Waspadai Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini

Waspadai Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini

 

Penulis: dr. Shandy Stewart Narpati

 

Penyakit jantung koroner (PJK) seringkali diasosiasikan dengan penyakit orang yang sudah berumur. Akan tetapi, sebenarnya proses pembentukan ‘plak’ atherosklerosis sudah dimulai sejak usia dini. Plak atherosklerosis terbentuk karena proses penumpukan lemak di dalam dinding pembuluh darah yang kemudian akan teroksidasi dan mengundang sel inflamasi, lipoprotein, serta kalsium yang pada akhirnya akan membuat dinding pembuluh darah tersebut menjadi kaku dan menyempit.

Lalu apa itu pembuluh darah koroner? Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang membawa darah yang teroksidasi kepada sel sel otot jantung, yang apabila aliran darahnya terganggu, akan menyebabkan gangguan pada fungsi memompa jantung. Seringkali plak plak yang sudah terbentuk akan pecah secara tiba-tiba dan membentuk gumpalan darah, sehingga aliran darah sama sekali tidak dapat berjalan. Hal ini adalah fenomena yang seringkali kita sebut sebagai serangan jantung. Penyakit jantung koroner sangat perlu diwaspadai terutama jika terjadi pada pembuluh darah koroner karena kematian akibat penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang paling umum, lebih dari 36% dari total angka kematian pada tahun 2020.

Gejala penyakit jantung koroner

Gejala yang sering dirasakan ketika terjadi serangan jantung adalah nyeri dada seperti tertekan yang menjalar ke lengan kiri, keringat dingin, mual dan berdebar-debar. Kondisi ini biasanya cukup fatal, apabila tidak ditangani dengan cepat dan benar.

Namun proses terbentuknya plak atherosklerosis ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dalam kebanyakan kasus, plak yang terbentuk cukup stabil dan tidak rentan pecah atau sobek. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, penyempitan yang telah terjadi ini dapat mengganggu aliran darah ke sel otot jantung, dan apabila seseorang tersebut menjalani aktifitas fisik yang cukup berat, ada kemungkinan dapat merasakan nyeri dada seperti serangan jantung karena demand oksigen yang meningkat. Namun gejala tersebut dapat hilang secara perlahan saat istirahat. Hal ini adalah yang disebut sebagai angina pectoris stabil atau dapat juga disebut sebagai penyakit jantung koroner kronis. Angina pectoris dapat memburuk seiringnya waktu, dan dapat juga berubah menjadi serangan jantung akut jika dibiarkan.

Pembentukan plak atherosklerosis banyak dipengaruhi oleh faktor faktor seperti:

Genetik keluarga

Faktor ini adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi, namun perlu diidentifikasi sedini mungkin. Apabila ada sanak keluarga yang memiliki penyakit jantung atau meninggal karena penyakit jantung pada usia dibawah 55 tahun, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap serta perubahan faktor lain yang dapat dimodifikasi. Walaupun demikian, orang yang memiliki riwayat penyakit jantung di keluarga belum tentu akan terkena penyakit tersebut, terutama bila ia memiliki gaya hidup yang sehat.

Gaya hidup dan olahraga

Orang yang hidup aktif tentu akan lebih terlindung dari penyakit jantung dibanding orang yang lebih banyak bekerja dari tempat duduk. Aktifitas fisik merupakan salah satu komponen paling penting dalam pencegahan penyakit kronis seperti penyakit janutng dan diabetes. Jumlah olahraga yang direkomendasikan oleh AHA (American Heart Association) adalah minimal 150 menit olahraga ringan sampai moderat (jalan pagi, aerobic, dst) atau 75 menit olahraga berat (berenang, bersepeda, dst) dalam satu minggu (AHA 2019). Merokok juga sangat tidak disarankan karena orang yang merokok memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang jauh lebih besar dibanding yang tidak merokok.

Asupan makanan

Makanan yang perlu dibatasi adalah makanan yang mengandung banyak garam sodium, karbohidrat simple seperti sirup dan gula, terlalu banyak daging merah serta makanan lain yang digoreng karena memiliki banyak lemak jenuh atau trans fat. Makanan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol dalam darah dan kadar gula darah. Hal hal tersebut dapat memicu pembentukan plak dan akan membuat plak tersebut rentan pecah. Hindari juga minuman manis dan bersoda yang terlalu banyak. Makanan yang perlu dikonsumsi secara rutin antara lain adalah buah buahan, sayur sayuran dan daging ikan.

Kesimpulan

Penyakit jantung kronis merupakan penyakit yang dapat dicegah asalkan dimulai dengan merubah gaya hidup sejak dini (prevensi primer). Mereka yang memiliki riwayat jantung di keluarga disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan jantung. Jika anda mengalami gejala penyakit jantung koroner, segera berobat ke dokter atau Rumah Sakit agar dapat diperiksa dan ditangani.