Tidur: Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung
Penulis: dr. Nicky Alexandra
Pernahkah Anda merasa memerlukan lebih dari 24 jam sehari? Bagi para workaholic, seringkali kita mengorbankan waktu tidur kita untuk memastikan setiap agenda kita terlaksana tepat waktu. Tahukah Anda kurang tidur dalam jangka waktu lama berdampak buruk pada jantung anda?
Sebenarnya, tidur itu lebih dari sekedar memejamkan mata. Tidur merupakan proses kompleks yang terdiri dari beberapa fase, dimana tubuh mereparasi atau menumbuhkan organ yang rusak, memproses memori, kemampuan berpikir, dan membuang racun. Suatu proses yang kompleks, sehingga kita selayaknya bersyukur karena dapat melaluinya sambil isitrahat tanpa sadar.
Kurang tidur meningkatkan resiko hipertensi, penyakit jantung koroner (PJK), dan diabetes mellitus (DM). Orang dewasa memerlukan tidur 7- 8 jam sehari. Penelitian 9 tahun dari Alameda County Study menunjukkan bahwa tingkat kematian paling rendah terdapat pada kelompok subyek yang tidur 7-8 jam/malam. Kelompok yang tidur sebentar (kurang dari 6 jam) tidur berlebih (lebih dari 9 jam) memiliki resiko kematian yang lebih tinggi. Penyakit-penyakit hipertensi, diabetes, dan serangan jantung lebih banyak terjadi pada kelompok yang tidur diluar 7-8 jam/malam.
Kurang tidur meningkatkan resiko hipertensi, terutama pada kelompok usia 25-74 tahun. Hal ini karena penurunan tekanan darah sebanyak 10-20% (nocturnal dipping) yang normalnya terjadi saat tidur, tidak terjadi saat terjaga. Lebih lagi, bangun berulang saat tertidur meningkatkan stres psiko-sosial sehingga akan seseorang akan cenderung mengkonsumsi lebih banyak garam ditambah dengan menurunnya aktivitas ginjal untuk membuang garam lewat urin. Selain itu, hormon ghrelin dan leptin juga meningkat sehingga seseorang memiliki nafsu makan lebih tinggi. Kedua hal ini tentunya mempercepat terjadinya hipertensi juga obesitas.
Stress yang tinggi akan meningkatkan hormon katekolamin. Hormon ini meningkatkan kadar gula dalam darah dan menurunkan sensitivitas sel terhadap insulin. Akibatnya seseorang akan beresiko menderita diabetes. Durasi tidur yang pendek dan panjang meningkatkan resiko terjadinya DM.
Demikian pula saat tubuh kurang tidur, tubuh memproduksi zat-zat peradangan seperti CRP yang akan meningkatkan inflamasi, salah satunya pada pembuluh darah koroner jantung. Pada studi penelitian terhadap tikus, tikus yang sering dibangunkan sehingga memiliki durasi dan kualitas tidur yang buruk memiliki perlemakan koroner yang lebih banyak daripada kelompok yang kualitas tidurnya baik. Penimbunan lemak pada koroner sering dikenal dengan PJK, dan akan meningkatkan resiko serangan jantung di kemudian hari.
Saat terjaga, tubuh berada dalam aktivitas simpatis atau waspada sehingga memperberat kerja jantung. Tekanan darah tinggi dan detak jantung cepat akan memperberat gejala pada pasien gagal jantung.
Bagaimana caranya untuk mendapatkan tidur yang berkualitas? Hindari konsumsi kopi, teh, coklat, dan olahraga sesaat sebelum tidur; hindari obat-obat yang mengandung kafein dan stimulan lainnya; miliki pola jam tidur dan bangun yang teratur, terapkan sleep hygiene yang baik.
Kesimpulannya, tidur yang kurang atau berlebihan meningkatkan resiko hipertensi, obesitas, DM, PJK, serangan jantung, dan kematian. Lengkapi hidup sehat anda dengan mengkonsumsi sayur dan buah, olahraga rutin, kurangi konsumsi garam, stop merokok dan minum alkohol. Dan jangan lupa, tidur malam 7-8 jam sehari. Salam jantung sehat!
Referensi:
Cirelli C, et al. Insufficient sleep: Definition, epidemiology, and adverse outcomes. https://www.uptodate.com/contents/search. Accessed Dec. 3, 2020
Grandner, M. A., Alfonso-Miller, P., Fernandez-Mendoza, J., Shetty, S., Shenoy, S., & Combs, D. (2016). Sleep: important considerations for the prevention of cardiovascular disease. Current opinion in cardiology, 31(5), 551–565.https://doi.org/10.1097/HCO.0000000000000324
Nagai, M., Hoshide, S., & Kario, K. (2010). Sleep duration as a risk factor for cardiovascular disease- a review of the recent literature. Current cardiology reviews, 6(1), 54–61. https://doi.org/10.2174/157340310790231635
Makarem M, et al. Sleep duration and blood pressure: Recent advances and future directions. Current Hypertension Reports. 2019; doi:10.1007/s11906-019-0938-7.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS). (2019, August 13). Brain Basics: Understanding Sleep. Retrieved November 29, 2020, fromhttps://www.ninds.nih.gov/Disorders/patient-caregiver-education/understanding-sleep