Penyakit Kardiovaskular Pada Pasien dengan Infeksi HIV

Penyakit Kardiovaskular Pada Pasien dengan Infeksi HIV

Penulis: dr. Nalagafiar Puratmaja, BMedSc (Hons)

 

Human Immunodeficiency Virus atau yang dikenal dengan singkatan HIV adalah suatu virus yang menyerang sistem imun pada tubuh kita. Disaat seseorang terinfeksi HIV maka akan berakibat pada rusaknya sistem imun secara progresif seiring berjalannya waktu untuk kemudian berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS.  Dewasa ini, perkembangan dunia medis memberikan kesempatan lebih besar kepada penderita HIV untuk tetap dapat beraktivitas seperti biasa. HIV akan menjadi penyakit kronis yang dapat tertatalaksana dan terkendali apabila konsumsi obat dilakukan secara rutin dan selalu menjaga kondisi tubuh. Sayangnya dengan angka harapan hidup yang lebih tinggi tersebut, masalah berupa penyakit kronis lain muncul. Dimana salah satunya adalah penyakit kardiovaskular pada populasi penderita HIV.

Seseorang dengan dengan HIV dikatakan berisiko sampai dua kali lebih besar untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah. Kasus kardiovaskular dengan infeksi HIV berkaitan dengan lebih dari 2,6 juta kasus kematian secara global per tahun. Dikutip dari Alonso dkk, seseorang yang hidup dengan HIV mengalami risiko lebih tinggi untuk mengalami infark miokardium dan gagal jantung. Selain itu juga ditemukan pada penelitian tersebut bahwa angka kejadian penyakit kardiovaskular lain seperti fibrilasi atrial, penyakit arteri periferal, serta stroke turut meningkat. Hal ini diprediksi akibat populasi penderita HIV yang mengalami peningkatan usia secara signifikan dan mengalami infeksi kronis terus menerus dalam tubuhnya setiap hari.

Peneliti berpendapat bahwa tubuh akan selalu memberikan respon terhadap infeksi. Tidak terlepas juga pada infeksi HIV yang telah menjadi proses infeksi menahun. Hal ini yang mengakibatkan meningkatnya risiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada pasien dengan HIV. Meskipun demikian, usaha dalam pencegahan dapat dilaksanakan lebih awal dan pengobatan sebaiknya setiap hari tidak luput untuk selalu menjadi pilihan. Dengan skirining awal dan rutin memeriksakan diri kepada dokter, maka seseorang yang hidup dengan virus HIV dapat memiliki kualitas hidup yang hampir sama baiknya dengan populasi umum. Serta apabila kelainan pada jantung ataupun pembuluh darah ditemukan, maka pilihan terapi dapat segera dilakukan dengan penerapan deteksi dini.

 

Referensi:

Alonso A, Barnes AE, Guest JL, Shah A, Shao YH, Marconi V. HIV Infection and Incidence of Cardiovascular Diseases: An Analysis of a Large Healthcare Database. J Am HeartAssoc. 2019;8:e012241