Waspadai Perut Berdenyut Gejala Pelebaran Aorta

Waspadai Perut Berdenyut Gejala Pelebaran Aorta

 

Penulis: dr. Dela Ulfiarakhma

 

Tubuh manusia sering kali memberi kita tanda-tanda ketika ada sesuatu yang tidak beres. Salah satu tanda yang tidak boleh diabaikan adalah sensasi berdenyut atau “berdetak” di perut. Meskipun pada awalnya tampak tidak berbahaya, namun terkadang hal ini bisa menjadi indikator kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang yaitu pelebaran darah besar di perut atau yang sering disebut sebagai aneurisma aorta abdominalis AAA. Pada artikel ini, kita akan mempelajari apa itu AAA, mengapa penting untuk mewaspadainya, dan bagaimana kita dapat melindungi diri dari kemungkinan komplikasinya.

 

Pengertian Aneurisma Aorta Perut (AAA)

Aorta adalah pembuluh darah terbesar di tubuh. Aorta dibagi menjadi beberapa bagian termasuk aorta perut. Aorta perut membawa darah kaya oksigen dari jantung ke tubuh bagian bawah, termasuk perut dan kaki. Aneurisma adalah kondisi dimana dinding pembuluh darah melemah dan menggelembung seperti balon. Aneurisma dapat terjadi pada pembuluh darah manapun termasuk pembuluh darah otak dan pembuluh darah aorta. Saat aneurisma timbul, hal ini dapat memberikan tekanan pada jaringan tubuh dan organ disekitarnya, yaitu perut. Akibat hal ini, AAA sering menimbulkan sensasi berdenyut yang dapat dirasakan di perut.

 

Faktor Risiko AAA

Penyebab pasti dari aneurisma aorta belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Faktor-faktor ini termasuk:

  • Merokok: Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan aneurisma aorta dibandingkan dengan non-perokok.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi dinding aorta dan meningkatkan risiko aneurisma.
  • Genetika: Riwayat keluarga dengan aneurisma aorta dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini.
  • Usia: Risiko aneurisma aorta meningkat seiring bertambahnya usia. Individu lansia atau yang berusia diatas 60 tahun lebih berisiko untuk mengalami AAA. Hal ini dapat terjadi karena semakin tua, dinding pembuluh darah akan lebih rapuh.
  • Jenis kelamin: Laki-laki lebih mungkin mengalami AAA dibandingkan wanita. 

Kenali tanda-tanda yang membahayakan dari AAA

Salah satu satu tanda yang paling umum adalah sensasi berdenyut atau berdenyut di perut, terutama di dekat pusar. Denyut ini sering digambarkan sebagai perasaan seperti detak jantung di perut. Beberapa orang dengan AAA mungkin mengalami nyeri perut atau punggung bagian bawah yang terasa seperti tertusuk-tusuk. Rasa sakitnya bisa terus-menerus atau terputus-putus. Gejala AAA lain yang tidak khas dan sering bersinggungan dengan penyakit lain adalah gejala seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

 

Nyeri pada perut yang timbul secara tiba-tiba dan semakin parah merupakan tanda bahwa AAA telah pecah. AAA pecah merupakan keadaan kegawatdaruratan dan memerlukan tindakan medis segera. Rasa sakit sering digambarkan sangat menyiksa dan mungkin disertai gejala lain seperti mual, muntah, dan pingsan. Tubuh juga akan bereaksi terhadap stres akibat AAA yang pecah, kulit mungkin menjadi lembab, berkeringat, atau pucat. Orang dengan AAA yang oecah juga dapat merasa berdebar karena denyut jantungnya lebih cepat.

 

Apa yang harus dlakukan jika curiga ada AAA? 

Jika Anda merasa berisiko atau mengalami gejala-gejala AAA maka penting untuk segera mendapatkan pemeriksaan medis. Diagnosis dan pengobatan aneurisma aorta perut (AAA) melibatkan kombinasi evaluasi medis dan prosedur untuk menilai ukuran aneurisma, lokasi, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Berikut adalah ringkasan tes diagnostik dan pilihan pengobatan untuk AAA. 

  • USG adalah salah satu tes paling umum dan non-invasif yang digunakan untuk mendiagnosis AAA. Gelombang suara berfrekuensi tinggi digunakan untuk membuat gambar aorta perut, sehingga penyedia layanan kesehatan dapat mengukur ukuran aneurisma secara akurat dan menilai kondisinya.
  • CT (Computed Tomography) Scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) memberikan gambar penampang aorta perut secara rinci. Pemeriksaan ini dapat membantu memastikan keberadaan AAA, menentukan ukurannya, dan menilai hubungannya dengan struktur di sekitarnya.
  • Angiografi juga dapat dilakukan dengan penyuntikan kontras ked alam aliran darah dan memberikan gambaran rinci sebelum dilakukan tindakan operasi. 

Bagaiaman pengobatan AAA? 

Pengobatan untuk AAA disesuaikan pada setiap individu oleh penilaian klinis dokter. \

  • Pemantauan: Jika aneurisma aorta masih kecil dan tidak menyebabkan gejala, dokter mungkin akan memantau perkembangannya secara rutin.
  • Obat-obatan: Beberapa obat-obatan dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko pecahnya aneurisma.
  • Pembedahan: Jika aneurisma aorta berukuran besar atau berisiko pecah, pembedahan dapat diperlukan untuk memperbaikinya.

Individu dengan AAA juga harus mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi dan kolesterol tinggi. Modifikasi gaya hidup dengan olahraga rutin, mengurangi makan garam, dan rendah lemak penting untuk mengurangi risko terbentuknya AAA.

 

Sensasi berdenyut di perut mungkin tampak tidak berbahaya, namun terkadang bisa menjadi tanda kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti pelebaran aorta perut atau AAA. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua aneurisma akan menunjukkan gejala ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan medis secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti riwayat merokok, hipertensi, atau riwayat keluarga dengan aneurisma aorta. Deteksi dini dan tindakan yang tepat adalah kunci untuk mengatasi AAA.

 

Referensi: 

 

Erbel R, Aboyans V, Boileau C, Bossone E, Bartolomeo RD, Eggebrecht H, et al. 2014 ESC Guidelines on the diagnosis and treatment of aortic diseases: Document covering acute and chronic aortic diseases of the thoracic and abdominal aorta of the adult. The Task Force for the Diagnosis and Treatment of Aortic Diseases of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J. 2014 Nov 1;35(41):2873–926. 

 

Sakalihasan N, Michel JB, Katsargyris A, Kuivaniemi H, Defraigne JO, Nchimi A, et al. Abdominal aortic aneurysms. Nat Rev Dis Primers. 2018 Oct 18;4(1):34. 

 

Aggarwal S, Qamar A, Sharma V, Sharma A. Abdominal aortic aneurysm: A comprehensive review. Exp Clin Cardiol. 2011;16(1):11–5. 

 

Lederle FA. The Rise and Fall of Abdominal Aortic Aneurysm. Circulation. 2011 Sep 6;124(10):1097–9.