Tidur dan Kesehatan Jantung

Tidur dan Kesehatan Jantung

 

Penulis: Moza Guyanto

 

Menjaga kesehatan jantung lebih dari sekadar makan sehat dan berolahraga secara teratur, tetapi juga perlu tidur yang cukup. Memang, tidur memiliki peran penting dalam kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan rendah stres dapat meningkatkan tidur berkualitas yang penting untuk kesehatan jantung. Berapa banyak tidur yang kita butuhkan? Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta menyarankan orang dewasa berusia antara 18 dan 65 tahun untuk tidur setidaknya tujuh jam dengan kualitas yang baik setiap malam. Sayangnya, ternyata banyak sekali orang yang tidak mendapatkan tidur yang cukup. Faktanya, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute dari National Institutes of Health, 50 juta hingga 70 juta orang dewasa di Amerika tidak tidur secara teratur atau memiliki gangguan tidur. 

Bagaimana tidur dapat mempengaruhi kesehatan jantung ? Studi menunjukkan durasi tidur yang pendek atau kualitas tidur yang buruk, berhubungan dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan aterosklerosis. Dan kebiasaan tidur singkat meningkatkan kemungkinan kejadian kardiovaskular. Tidak mendapatkan tidur yang cukup juga memiliki korelasi dengan peningkatan berat badan, diabetes, inflamasi, stroke, serangan jantung, dan kematian. Mungkin tidak mengherankan, semakin banyak penelitian yang menunjukkan korelasi antara banyak gangguan tidur dan kesehatan jantung. Orang dengan gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea atau insomnia juga jauh lebih mungkin mengalami aritmia jantung, penumpukan plak, gagal jantung, dan penyakit arteri koroner dibandingkan masyarakat umum. Bukti semakin meningkat bahwa gangguan tidur neurologis seperti restless leg syndrome, yang dimiliki 7% hingga 10% orang Amerika, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami hubungannya. Pada kebanyakan orang, tekanan darah turun saat tidur. Namun, hal itu tidak selalu terjadi pada orang dengan narkolepsi Tipe 1. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan di bidang ini, beberapa menyarankan bahwa kondisi ini dapat meningkatkan risiko masalah jantung.

Mendengkur dapat membuat anda tetap terjaga, merusak siklus tidur hingga ritme harian anda. Tapi lebih dari sekedar gangguan, mendengkur dapat membawa konsekuensi yang mengancam jiwa. Jika Anda pernah terbangun dengan mendengkur tiba-tiba atau jika seseorang yang tidur dengan anda membangunkan anda supaya berbalik atau merubah posisi tidur, mungkin anda terkena sleep apnea, yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi, aritmia, stroke, dan gagal jantung. Apakah mendengkur sama dengan sleep apnea ? Ternyata tidak. Mendengkur adalah suara yang mengganggu yang terjadi ketika udara melewati jaringan yang mengendur di tenggorokan saat anda tidur. Sleep apnea adalah gangguan di mana pernapasan seseorang berulang kali mulai dan berhenti saat tidur. Tidak semua orang yang mendengkur menderita sleep apnea, tetapi banyak orang yang menderita sleep apnea seringkali tidur mendengkur dan keras. Satu dari lima orang dewasa setidaknya menderita sleep apnea ringan; lebih banyak diderita laki-laki daripada perempuan. Jenis yang paling umum adalah obstructive sleep apnea (OSA), di mana beban di dada bagian atas dan leher berkontribusi menghalangi aliran udara. Jenis yang kurang umum, central sleep apnea (CSA), terjadi ketika otak gagal mengirimkan sinyal reguler ke diafragma untuk berkontraksi dan mengembang. CSA telah dikaitkan dengan stroke batang otak.

Gangguan tidur lain dapat berupa narkolepsi. Banyak dari kita mengalami kesulitan untuk tidur yang cukup, dan itu terutama berlaku untuk penderita narkolepsi, kelainan langka yang dapat menyebabkan gejala seperti: rasa kantuk yang ekstrem di siang hari, kelemahan otot yang tiba-tiba dan tidak terkendali, kelumpuhan tidur, serangan mendadak tertidur yang bisa terjadi kapan saja. Hingga 200.000 orang Amerika mengalami gangguan ini. Kondisi yang relatif jarang ini biasanya dimulai pada orang berusia antara 10 dan 30 tahun. Mereka yang memiliki riwayat keluarga narkolepsi 20 hingga 40 kali lebih mungkin didiagnosis menderita narkolepsi. Sementara kebanyakan orang memasuki keadaan yang dalam dan penuh mimpi yang disebut tidur REM sekitar 90 menit setelah tertidur, orang dengan narkolepsi dapat memasuki REM dalam beberapa menit setelah tertidur atau bahkan ketika mereka masih terjaga. Narkolepsi yang tidak diobati dapat berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan, mulai dari bekerja hingga bersosialisasi, bahkan mengemudi. Menambah kekhawatiran tersebut, itu terkait dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Faktanya, sebuah studi retrospektif skala besar menemukan risiko stroke, serangan jantung, dan gagal jantung semuanya secara signifikan lebih tinggi pada orang dengan narkolepsi, yang juga memiliki peningkatan jumlah bypass jantung dan prosedur angioplasti.

Ada hubungan yang kuat antara kesehatan mental, tidur, dan kesehatan fisik secara keseluruhan, khususnya kesehatan jantung. Faktor gaya hidup seperti pola makan dan olahraga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan mendorong tidur yang lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan kesehatan termasuk kesehatan jantung. Jika anda mengalami gangguan atau kesulitan tidur, anda dapat mencoba untuk memperbaiki kebiasaan tidur anda. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. 2) Tidurlah di tempat yang gelap dan tenang dengan suhu yang nyaman. 3) Jauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur. Ini dapat mengganggu tidur. 3) Hindari kafein, alkohol, dan makanan besar sebelum memukul bantal. 4) Latihan dan aktivitas fisik di siang hari yang dapat membuat anda lebih mudah tertidur di malam hari. Jika anda masih mengalami kesulitan atau gangguan tidur setelah melakukan upaya-upaya tersebut, anda dapat mencoba berkonsultasi dengan dokter.

 

References

https://www.heart.org/en/health-topics/sleep-disorders/sleep-and-heart-health