Proctorship Penggantian Katup Pulmonal Trans Kateter melalui Tindakan PPVI
Rumah Sakit dan Pembuluh Darah Harapan KIta (RSJPDHK) mengadakan kegiatan pembelajaran atau proctorship dalam tindakan PPVI dan Percutaneous ASD closure bersama para dokter jantung asal Thailand (20-21/12).
Di hari pertama, pembelajaran dipandu oleh Dr. Worakan Promphan, MD, FSCAI, seorang kardiolog dari Queen Sirikit National Institute of Child Health yang mengajarkan tentang percutaneous pulmonary valve implanation (PPVI) dengan melakukan penggantian katup pulmonal kepada seorang pasien perempuan berusia 29 tahun. Faktor usia muda sangat memungkinkan dilakukan tindakan PPVI. Penelitian menunjukkan bahwa faktor usia muda memberikan keuntungan hemodinamik seperti perbaikan ejection fraction (pompa jantung) pada ventrikel kiri jantung, serta penyerapan oksigen.
Lalu apa itu PPVI? Tindakan ini merupakan pilihan tindakan non bedah yang lebih tidak invasif. PPVI pertama kali dilakukan pada tahun 2000 oleh seorang dokter di Paris yang bernama Bonhoeffer kepada seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan gangguan pada katup pulmonal. PPVI bertujuan untuk menurunkan jumlah operasi bedah jantung terbuka selama masa hidup seorang pasien. PPVI merupakan alternatif non bedah yang aman dan efektif. Kurang dari 25% pasien yang ditangani dengan tindakan PPVI membutuhkan intervensi ulang dalam jangka waktu lima tahun, selain itu tindakan PPVI dapat meningkatkan kualitas serta harapan hidup pasien dengan penyakit jantung bawaan.
Di hari kedua, giliran kardiolog pediatrik RSJPDHK, dr. Radityo Prakoso, Sp. JP (K) yang membagikan pengetahuan kepada para dokter Thailand tentang cara ASD closure menggunakan teknik non-fluoroscopy. Kali ini, tindakan dikerjakan terhadap pasien perempuan dewasa berusia 38 tahun. Teknik zero fluoroscopy adalah sebuah metode penutupan ASD dengan panduan ekokardiografi transesofageal tanpa menggunakan radiasi sama sekali. Padahal mulanya penutupan ASD dikerjakan dengan metode pembedahan terbuka bahkan di era selanjutnya dengan paparan radiasi.
Teknik penutupan ASD tanpa radiasi ini pertama kali dilakukan di Indonesia, pada bulan Juli 2018 di RSJPDHK. Hingga saat ini, dokter kardiologi pediatrik di PJNHK telah berhasil melakukan penutupan dan penyadapan ASD dengan teknik zero fluoroscopy pada 23 pasien anak maupun dewasa. ASD dengan teknik zero fluoroscopy ini merupakan sebuah terobosan baru yang aman dan efektif dalam tatalaksana ASD baik pada anak maupun dewasa.
Kedepannya diharapkan baik tindakan PPVI dan ASD closure dapat terus dikembangkan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Selamat untuk seluruh Tim Proctorship serta sukses selalu untuk Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. (RR/Hukormas)