Jantung Anak, Kapan Harus Check-Up ke Dokter?

Jantung Anak, Kapan Harus Check-Up ke Dokter?

Penulis: dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K)

 

Apa Penyakit  yang  dapat Menyerang Jantung Anak?

Sebagian orang mungkin belum mengetahui bahwa penyakit jantung pada anak merupakan penyakit yang memiliki insidensi cukup tinggi, dan berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan tatalaksana yang cepat dan tepat. Penyakit jantung pada anak atau yang biasa disebut sebagai PJB (Penyakit Jantung Bawaan) merupakan penyakit yang dialami dan telah terjadi pada anak sejak dalam kandungan, namun kemunculan gejala dapat bervariasi. Gejala dapat muncul langsung ketika pasien dilahirkan maupun hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. Bahkan PJB ini dapat sama sekali tidak memiliki gejala. Fatal atau tidaknya PJB pun bervariasi, ada yang dapat dengan segera membutuhkan tindakan kedokteran baik kateterisasi maupun untuk menyelamatkan hidupnya, ada yang perlu menunggu beberapa lama waktu yang tepat untuk dapat dilakukan tindakan, ada pula yang tidak memperlukan tindakan dan cukup dengan obat-obatan serta pemantauan yang ketat dari dokter. Penyebab dari PJB ini sendiri pun hingga saat ini sebagian besar tidak diketahui. Beberapa factor risiko yang mungkin dapat mengacu terjadinya PJB adalah adanya riwayat PJB pada keluarga, adanya konsumsi obat-obatan maupun alcohol selama kehamilan, merokok selama kehamilan, dan riwayat kehamilan lainnya yang perlu ditelusuri. Namun dibalik itu semua, tidaklah menyebabkan PJB menjadi suatu pengecualian dari penyakit yang memerlukan perhatian khusus dan lebih.

Apa Gejala yang Harus Diwaspadai Orang Tua tentang PJB?

Gejala yang ditimbulkan dari PJB pada anak dapat bervariasi. Pada bayi baru lahir, gejala yang utama muncul adalah bayi tampak biru dan saturasi oksigen pada bayi rendah. Jika terdapat kejadian ini, maka merujuk ke dokter jantung untuk dilakukan pemeriksaan jantung merupakan hal yang paling tepat untuk dilakukan. Sedangkan untuk gejala PJB yang tidak langsung muncul ketika lahir dapat berupa anak tampak biru, sesak napas, infeksi paru berulang, kesulitan menyusu, hingga gagal tumbuh.Biru pada pasien biasanya tampak jelas pada daerah bibir dan jari-jari. Sesak napas yang dijumpai pada pasien sering ditemukan ketika anak sedang beraktivitas, bahkan anak dapat tiba-tiba menempatkan diri pada posisi jongkok ketika merasa lelah untuk bernapas.Sementara untuk keluhan yang sering diutarakan oleh orang tua pasien tentang infeksi paru berulang adalah pasien batuk pilek kembali meskipun telah diobati beberapa kali dengan obat batuk pilek. Keluhan kesulitan menyusu biasanya disadari oleh orang tua ketika pasien terputus-putus menyusu ketika diberikan ASI. Gagal tumbuh terjadi ketika orang tua menyadari bahwa grafik pertumbuhan anak tidak dalam batas normal maupun ketika membandingkan dengan anak-anak lain yang sebaya.

Kapan Orang Tua Harus Membawa Anak untuk Check-Up ke Dokter Mengenai PJB ini?

Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai gejala-gejala yang timbul pada anak dengan PJB, maka segera melakukan check-up ke dokter apabila menemui satu atau lebih dari gejala-gejala yang telah disebutkan. Selain itu, apabila memiliki faktor risiko seperti terdapat riwayat anak lainnya yang memiliki PJB, merokok, konsumsi alkohol maupun obat-obatan tertentu selama kehamilan, dapat membawa anak check-up ke dokter jantung untuk dilakukan pemeriksaan. Orang tua juga dapat meminta untuk dilakukan skrining PJB pada bayi yang baru lahir dengan menggunakan oksimetri (alat untuk mengukur saturasi oksigen). Hal ini memang tidak lekas menjadi diagnosis PJB pada bayi, namun jika hasilnya mengacu pada saturasi yang buruk, akan segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui ada tidaknya PJB pada bayi baru lahir tersebut. Orang tua juga harus berperan aktif dalam memperhatikan tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Dengan membawa anak check-up secara rutin ke dokter mengontrol tumbuh kembang. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan auskultasi (mendengar kan bunyi jantung) yang dapat saja terdapat kelainan meskipun saat itu anak tidak menunjukkan gejala apapun. Hal ini perlu menjadi catatan karena meskipun pada saat tertentu 

Anak dengan PJB tidak memiliki gejala apapun, namun akan lebih baik untuk segera mendeteksi dan menatalaksana lebih awal dibandingkan ketika anak telah mengalami gejala dan perburukan. Selalu perhatikan kesehatan anak anda.

Artikel ini menjelaskan tentang penyakit jantung bawaan pada anak secara ringkas. Untuk penjelasan dan pemahaman lebih lanjut mengenai penyakit jantung bawaan pada anak disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jantung anda.