Tungkai Mendadak Membiru? Kenali Bahaya Acute Limb Ischemia

Tungkai Mendadak Membiru? Kenali Bahaya Acute Limb Ischemia

Penulis: dr. Virandra B. Kusmanto

 

Acute limb ischemia (ALI) merupakan suatu kondisi gawat darurat dimana terdapat sumbatan pembuluh darah  pada anggota tubuh yang menyebabkan kapasitas pertukaran oksigen jaringan turun secara drastis dalam waktu cepat. Kejadian iskemia ini dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan di daerah yang terdampak sampai ke bagian ujung terjauh anggota tubuh tersebut karena aliran darah tidak dapat berjalan semestinya. Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, ALI dapat menyebabkan diperlukannya amputasi anggota tubuh hingga mengakibatkan kematian karena racun radikal bebas dari sel yang mati dapat mengganggu metabolisme tubuh. Insidensi ALI diperkirakan terjadi sebanyak 1,5 kasus per 10.000 orang per tahun. Komplikasi seperti kecacatan dan kematian akibat ALI masih tetap tinggi sampai saat ini.

Iskemia anggota tubuh akut paling sering terjadi pada pembuluh darah arteri, meskipun terdapat kasus langka yang terjadi pada pembuluh darah vena. Penyebab ALI yang paling sering ditemukan adalah trombosis akut atau penggumpalan darah baru pada arteri yang sebelumnya masih paten. ALI juga dapat disebabkan oleh emboli atau gumpalan darah yang berpindah dari suatu pembuluh darah hulu ke pembuluh yang hilir hingga menyebabkan sumbatan. Pembuluh darah arteri yang tersumbat bisa merupakan pembuluh darah yang masih ‘normal’ maupun pembuluh yang sudah menjadi kaku dan memiliki deposit lemak dalam dindingnya, disebut sebagai aterosklerosis pada penyakit arteri perifer. Penyebab ALI yang lainnya termasuk trauma pembuluh darah, diseksi aorta, penyempitan pembuluh darah, dan kelainan penggumpalan darah.

Kondisi sumbatan akut menyebabkan tubuh belum membuat persiapan untuk menanggulangi kejadian mendadak tersebut, berbeda dengan iskemia anggota tubuh kronik (chronic limb ischemia/CLI), dimana sumbatan terjadi perlahan-lahan, sehingga tubuh telah membuat pembuluh darah kolateral sebagai alternatif aliran darah yang dapat mengurangi derajat keparahan kerusakan jaringan.

Gambaran klinis ALI memiliki deskripsi khas yang disebut sebagai “enam P”, yaitu pain (nyeri), pallor (pucat), paralysis (kelumpuhan), pulse deficit (nadi teraba lemah), paresthesia (rasa kebas), dan poikilothermia (suhu dingin berbeda dengan anggota tubuh lain). Gejala lain yang bisa ditemui adalah kulit yang melepuh dan gangrene pada kulit. Risiko terjadinya ALI meningkat pada populasi yang memiliki riwayat penyakit pembuluh koroner, stroke, diabetes, gagal ginjal kronik, gangguan irama jantung, atau imobilisasi berkepanjangan. Adanya faktor risiko aterosklerosis seperti merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan riwayat penyakit sama pada keluarga juga meningkatkan kemungkinan terjadinya ALI.

Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis yang diperlukan untuk ALI adalah ultrasonografi duplex pembuluh darah untuk melihat struktur anatomi dan derajat sumbatan darah. Selain itu dapat juga dilakukan CT-scan angiography, Magnetic Resonance Angiography, dan catheter-based arteriography untuk pencitraan lebih lanjut.

ALI harus ditangani dalam waktu cepat untuk bisa menyelamatkan sebanyak mungkin sel tubuh yang sehat dan mengurangi komplikasi. Tatalaksana ALI disesuaikan dengan penyebab utamanya. Secara umum, pada kasus penyumbatan karena gumpalan darah maka akan diberikan obat pengencer darah, angiografi segera, dan tindakan prosedur revaskularisasi. Ketika bagian tubuh tersebut dinilai sudah tidak viabel, maka mungkin dilakukan amputasi untuk mencegah perburukan kondisi lebih lanjut.

Apabila anda melihat ada tanda-tanda sumbatan pembuluh darah seperti yang dijelaskan di atas, maka segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan tatalaksana sedini mungkin dan menyelamatkan jaringan tubuh dari kerusakan yang berat.

 

 

Referensi:

·        Creager MA, Kaufman JA, Conte MS. Clinical practice. Acute limb ischemia. N Engl J Med 2012; 366:2198.

·         Gerhard-Herman MD, Gornik HL, Barrett C, et al. 2016 AHA/ACC Guideline on the Management of Patients With Lower Extremity Peripheral Artery Disease: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. Circulation 2017; 135:e726.

·         Norgren L., Hiatt W.R., Dormandy J.A., Nehler M.R., Harris K.A., Fowkes F.G.R. Inter-society consensus for the management of peripheral arterial disease (TASC II) J. Vasc. Surg. 2007;45:S5–S67. doi: 10.1016/j.jvs.2006.12.037.

·         Gerhard-Herman MD, Gornik HL, Barrett C, et al. 2016 AHA/ACC Guideline on the Management of Patients With Lower Extremity Peripheral Artery Disease: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. Circulation 2017; 135:e726.