Bolehkah Saya Melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru)?
dr. Yulia Cahya Khasanah
Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan yang sangat bermanfaat bagi penyelamatan kehidupan dengan memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke organ tubuh yang sensitif terhadap kekurangan oksigen, seperti otak dan jantung pada orang yang mengalami serangan jantung, kecelakaan atau tenggelam. RJP harus segera dilakukan pada golden periode cardiac arrest yaitu kurang 10 menit pertama dari serangan, ketika dalam 10 menit korban tidak mendapatkan bantuan hidup dasar maka kemungkinan besar korban sulit tertolong karena pada menit ke 8 – 10 otak yang tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen akan mengalami kerusakan permanen.
Serangan jantung mendadak adalah penyebab utama seseorang harus dilakukan RJP karena kondisi yang mengancam jiwa di mana jantung berhenti berdetak dan RJP dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Setiap detik berharga saat serangan jantung mendadak terjadi, semakin cepat Anda mengambil tindakan darurat, semakin besar kemungkinan seseorang bertahan hidup dan pulih dengan baik.
Tindakan RJP dapat dilakukan oleh siapapun baik tenaga medis ataupun orang awam. Andapun memiliki peran dalam membantu pemulihan jika menemukan orang tidak sadarkan diri yang berada disekitar anda. Hal yang pertama harus anda lakukan adalah mendeteksi apakah orang tersebut sedang mengalami serangan jantung yang menyebabkan henti nafas henti jantung, maka anda harus segera hubungi 1-1-8 dan segera memulai RJP. Jika Anda tidak terlatih melakukan RJP lakukanlah RJP hanya dengan menggunakan kompresi dada. Tekanlah dada orang tersebut dengan keras dan cepat, sekitar 100 hingga 120 kompresi per menit. Jika Anda terlatih dalam RJP dan yakin dengan kemampuan Anda, Anda dapat memulai dengan 30 kompresi dada sebelum memberikan dua kali napas penyelamat.
Tindakan Darurat Pada Serangan Jantung Mendadak
Saat Anda melihat seseorang mengalami serangan jantung mendadak, tindakan darurat harus segera diambil untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup. Berikut adalah tindakan yang harus Anda lakukan:
- Pastikan kondisi orang yang mengalami hilang kesadaran. Periksa penderita dengan memanggil menggunakan nada cukup keras disertai tepukan pada bahu maupun dada.
- Jika tidak terdapat respons pada penderita, periksa nadi karotis, yakni memeriksa nadi pada leher sebelah kanan atau kiri. Cara mudah meraba nadi karotis adalah menggunakan dua jari, awal letakkan pada jakun (jika penderita laki-laki) atau yang setinggi itu jika penderita adalah perempuan, kemudian geser jari ke arah kanan atau kiri hingga sebelum teraba otot sternoclidomastoideus. Raba selama 10 detik dan pastikan apakah terdapat nadi.
- Jika tidak terdapat nadi karotis, maka segera hubungi bantuan medis di nomor 119, kenali apakah disekitar anda terdapat alat automated external defibrillator (AED). Jika tidak terdapat alat tersebut segera lakukan RJP.
- Pastikan diri anda, korban dan orang lain disekitar berada di kondisi aman dan tidak berbahaya
- RJP dimulai dengan tahap awal membuka jalan napas penderita dengan menengadahkan kepala penderita, selanjutnya dilakukan kompresi dada disertai tekanan dengan kekuatan penuh serta berirama di setengah bawah dari tulang dada
Cara memulai melakukan Tindakan RJP adalah sebagai berikut :
Tahapan RJP dikenal dengan singkatan D-R-C-A-B. Beberapa tahapan RJP adalah sebagai berikut :
1. Danger yaitu pastikan diri anda, korban dan orang lain disekitar berada di kondisi aman dan tidak berbahaya
2. Response yaitu memastikan tingkat kesadaran korban bisa dengan menanyakan nama korban dengan suara lantang disertai menggoyangkan tubuh korban dengan perlahan, memeriksa pernapasan dan denyut nadi
3. Compression yaitu kombinasi tindakan kompresi dada dan bantuan napas. Ketika jantung tidak bisa berdetak, kompresi dada diperlukan untuk sirkulasi darah yang membawa oksigen. Agar kompresi dada efektif, maka korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan rata dan keras. Langkah melakukan kompresi dada dewasa yaitu dengan memberikan penekanan pada dada sebanyak 30 kali penekanan dengan kedalaman 5 sampai 6 cm. Lokasi penekanan berada pada pertengahan dada yaitu di bawah tulang sternum
4. Airway yaitu setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan menggunakan cara meletakkan satu tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban. Kemudian letakkan ujung jari di bawah dagu korban, kemudian angkat dagunya. Posisi ini akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka
5. Breathing yaitu berikan bantuan napas sebanyak dua kali. Setiap tiupan dilakukan selama 1 detik dan terlihat dada terangkat.
Sumber gambar:
https://www.freepik.com/free-vector/cpr-abstract-concept-vector-illustration-cardiopulmonary-resuscitation-cpr-emergency-procedure-chest-compressions-ambulance-artificial-ventilation-first-aid-training-abstract-metaphor_12469136.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=939d2637-b845-4de5-b227-0a1a509cee78