Tingkatkan Kualitas Layanan Kateterisasi, RSJPDHK Hadirkan Proctorship dari Jepang

Tingkatkan Kualitas Layanan Kateterisasi, RSJPDHK Hadirkan Proctorship dari Jepang

 

Dalam upaya meningkatkan standar perawatan kardiovaskular, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) mengundang dr. Shunsuke Matsuno, salah satu Board Certified Member of the Japanese Association of Cardiovascular Intervention and Therapeutic, untuk melakukan proctorship (transfer pengetahuan dan keterampilan) bagi para tenaga medis di RSJPDHK (21/9/2023). 

 

Proctorship yang dimaksud adalah terkait Chronic Total Occlusion (CTO),  yang bertujuan untuk memberikan para tenaga medis pelatihan yang mendalam dan pengalaman praktek langsung dalam mengatasi kasus CTO kompleks di Indonesia, khususnya di RSJPDHK. Seperti yang diketahui, CTO adalah kondisi serius di mana salah satu arteri koroner utama sepenuhnya tersumbat, yang dapat menyebabkan masalah jantung serius jika tidak ditangani dengan tepat. Intervensi CTO adalah prosedur yang kompleks yang melibatkan pembukaan kembali arteri yang tersumbat dengan menggunakan kateterisasi jantung.

 

Tindakan CTO dengan metode non bedah merupakan tantangan bagi para ahli jantung. Banyak teknik dan alat yang telah dikembangkan secara khusus untuk mencoba mengatasi masalah tersebut. Tidak sedikit ditemukan kasus pasien dengan keluhan CTO yang ditemukan di Indonesia. Kepala Staf Medis Intervensi Non Bedah Kardiovaskular RSJPDHK, dr. Amir Azis Alkatiri, SpJP(K), mengungkapkan bahwa proctorship ini merupakan bagian dari komitmen RSJPDHK dalam memberikan perawatan kardiovaskular terbaik kepada para pasien. 

 

 “Workshop CTO dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para staf medis di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. CTO adalah penyumbatan total 100% pada korner yang sering menjadi masalah dan sering didapati kesulitan dalam penanganan. Acara workshop kali ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di RSJPDHK.” Ujar dr. Amir Azis Alkatiri, SpJP(K), saat ditemui usai berhasil melalukan tiga tindakan kasus CTO bersama tim proctorship.

 

Program pelatihan ini terdiri dari evaluasi pasien, perencanaan tindakan, teknik intervensi, dan manajemen komplikasi. Rangkaian pelatihan terdiri dari pembahasan kasus pasien yang dipimpin oleh dr. Arwin Saleh Mangkuanom, SpJP (K) yang diikuti dengan demonstrasi langsung (Live Demo) yang dipimpin oleh dr. Shunsuke Matsuno di ruang kateterisasi RSJPDHK.

 

Pelatihan ini diharapkan bukan hanya dapat meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memahami pemilihan pasien yang tepat dan pengambilan keputusan yang cerdas dalam menghadapi kasus CTO yang beragam.

Program pelatihan praktik langsung ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan perawatan kardiovaskular di RSJPDHK. Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan para tenaga medis akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih canggih untuk mengatasi kasus-kasus CTO kompleks yang dihadapi di RSJPDHK. (Humas)