Pengantar

Angina refrakter merupakan kondisi kronik yang disebabkan iskemia reversibel yang tidak adekuat dikendalikan dengan terapi medis, angioplasti perkutan ataupun bedah pintas arteri koroner. Angina refrakter didefinisikan sebagai nyeri dada tipikal yang berlangsung kronis (setidaknya 3 bulan) berkaitan dengan adanya penyakit jantung koroner yang menyebabkan iskemia yang reversibel, menetap meskipun telah mendapatkan terapi yang optimal secara farmakologis, intervensi perkutan (kateterisasi) maupun bedah. Insidensinya berkisar 5-15% dari pasien yang mejalani kateterisasi jantung. Di Eropa diperkirakan setidaknya terdapat 30000-50000 kasus angina refrakter per tahun. External Counter Pulsation (ECP) merupakan tindakan non invasive pada pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) dengan ngina refrakter yang tidak respon atau tidak ideal untuk dilakukan intervensi revaskularisasi secara konvensional.

Profil

Instalasi prevensi, rehabilitasi dan paliatif  kardiovaskular merupakan bagian dari RS Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita yang menangani secara khusus penderita penyakit kardiovaskular yang membutuhkan tatalaksana rehabilitasi, prevensi dan paliatif. 

Instalasi prevensi, rehabilitasi dan paliatif  kardiovaskular RSJPDHK merupakan pelopor tatalaksana prevensi, rehabilitasi, dan paliatif  kardiovaskular. Menjadi pusat pendidikan bagi dokter spesialis jantung, perawat, dan tenaga kesehatan lain yang ingin mendalami prevensi dan rehabilitasi kardiovaskular baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Produk layanan unggulan

External Counter Pulsation (ECP) merupakan tindakan non invasive pada pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) dengan angina refrakter yang tidak respon atau tidak ideal untuk dilakukan intervensi revaskularisasi secara konvensional baik perkutan (kateterisasi) maupun pembedahan.

Indikasi Pelayanan ECP pada penyakit kardiovaskular sampai saat ini telah tertuang dalam Panduan Pelayanan External Counter Pulsation Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) tahun 2019, yaitu: 

  1. ECP digunakan sebagai program terapi rawat jalan non farmakologis pada pasien yang sudah diketahui adanya penyumbatan/penyempitan bermakna arteri koroner, dengan keluhan angina refrakter, sudah dalam terapi iskemia dan angina yang optimal, yang menurut pendapat ahli jantung / bedah kardiovaskular, tidak dapat dilakukan intervensi baik perkutan (kateterisasi) maupun bedah karena:
    • Kondisi yang tidak dapat dioperasi, atau berisiko tinggi mengalami komplikasi operasi atau kegagalan pasca operasi.
    • Anatomi pembuluh darah koroner yang tidak mungkin dilakukan prosedur revaskularisasi.
    • Adanya faktor komorbid lain yang menciptakan risiko lebih berat.
  2. Program rehabilitasi pasien dengan aterosklerosis koroner difus dan angina persisten, atau silent iskemik yang signifikan yang sudah dilakukan revaskularisasi tetapi masih tetap mengalami angina (angina refrakter).

 

Standar protokol sesi ECP umumnya adalah sebanyak 35 sesi yang masing-masing berdurasi 1 jam, biasanya dilakukan pada Senin-Jumat, selama 7 minggu.

 

Produk Layanan Unggulan

 

  • Tarif terapi ECP sebesar Rp 900.000/ 1 (kali) terapi

 

Waktu Pelaksanaan

Senin-Jumat : 08.00 - 14.00

Tim Layanan Unggulan

 

No.

Dokter

Posisi

1

Prof. Dr. dr. Budhi Setianto, Sp.JP(K)

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

2

Dr. dr. Basuni Radi, Sp.JP(K)

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

3

dr. Ade Meidian Ambari, Sp.JP(K)

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

4

dr. Bambang Dwi Putra, Sp.JP(K)

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Fasilitas Layanan Unggulan

RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita saat ini memiliki pelayanan:

  • ECP,
  • Gymnasium,
  • Klinik berhenti merokok
  • Tim yang terdiri dari dokter, Psikolog, Fisioterapist, Konselor, Perawat, Dietision, serta teknisi yang siap melakukan tindakan ECP dan Rehabilitasi Kardiovaskular dalam waktu 5 hari dalam seminggu.

Penelitian & Publikasi

  1. HARTEC study ( Harapan Kita ECP Study)
  2. Survival Analysis of Patients with Rheumatic MS after Percutaneous BMV Compared to Mitral Valve Surgery in a Low-to-middle income Country
  3. The International Polycap Study-3 (TIPS-3): Design, baseline characteristics and challenges in conduct.
  4. Impact of Atrial Fibrillation on Exercise Capacity after Phase II Cardiac Rehabilitation and Survival in Patients with Rheumatic Heart Disease after Mitral Valve Surgery
  5. Resistance training decreases PCSK9 levels in patiens who undergo phase II cardiac rehabilitation after coronary artery bypass grafting 

Jejaring RS Mitra

  1. RS UI Depok

Agenda Kegiatan Ilmiah

  1. InaPrevent 
  2. Workshop in External Counter Pulsation
  3. Workshop in Exercise Stress test
  4. Workshop in Cardiac Rehabilitation

Aksesibilitas

Kontak:

Instalasi Prevensi, Rehabilitasi dan Paliatif                                                                                 

(021) 568-4093 ext 7512

 

Unit Paliatif ECP                                                                                                     

0812-1009-3371 (WA)

 

Cara Merujuk

Pelayanan Rehabilitasi kardiovaskular untuk Pasien JKN atau BPJS di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Ketiga (Faskes Tersier) hanya dapat diberikan atas rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Kedua (Faskes Sekunder) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes primer).

 

Khusus pelayanan ECP hanya dapat di berikan pada pasien swasta dan jaminan asuransi non BPJS