Vaksin Flu pada Penderita Gagal Jantung, Perlukah?

Vaksin Flu pada Penderita Gagal Jantung, Perlukah?

 

dr. Muhammad Fadhil Fikri

 

Influenza, atau biasa disebut flu merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus yang masuk melalui saluran pernapasan yaitu melalui hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Virus ini sangat mudah menyebar melalui droplet atau tetesan cairan dari seseorang yang sedang mengalami flu. Seseorang dengan kemampuan fungsi tubuh yang menurun seperti penderita gagal jantung, diabetes melitus dan kegananasan memiliki kerentanan untuk terinfeksi hingga menimbulkan komplikasi. Flu berbeda dengan pilek biasa yaitu salesma atau common cold. Flu disebabkan spesifik oleh virus influenza, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jenis virus yang menular ke manusia adalah tipe A da B yang dikenal sebagai flu musiman. Flu biasanya muncul dengan tiba-tiba yang umumnya mengalami beberapa gejala berikut: demam terjadi ketika suhu tubuh mencapai 38 °C atau lebih. Suhu tubuh normal biasanya sekitar 36-37 °C. Namun, hal ini bisa bervariasi tergantung pada usia, waktu,  aktivitas, dan cara pengukuran. Demam atau suhu tinggi terjadi karena respons sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus.

Gejala lainnya adalah batuk yang merupakan refleks alami tubuh dalam mengeluarkan zat yang mungkin terhirup, seperti debu, polusi, dan caoran berlebihan dalam saluran udara. Nyeri tenggorokan sering kali menjadi gejala awal dari penyakit pernapasan, termasuk influenza. Infeksi virus influenza dapat menjadi salah satu penyebab sakit tenggorokan yang tidak nyaman terutama saat menelan makanan. Hidung berair adalah salah satu gejala umum penyakit influenza dengan sebab yang beragam, seperti alergi, udara dingin, pilek, dan juga influenza. Saat mengalami flu, seseorang mungkin merasa nyeri di seluruh tubuhnya yang menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi virus influenza. Sakit kepala juga termasuk gejala penyakit influenza.

Gejala lain yang tidak umum seperti muntah dan diare, yang umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Gejala-gejala ini bisa saja berbeda pada tiap orang. Sebagian besar seseorang yang terkena infeksi influenza akan pulih dalam rentang waktu singkat hingga kurang dari 14 hari tergantung imunitas seseorang. Namun, jika berujung fatal terutama seseorang dengan komorbid, maka dapat mengalami komplikasi serius seperti pneumonia atau peradangan pada paru, hal ini dapat disebabkan oleh virus flu itu sendiri maupun oleh infeksi gabungan antara virus flu dan bakteri. Selain pneumonia, komplikasi lain yang terkait dengan influenza mencakup infeksi sinus dan telinga. Di sisi lain, komplikasi serius yang dapat dipicu oleh virus influenza meliputi peradangan pada jantung (miokarditis) danotak (ensefalitis) serta kegagalan berbagai fungsi organ seperti kegagalan pernapasan dan ginjal. Infeksi virus flu dalam saluran pernapasan dapat menyebabkan respons peradangan ekstrem dalam tubuh yang dapat berujung pada respons tubuh yang mengancam jiwa terhadap infeksi yang disebut sepsis. Bagi orang-orang yang memiliki komorbid, virus influenza dapat memperburuk keadaan penyakit yang dimilikinya, contohnya pada seseorang yang mengalami gagal jantung, efek virus influenza dapat menyebabkan gangguan kebutuhan metabolisme di dalam tubuhnya, sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Untuk mencegah seseorang terinfeksi dari penyakit yang disebabkan oleh virus influenza, salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi influenza adalah proses pemberian vaksin dari komponen virus yang dilemahkan dengan cara disuntikkan yang betujuan untuk merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh untuk melawan virus influenza bila terpajan di kemudian hari. Vaksin flu musiman yang ada saat ini mengandung jenis virus penyebab endemic/musiman yaitu influenza A(H1N1), influenza A(H3N2), influenza B/Victoria dan influenza B/Yamagata. Di Indonesia, ditemukan bahwa penyebab virus influenza beredar sepanjang tahun dan tidak bergantung pada musim-musim tertentu.

Respon tubuh terhadap suntikan vaksinasi Influenza bisa bervariasi, umumnya tidak memberikan gejala apa pun, sementara yang lain mungkin merasakan efek samping yang ringan seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di daerah suntikan, nyeri otot dan demam. Perlu diingat bahwa efek samping ini umumnya bersifat ringan dan akan mereda dalam beberapa hari. Efek samping tersebut sebenarnya adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang merespons vaksin dan membangun kekebalan terhadap virus influenza. Jika efek samping yang dialami bersifat berat seperti alergi berat hingga sesak dan pingsan parah atau tidak mereda setelah beberapa hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.

Gagal jantung merupakan suatu kondisi klinis yang ditandai oleh adanya gejala dan tanda fisik berupa sesak, pembengkakan pada kaki dan mudah mengalami kelelahan, yang muncul akibat ketidakmampuan jantung dalam memenuhi kebutuhan pasokan oksigen dan nutrisi ke berbagai bagian tubuh. Hal ini terjadi karena melemahnya fungsi jantung dalam memompa darah akibat adanya kelainan struktural atau fungsional pada jantung. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja beberapa organ tubuh atau bahkan bisa berujung pada berhentinya fungsi beberapa organ.

Infeksi influenza memebrikan dampak serius bagi pasien dengan gagal jantung. Pasien dengan gagal jantung memiliki penurunan fungsi kapasitas jantung dan pembuluh darah yang sering menunjukkan tanda-tanda kerapuhan (frailty), dan populasi pasien gagal jantung yang berusia >65 tahun adalah lebih dari 80 persen. Oleh karena itu, pasien dengan gagal jantung bila terkena infeksi influenza, dapat mengalami kegagalan dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang meningkat. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi influenza memiliki  manfaat yang sangat baik terhadap orang-orang yang mengalami penyakit kardiovaskular dengan risiko tinggi.

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan oleh American Heart Association pada tahun 2020 pada 16 penelitian terpisah dengan melibatkan sampel lebih dari 237.000 orang, mereka menemukan bahwa orang-orang yang memiliki penyakit jantung dan telah divaksinasi flu memiliki kemungkinan 18 persen lebih rendah untuk meninggal akibat masalah jantung dan 28 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyebab lainnya. Pada studi ini juga didapatkan terdapat 13 persen yang tidak mengalami kejadian kardiovaskular berat dibandingkan dengan orang-orang yang tidak divaksin. Oleh karena itu, European Society of Cardiology dan American College of Cardiology/American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi influenza setiap tahun bagi para pasien dengan gagal jantung.

 

Referensi:

Flu shot reduces risk of death for people with heart disease [Internet]. www.heart.org. 2023 [cited 2023 Aug 12]. Available from: https://www.heart.org/en/news/2020/11/18/flu-shot-reduces-risk-of-death-for-people-with-heart-disease

Key facts about seasonal flu vaccine [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention; 2022 [cited 2023 Aug 12]. Available from: https://www.cdc.gov/flu/prevent/keyfacts.htm

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-doctor-injecting-vaccine-patient_12781340.htm#query=vaksin%20flu&position=0&from_view=search&track=ais&uuid=3a9e72ed-3437-4109-b4ef-f1794009d1de