Pembangunan Gedung Pelayanan Jantung Anak (Pediatrik) untuk Menjawab Kebutuhan Masyarakat Indonesia

Pembangunan Gedung Pelayanan Jantung Anak (Pediatrik) untuk Menjawab Kebutuhan Masyarakat Indonesia

Jakarta - Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada jantung yang didapat sejak masih dalam kandungan atau yang dikenal dengan penyakit jantung anak. Di Indonesia, setiap tahunnya angka kejadian dari penyakit jantung bawaan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup. Dan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) sendiri angka anak Indonesia yang dirawat inap mencapai 3.070 anak.

 

Sebagai salah satu rumah sakit rujukan, tidak sedikit penyakit jantung yang kompleks harus dirujuk ke RSJPDHK. Dengan begitu angka kasus dari penyakit jantung anak pun meningkat per tahunnya, di mana pada tahun 2018 terdapat 1159 anak yang harus mendapatkan tindakan bedah. Hal ini meningkat 113 pasien anak dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, tingginya kebutuhan pasien untuk mendapatkan pelayanan tindakan bedah jantung tidak berbanding lurus dengan fasilitas yang ada. Hal ini membuat  lamanya waktu tunggu dari satu tindakan ke tindakan berikutnya. Terdapat 1065 pasien yang menunggu antrian untuk dioperasi pada bedah pediatrik saat ini.

 

Berangkat dari kebutuhan akan banyaknya kasus-kasus penyakit jantung bawaan pada anak ini maka RSJPDHK akan membangun sebuah gedung pelayanan jantung yang akan menambah jumlah fasilitas-fasilitas pelayanan penyakit jantung anak sebagai berikut:

 

 

Saat ini

Pembangunan Gedung

Rawat Anak

38

62

Intermediate

18

58

ICU Anak

18

38

Ruang Operasi Anak

3

5

 

 

Pembangunan gedung pelayanan jantung anak ini dibuka oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) di RSJPDHK dengan meletakan batu pertama pembangunan gedung pada 9 Nopember 2019. Beliau juga sekaligus membuka puncak peringatan Hari Ulang Tahun RS Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita.