Semangat Kita Cegah COVID-19 di Lingkungan Kerja (Rumah Sakit)
Oleh : Ns. Mariani Nisaa, S.Kep
Sebagai Tenaga kesehatan khususnya perawat yang setiap hari (24 jam ) kontak dengan pasien, tentunya memiliki risiko tinggi untuk terpapar COVID 19. Untuk itu diperlukan upaya dan tekat untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kesehatan khususnya perawat. Karena risikonya yang sangat tinggi, para tenaga medis perlu menerapkan prosedur dan protokol tertentu untuk mencegah penularan virus. Prosedur dan protokol untuk mencegah infeksi termasuk kontrol lingkungan, kontrol administratif, praktik kerja yang lebih aman dan alat pelindung diri. Bukan hanya tenaga medis, bagi Tenaga non medis juga yang setiap hari melayani para pelangan mempunyai peluang terpapar COVID 19. Salah satunya kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan harus dilakukan ketika berangkat kerja, berada di tempat kerja sampai pulang ke rumah termasuk sebelum masuk ke dalam rumah yang senantiasa harus di patuhi.
Berikut hal – hal yang harus dilakukan untuk pencegahan penularan COVID 19 di lingkungan Kerja ( Rumah Sakit ) :
- Selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Melatih dan Mengedukasi tenaga medis. Sebelum mengedukasi Pasien / pengunjung, tentunya para tenaga medis harus memahami instruksi pencegahan penyakit terlebih dahulu. Setiap tenaga medis harus mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sebelum merawat pasien.
- Berikan masker medis kepada semua pasien yang menunjukkan gejala-gejala serupa flu atau melaporkan kemungkinan infeksi COVID-19. Ingatkan semua pasien untuk menjalankan kebersihan pernapasan dan tangan yang baik.
- Di setiap pintu masuk RS lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
- Mewajibkan seluruh karyawan menggunakan masker yang benar sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di RS.
- Mengatur asupan nutrisi makanan, pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh serta minum suplemen vitamin C multivitamin.
- Higiene dan sanitasi lingkungan kerja :
· Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan RS yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.
· Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.
- Jangan sentuh mata, hidung atau mulut dengan sarung tangan maupun tangan sampai tangan sudah dibersihkan dengan benar
- Patuh dan taat melakukan cuci tangan dengan benar (five moments) dan sebelum/sesudah setiap melalukan aktifitas
- Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar karyawan minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation/ Nurse station, pengaturan kursi saat di Ruang makan , tidak berbicara saat makan dll).
- Etika batuk dengan membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
- Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat secara bergantian.
- Kelola stress dengan baik dan positif thinking serta jangan lupa bahagia
- Makan makanan dengan gizi seimbang
- Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain.
- Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh karyawan dan pasien agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga karyawan mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar.
- Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamflet, poster, majalah dinding, dan lain-lain di area strategis yang mudah dilihat setiap karyawan seperti di pintu masuk, ruang makan, ruang ganti, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang.