Thrombosis Vena Dalam: Pembunuh Diam-diam
Penulis: dr. Shandy Stewart Narpati
Trombosis vena dalam (DVT) menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir sebagai 'sindrom kelas ekonomi' karena kondisi ini dapat memengaruhi penumpang pada penerbangan jarak jauh, terutama mereka yang duduk di kelas ekonomi. Trombosis vena dalam adalah pembentukan gumpalan darah di vena dalam, yang paling sering terjadi di tungkai bawah. Gumpalan dapat terbentuk di vena dalam setelah seseorang tetap tidak bergerak untuk waktu yang lama. Kondisi ini paling sering terlihat pada orang yang terbaring di tempat tidur atau dalam penerbangan jarak jauh. Gumpalan juga dapat terjadi jika darah lebih kental dari normal karena penyakit, dehidrasi, kurang kebugaran, kolesterol dan kadar gula tinggi dalam darah, atau akibat dari obat-obatan tertentu. Bahaya terbesar dari DVT adalah ketika gumpalan darah lepas dan berpindah melalui pembuluh darah dan arteri sehingga menghalangi aliran darah yang mengarah ke koroner jantung dan paru-paru, sehingga mengakibatkan serangan jantung atau kematian jantung mendadak. Pada tahap ini, tingkat kematian adalah sekitar 26%.
Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko DVT Anda:
- Usia di atas 40 tahun
- Pemulihan dari bedah
- Obesitas
- Tidak bergerak dalam jangka panjang (duduk untuk waktu yang lama, atau penerbangan jarak jauh)
- Cedera yang memengaruhi vena di tungkai bagian bawah
- Kehamilan
- Varises
- Riwayat keganasan
- Terapi penggantian hormon
Gejala-gejala DVT bervariasi untuk setiap pasien, tetapi umumnya terdapat pembengkakan, nyeri, hangat, dan terlihatnya pembuluh darah melebar di betis atau terkadang di paha. Biasanya DVT awalnya terjadi kepada salah satu tungkai saja. Pemeriksaan kesehatan komprehensif dapat membantu mendiagnosis DVT, terutama bagi mereka yang tidak mengalami gejala apa pun. Bagi mereka yang memiliki faktor risiko, pemindaian ultrasonografi pada vena dalam biasanya dapat menentukan adanya DVT.
DVT adalah kondisi medis yang dapat dicegah, tetapi sayangnya sering tidak terdiagnosis. Namun, kondisi ini bisa menjadi serius atau bahkan fatal dalam beberapa kasus. Jadi sangat penting untuk mempelajari bagaimana mencegah DVT dan mengenalinya sejak dini. Jika didiagnosis dini, DVT sangat dapat ditangani dan aman. Secara umum, berjalan dapat membantu mencegah DVT karena kontraksi otot betis menekan vena dan memompa darah ke jantung. Mereka yang secara teratur melakukan penerbangan jarak jauh atau harus duduk lama selama bekerja atau bersantai dapat menggunakan stoking kompresi dan selalu minum banyak air. Selain itu, mereka dianjurkan untuk berjalan dengan jarak pendek secara teratur, terutama saat dalam penerbangan.