Jangan Anggap Remeh, Bergejala Sakit Maag Ternyata Serangan Jantung
Oleh: dr. Muhammad Fadhil Fikri
Jantung merupakan organ vital di dalam tubuh yang bekerja tanpa henti sepanjang hidup seseorang. Jantung memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup dengan cara memompa darah ke seluruh tubuh.
Sakit maag dan serangan jantung adalah dua kondisi medis yang memiliki gejala yang mirip. Masyarakat perlu mewaspadainya dan dapat membedakan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai sakit maag, serangan jantung, serta bagaimana mengenali gejala dan perbedaannya.
Sakit maag, atau dispepsia, adalah kondisi yang terjadi akibat gangguan pada lambung. Gejala umum dari sakit maag termasuk rasa tidak nyaman pada perut bagian tengah atas atau di sekitar ulu hati. Beberapa gejala lain yang sering terkait dengan sakit maag adalah perut terasa kembung, mual, sensasi rasa terbakar pada ulu hati, serta cepat kenyang. Penyakit ini umumnya tidak mengancam nyawa, tetapi dapat memengaruhi kualitas hidup pengidapnya.
Sakit maag sering kali terjadi pada mereka yang tidak makan tepat waktu. Namun, tahukah kamu bahwa sakit maag bukan hanya pertanda adanya gangguan pencernaan saja? Ternyata, penyakit ini juga bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung. Keterkaitan antara sakit maag dan serangan jantung akan kita bahas lebih lanjut di bawah ini.
Serangan jantung, atau infark miokard, terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung. Ketika pembuluh darah ini terganggu, aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke jantung akan terhenti. Jika kondisi ini dibiarkan, dapat menyebabkan kematian sel otot jantung.
Gejala umum dari serangan jantung adalah nyeri pada dada sebelah kiri. Rasa nyeri ini seringkali terasa seperti ketiban benda berat dan dapat menjalar ke bagian leher, rahang, kedua lengan, atau punggung bagian atas. Biasanya, nyeri ini akan membaik saat sedang beristirahat. Namun, serangan jantung juga dapat ditandai dengan gejala lain seperti sesak napas, keringat dingin, badan terasa lemas, pusing, dan bahkan pingsan.
Gejala Serangan Jantung yang Mirip Sakit Maag
Beberapa masalah pada pencernaan juga dapat menjadi gejala serangan jantung. Beberapa gejala yang sering terkait dengan serangan jantung adalah sakit maag, heartburn, mual, serta nyeri ulu hati. Gejala-gejala ini sering kali disertai dengan gejala tambahan seperti sesak napas, keringat dingin, badan terasa lemas, pusing, dan pingsan. Wanita cenderung lebih rentan mengalami serangan jantung yang ditandai dengan sakit maag, terutama akibat perubahan hormon atau gaya hidup tidak sehat yang dijalani. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan gejala-gejala ini dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Meskipun sakit maag dan serangan jantung memiliki gejala yang mirip, terdapat beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah perbedaan antara sakit maag dan serangan jantung:
1. Sifat Nyeri
Sakit maag akibat gangguan pencernaan akan ditandai dengan nyeri yang muncul setelah makan dan bertambah parah saat berbaring. Nyeri ini biasanya dapat berkurang setelah mengonsumsi obat pereda maag. Perut juga terasa begah meskipun hanya makan sedikit saja. Selain itu, penderita sakit maag sering kali bersendawa atau buang angin.
Di sisi lain, serangan jantung ditandai dengan nyeri dada yang terasa seperti ditekan. Rasa nyeri ini dapat menjalar ke bagian leher, rahang, kedua lengan, atau punggung bagian atas. Nyeri dada akibat serangan jantung tidak terkait dengan makan dan tidak akan berkurang setelah mengonsumsi obat pereda maag.
2. Gejala Penyerta
Selain nyeri dada, gejala serangan jantung juga dapat ditandai dengan sesak napas, keringat dingin, badan terasa lemas, pusing, dan bahkan pingsan. Beberapa penderita juga mengalami mual atau muntah. Gejala-gejala ini sering kali disertai dengan gejala tambahan yang mencerminkan adanya gangguan pada sistem kardiovaskular.
Sementara itu, gejala sakit maag biasanya tidak disertai dengan sesak napas, keringat dingin, atau pingsan. Penderita sakit maag lebih sering mengalami keluhan seperti mual, sendawa, dan perut terasa begah.
3. Waktu Munculnya Gejala
Perbedaan lain antara sakit maag dan serangan jantung terletak pada waktu munculnya gejala. Nyeri dada akibat sakit maag umumnya muncul beberapa saat setelah makan atau jika belum makan sama sekali. Sementara itu, serangan jantung dapat terjadi kapan saja, termasuk pada saat istirahat atau bahkan saat sedang tidur di malam hari.
4. Respon terhadap Obat
Respon terhadap obat juga dapat menjadi petunjuk dalam membedakan sakit maag dan serangan jantung. Nyeri dada akibat serangan jantung dapat membaik setelah mengonsumsi obat golongan nitrat yang diletakkan di bawah lidah. Jika nyeri dada membaik setelah minum obat ini, sebaiknya segera periksa ke rumah sakit untuk memantau kondisi jantung.
Di sisi lain, obat golongan nitrat tidak akan memberikan perbaikan pada nyeri dada akibat masalah asam lambung. Untuk meredakan gejala sakit maag, kamu perlu menggunakan obat golongan antasida yang dapat menetralkan asam lambung.
5. Karakteristik Penderita
Karakteristik penderita juga dapat menjadi perbedaan antara sakit maag dan serangan jantung. Serangan jantung lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat diabetes, hipertensi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas. Sementara itu, sakit maag lebih sering dialami oleh ibu hamil, orang dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, dan penderita obesitas.
Kesimpulan
Sakit maag dan serangan jantung adalah dua kondisi medis yang memiliki gejala yang mirip. Meskipun demikian, terdapat perbedaan dalam sifat nyeri, gejala penyerta, waktu munculnya gejala, respon terhadap obat, dan karakteristik pasien. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi yang dialami.Mengenali gejala dan perbedaan antara sakit maag dan serangan jantung dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil tindakan yang tepat.
Menjaga kesehatan jantung dengan melakukan gaya hidup sehat, seperti pola makan yang sehat, melakukan aktivitas fisik dengan teratur, dan mengelola stress merupakan investasi berharga untuk masa depan yang lebih sehat. Pastikan juga untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengkonsultasikan kesehatan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Referensi
Simadibrata M. Dyspepsia and gastroesophageal reflux disease (GERD): is there any correlation? Acta Med Indones. 2009 Oct;41(4):222-7. PMID: 20737754.
Heartburn or heart attack? [Internet]. www.heart.org. 2023 [cited 2023 Oct 23]. Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/angina-chest-pain/heartburn-or-heart-attack
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/sick-woman-with-hands-stomach-suffering-from-intense-pain_4167105.htm#fromView=search&page=1&position=3&uuid=c40472f2-eee0-4895-8684-945abb01ffec