungsi untuk menciptakan rasa aman bagi mereka dalam melaksanakan tugasnya. Mereka akan merasa aman karena sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit sudah memenuhi standar sehingga tidak akan membahayakan. Manfaat lain dari implementasi standar akreditasi adalah terbangunnya kepemimpinan kolaboratif yang menetapkan kualitas dan keselamatan pasien sebagai prioritas dalam semua tahap pelayanan. Alhasil, RSJPDHK pun dapat bersaing dengan rumah sakit yang berada di negara lainnya.

RSJPDHK berharap, tidak hanya kembali meraih predikat Paripurna oleh KARS, tetapi tingkat Internasional, yaitu tingkat tertinggi dalam capaian penilaian akreditasi ini. Untuk mencapai tingkat Internasional, rumah sakit harus lulus penilaian 15 program kerja, diantaranya akses dan kontinuitas pelayanan, manajemen pemberian obat, pendidikan pasien dan keluarga, dan keselamatan pasien. Diharapkan akreditasi ini tidak hanya sekadar visitasi dan selesai, namun kontinu dalam hal implementasinya. Sehingga diharapkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat menjadi lebih baik dan akan terus diperbaiki, karena itulah tujuan sebenarnya dari akreditasi. (nurhasanah)