Pembatasan Pelayanan Sebagai Langkah Physical Distancing

Pembatasan Pelayanan Sebagai Langkah Physical Distancing

RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita gencar terapkan physical distancing guna memutus rantai peyebaran virus covid-19 yang saat ini mengalami jumlah penambahan yang signifikan, agar dapat terus melayani pasien-pasien jantung.

“Untuk menerapkan phsycal distancing dokter diwajibkan untuk melakukan pembatasan-pembatasan misal dalam menerima pasien,” jelas Kepala Seksi Pelayanan Rawat Jalan Dr. dr. Pribadi Wiranda Busroh, Sp.BTKV saat diwawancarai diruang bidang pelayanan medik RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Slipi, Jakarta Barat.

Menurutnya menerapkan sistem perjanjian bagi pasien lama dan baru merupakan salah satu lagkah tepat untuk melakukan physical distancing, "jangan sampai RS menjadi pusat penyebaran covid-19. Pasien yang datang sehat pulangnya menjadi sakit,” ungkap dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular  lulusan Universitas Indoneisa pada 2006 lalu ini.

Misalnya dalam pelayanan poli onsite (datang langsung),  yang sebelumnya setiap dokter diperbolehkan untuk melayani 25 hingga 30 pasien  perhari saat ini menjadi 12 pasien perhari, “ kedepannya kita akan naikkan perlahan-lahan jika memang aturan kapasitas sudah boleh ditingkatkan dan lokasi physical distancing bisa dilakukan,” papar dokter yang juga aktif dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut.

Sedangkan untuk pelayanan tindakan juga mengalami perubahan jumlah tindakan yakni, tindakan minimal invasif kateter sebanyak 15 tindakan, tindakan bedah invasif  pediatrik sebanyak 3 tindakan, dan tindakan bedah jantung dewasa sebanyak 4 tindakan.

Sementara untuk pelayanan Weekend Service (WES) saat ini hanya diberlakukan untuk pasien terjadwal sejak bulan september 2020, lalu, dan tidak menerima pendaftaran pasien baru hingga dalam waktu yang belum ditentukan.

Saat ini, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita juga sudah membangun tenda sendiri sebagai salah satu solusi ruang tunggu bagi pasien BPJS yang tentunya dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19. Hal ini dilakukan agar pasien lebih aman, nyaman dari penularan virus covid-19 dan tidak berdesak-desakan dalam melakukan antrian, “Karena kenyamanan dan kesehatan pasien menjadi prioritas kami yang utama,” tutupnya dalam wawancara pagi diruangannya. (Rhe/Instalasi Pemasaran dan Pengembangan Usaha).