Toksisitas Kardiovaskular pada Penderita Kanker
Penulis: dr. Nalagafiar Puratmaja, BMedSc (Hons)
Pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh telah kita kenal dengan sebutan kanker. Sel penyakit kanker tersebut dapat menginvasi serta mengganggu fungsi jaringan yang terlibat. Pembelahan yang bersifat secara tidak teratur tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan hingga menyebabkan kematian. Penyebaran seringkali terjadi melalui pembuluh darah ataupun kelenjar getah bening dimana telah terjadi metastasis atau berpindahnya sel tersebut dari organ awal tempat kanker tersebut terdeteksi. Penganangan kanker pun beragam, dilihat dari kasus per kasus pada setiap pasien. Secara garis besar kanker dapat ditatalaksana dengan tindakan operatif, radioterapi, kemoterapi, hingga paliatif.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, saat ini sudah lebih banyak pasien kanker yang mendapatkan terapi dan berhasil mengalahkan kanker tersebut. Tetapi kita juga perlu mengetahui beberapa efek dari pengobatan kanker dalam hubungannya dengan sistem jantung dan pembuluh darah seseorang, Toksisitas kardiovaskular dapat terjadi sebagai suatu efek samping dari terapi kanker dengan kemoterapi. Akselerasi suatu kejadian penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan dengan substansi kimia yang seringkali bersifat sitotoksik. Terdapat sembilan kategori penyakit yang disebabkan oleh toksisitas kardiovaskular pada penderita kanker menurut European Society of Cardiology (ESC), yaitu:
- Disfungsi miokardium dan gagal jantung;
- Penyakit arteri koroner;
- Penyakit pada katup jantung/valvular;
- Aritmia, terutama akibat obat-obatan yang menyebabkan pemanjangan gelombang QT pada EKG;
- Hipertensi arterial;
- Penyakit tromboemboli;
- Penyakit pembuluh darah perifer dan stroke;
- Hipertensi pulmonal;
- Komplikasi perikardium.
Berbagai kejadian toksisitas kardiovaskular tersebut dapat terjadi dengan beragam mekanisme yang disebabkan oleh sifat pengobatan yang bertujuan menghancurkan sel. Dengan pemahaman lain terhadap efek samping terapi, tidak berarti akan menyurutkan niat anda apabila disarankan untuk menjalani kemoterapi. Sesungguhnya manfaat kemoterapi lebih besar dan kejadian toksisitas kardiovaskular akibat pemberian obat tersebut dapat diitekan apabila dilakukan sesuai saran dokter. Selalu konsultasikan kepada penyedia layanan kesehatan demi mendapatkan hasil luaran terapi yang terbaik.
Sumber:
Zamorano JL, Lancellotti P, Rodriguez Muñoz D, Aboyans V, Asteggiano R, Galderisi M, Habib G, Lenihan DJ, Lip GYH, Lyon AR, Lopez Fernandez T, Mohty D, Piepoli MF, Tamargo J, Torbicki A, Suter TM; ESC Scientific Document Group. 2016 ESC Position Paper on cancer treatments and cardiovascular toxicity developed under the auspices of the ESC Committee for Practice Guidelines: The Task Force for cancer treatments and cardiovascular toxicity of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J. 2016 Sep 21;37(36):2768-2801. doi: 10.1093/eurheartj/ehw211. Epub 2016 Aug 26. Erratum in: Eur Heart J. 2016 Dec 24;: PMID: 27567406.