Konsumsi Ikan dan Penyakit Jantung

Konsumsi Ikan dan Penyakit Jantung

 

Penulis:dr. Perdana Rezha Kusuma

 

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut mencapai 3,25 km2.1  Dari jumlah area laut sebesar itu sudah seharusnya banyak sumber daya berupa ikan yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu makanan yang menyediakan gizi yang baik bagi orang Indonesia. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 saat dilakukan pengukuran tekanan darah untuk orang Indonesia usia > 18 tahun menunjukan bahwa sekitar 34.1 % mengidap tekanan darah tinggi. Hal ini membuat setidaknya 34 persen orang Indonesia tersebut setidaknya memiliki 1 faktor resiko untuk terkena CVD atau penyakit Jantung dan pembuluh darah dikemudian hari.2

Dengan adanya keuntungan memiliki area perairan yang luas maka sumber daya ikan merupakan karunia yang harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi orang Indonesia. Beberapa penelitian menunjukan bahwa konsumsi ikan secara teratur (2x/minggu) atau minimal sekitar 175 gr dapat menurunkan resiko penyakit jantung.  Ikan yang dikonsumsi sebaiknya ikan yang memiliki kandungan omega 3 yang tinggi.

 Omega 3 ini ternyata memiliki efek mengurangi risiko gangguan irama jantung, mengurangi resiko sumbatan pembuluh darah, mengurangi kadar trigliserida pada dosis tertentu, mengurangi inflamasi serta membantu mengurangi tekanan darah (sedikit).4 Penelitian pada orang amerika menunjukan bahwa konsumsi harian omega 3 harian hanya mencapai 60-170 mg/ hari sedangkan dari rekomendasi yang dianjurkan adalah sekitar 250-500 mg / hari agar dapat mencapai efek pengurangan risiko penyakit jantung.5

Ikan laut yang dapat dikonsumsi antara lain ikan salmon mengandung omega 3 sekitar 1.723 g/100 g.  Ikan Sardine sendiri mengandung 1.457g/100 g. Ikan Makarel (Ikan kembung atau ikan Tenggiri (kaleng)) mengandung  sekitar 1.334g/100 g. Cara penyajian juga menjadi salah saty komponen penting menjaga keutuhan dari kandungan omega 3 dalam ikan-ikan tersebut saat dimakan, pada ikan salmon diketahui bila dikelola dengan cara panggang dapat mempertahankan kandungan omega 3 hingga tidak rusak saat di konsumsi.3 Maka dari itu marilah kita berusaha untuk mengonsumsi ikan sesuai dengan kebutuhan omega 3 harian agar mendapat manfaat baik untuk jantung kita semua.

 

Daftar Pustaka : 

Pratama O. Konservasi Perairan Sebagai Upaya menjaga Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia. Diakses melalui https://kkp.go.id/djprl/artikel/21045-konservasi-perairan-sebagai-upaya-menjaga-potensi-kelautan-dan-perikanan-indonesia. Diakses pada tahun 2022.

RISKESDAS KEMKES. 2018. Diakses melalui

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf. Diakses Januari 2022.

Mohan D, Mente A, Dehghan M et all.  Associations of Fish Consumption With Risk of Cardiovascular Disease and Mortality Among Individuals With or Without Vascular Disease From 58 Countries. JAMA Intern Med. 2021;181(5):631-649. Diakses melalui https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/article-abstract/2777338 pada Januari 2022.

Penny M. Kris-Etherton, William S. Harris, Lawrence J. Appel. Omega-3 Fatty Acids and Cardiovascular Disease. Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology. Vol 23;2. 2003. Diakses melalui

https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.ATV.0000057393.97337.AE.  Diakses januari 2022.

Susan K Raatz, Jeffrey T silverstein, Lisa Jahns et all.  Issues of Fish consumption for Cardiovascular Disease Risk Reduction. Nutriens. Apr 2013. Diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3705336/#:~:text=Consumption%20of%20small%20amounts%20of,risk%20of%20coronary%20heart%20disease.&text=Intake%20of%20fatty%20fish%20(%E2%89%A5,risk%20of%20primary%20cardiac%20arrest.&text=No%20significant%20relationship%20was%20observed,and%20risk%20of%20coronary%20disease. Diakses Januari 2022.