Penyakit Jantung dan Kehamilan
Penyakit Jantung dan Kehamilan
oleh : Dr Rina Ariani, SpJP
Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh calon ibu. Namun, selama proses kehamilan, terdapat beberapa hal yang berubah pada jantung dan pembuluh darah sang ibu, dan hal ini sebenarnya merupakan proses adaptasi alamiah yang terjadi untuk menjamin suplai untuk kebutuhan calon ibu dan janin didalam kandungan selama kehamilan.
Apa yang terjadi saat hamil?
Selama kehamilan, akan terjadi peningkatan volume darah ibu sebesar 30-50% yang dimulai sejak trimester pertama, dan mencapai puncaknya pada kehamilan minggu ke-24. Peningkatan volume ini akan menyebabkan jantung bekerja “lebih keras” untuk memompakan darah lebih banyak darah. Denyut jantung juga akan meningkat 10-15 denyutan diatas nilai sebelum kehamilan. Dan dalam kondisi normal, tekanan darah akan sedikit menurun pada trimester pertama dan kedua kehamilan dan biasanya kembali mencapai nilai awal pada trimester ke-3. Perubahan-perubahan ini yang kadang membuat calon ibu normal tanpa ada kelainan jantungpun kadang menjadi merasa mudah lelah dan berdebar-debar. Dengan terjadinya perubahan-perugbahan diatas, kehamilan dapat menjadi sebuah “stressor” bagi jantung dan membuat keluhan jantung menjadi lebih berat dan memburuk.
Saya punya penyakit jantung, apakah saya boleh hamil?
Jika seseorang mempunyai penyakit atau kelainan jantung, maka seseorang tersebut harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jantungnya apakah kelainan/penyakit jantungnya yang dideritanya akan membahayakan ibu dan atau calon bayi selama proses kehamilan persalinan. Terdapat beberapa penyakit jantung yang sangat berisiko tinggi sehingga secara medis tidak diperbolehkan hamil, namun ada kelainan jantung yang masih dapat mentoleransi kehamilan dan persalinan sehingga hanya perlu di pantau berkala oleh dokter jantung.
Saya tidak punya kelainan jantung sebelum hamil, apakah selama hamil dan persalinan saya bisa kena kelainan jantung?
Gangguan jantung dan pembuluh darah yang paling sering diderita oleh calon ibu adalah peningkatan tekanan darah (hipertensi). Hipertensi yang muncul saat kehamilan tidak hanya dapat mengganggu nutrisi ke janin, namun tekanan darah yang tidak terkontrol dapat juga menyebabkan komplikasi berat selama hamil dan persalinan sampai dengan risiko kematian ibu dan janin. Kontrol teratur tekanan darah selama pemeriksaan rutin kehamilan wajib dilakukan. Dokter kandungan/dokter penyakit dalam/dokter jantung anda mungkin akan meresepkan obat tekanan darah yang aman untuk anda konsumsi selama kehamilan, dan pada sebagian besar kasus, peningkatan tekanan darah ini hanya bersifat sementara, dan akan kembali normal pasca melahirkan.
Gangguan fungsi dan pompa jantung dapat pula timbul pada calon ibu diakhir masa kehamilan sampai dengan awal masa persalinan, namun hal ini sangat jarang terjadi. Gangguan irama seperti berdebar-debar, atau debar jantung yang tidak teratur terkadang timbul selama kehamilan, dan sebagian besar dari gangguan irama ini bersifat jinak. Konsultasikan ke dokter kandungan anda apabila anda memiliki keluhan cepat capai yang tidak wajar, sesak napas, debar-debar yang dirasa terlampau cepat atau irama jantung yang tidak teratur. Jika dirasa perlu, dokter kandungan anda akan merujuk ke dokter jantung untuk evaluasi lebih lanjut.
Obat-obatan jantung dan kehamilan
Pada saat hamil, sirkulasi darah ibu dan bayi hanya dipisahkan oleh plasenta. Beberapa obat-obatan jantung mungkin dapat melewati sawar darah plasenta sehingga ada di sirkulasi darah janin, dan mungkin dapat menyebabkan risiko kepada bayi. Sehingga beberapa obat harus di hentikan penggunaannya selama hamil. Jika anda hamil atau berniat hamil dan sedang mengkonsumsi obat-obatan yang berkaitan dengan jantung, konsultasikan segera dengan dokter jantung anda sehingga dokter jantung anda bisa memilihkan obat-obatan yang aman/relatif aman untuk tumbuh kembang janin.