Kolaborasi RSJPDHK dan King Salman Relief Selamatkan Nyawa Anak Indonesia
Jakarta, 30 Januari 2025 – Dalam upaya memberikan harapan baru bagi anak-anak yang menderita penyakit jantung bawaan di Indonesia, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) bekerja sama dengan King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) untuk menjalankan misi kemanusiaan operasi kelainan jantung bawaan pada anak. Upaya ini bertujuan untuk memberikan harapan hidup baru dengan melakukan serangkaian tindakan sederhana maupun kompleks. Kerjasama ini dimulai dengan dukungan Kementrian Kesehatan RI dan Kedutaan Besar Arab Saudi melalui visitasi yang dilakukan tim KSR di RSJPDHK pada akhir tahun 2023, sampai akhirnya terwujud di awal tahun 2025 ini setelah sebelumnya sudah dilakukan misi kemanusiaan di RS Adam Malik Medan pada tahun 2024.
Data yang diperoleh dari PERKANI (Perkumpulan Kardiologi Anak Indonesia) menunjukan bahwa penyakit jantung bawaan masih menjadi masalah kesehatan yang serius untuk anak-anak Indonesia. Setiap tahun nya, anak Indonesia lahir dengan penyakit jantung bawaan dan panjangnya rentan waktu tunggu operasi serta kendala biaya yang dibutuhkan cukup besar untuk keluarga pasien. Pada tahun 2023, Indonesia tercatat memiliki 5 juta bayi lahir setiap tahunnya, dan 50 ribu bayi diantaranya lahir dengan memiliki penyakit jantung bawaan. Dari total jumah tersebut, hanya 5000 anak yang dapat terselamatkan melalui tindakan kateterisasi ataupun bedah. Sementara itu masih banyak anak-anak (45.000 bayi) yang belum tertangani di Indonesia.
RSJPDHK sebagai rumah sakit rujukan nasional di Indonesia, pada tahun 2024 hanya mampu melakukan tindakan operasi bagi 1500 anak dengan kelainan jantung bawaan. Fasilitas yang dibutuhkan belum bertambah dan lagi mahalnya biaya untuk alat-alat serta obat obatan yang sulit didapatkan, sementara itu jumlah penderita kelainan jantung bawaan setiap tahunnya semakin bertambah. Hal ini berdampak pada antrian tunggu waktu operasi penyakit jantung bawaan yang semakin lama. Menurut Data terakhir antrian waktu tunggu sudah mencapai 15 bulan. Dengan waktu tunggu yang cukup lama tentunya dapat meningkatkan resiko kematian pada anak dengan penyakit jantung bawaan di Indonesia.
Tim KSR yang terdiri dari (dokter jantung, dokter bedah jantung anak, dokter anastesi jantung, dokter intensivis jantung, perawat anastesi, perawat bedah dan perawat intensivis) berkolaborasi dengan para dokter bedah jantung di RSJPDHK, selama 10 hari mulai dari tanggal 21-31 Januari 2025 untuk melakukan 38 tindakan operasi jantung bawaan. Operasi yang dilakukan tidak hanya operasi sederhana, tetapi 75% merupakan kasus yang kompleks dan butuh penanganan khusus. Dalam hal ini tim KSR tidak hanya membantu dalam hal tenaga medis, namun juga membantu dalam penyediaan alat dan obat obatan yang dibutuhkan dalam operasi penyakit jantung bawaan.
Direktur utama RSJPD Harapan kita, Dr. Dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K)., M.A.R.S. mengutarakan rasa syukurnya dengan adanya kolaborasi ini. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre, Kedutaan Besar Saudi Arabia, dan juga dukungan dari Kementerian Kesehatan RI serta Kementerian Keuangan yang telah mendukung terlaksananya kegiatan misi kemanusiaan ini. Bantuan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan cangkupan tindakan dan mempercepat antrian waktu tunggu operasi penyakit jantung bawaan. Dengan ada nya kerjasama ini tentunya sangat bermanfaat bukan hanya untuk anak-anak dengan penderita penyakit jantung bawaan saja, namun juga bermanfaat bagi tenaga medis sebagai transfer skill dan berbagi pengalaman antar kedua pihak.” Adanya kolaborasi antara RSJPDHK dan King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre ini diharapkan semakin banyak anak-anak yang dapat sembuh dan menjalani kehidupan normal.