Sehat Segan, Sakit Tak Mau

Sehat Segan, Sakit Tak Mau

Oleh: Ns. Osty Histry Kapahang, S.Kep

Setiap orang pasti menginginkan suatu kondisi yang di jauhkan dari segala jenis masalah kesehatan. Dengan terhindar dari segala jenis masalah kesehatan individu dapat melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab setiap hari. Namun apa jadinya jika suka mangabaikan hal kecil namun sangat berpengaruh bagi kesehatan? Seperti istilah “sehat segan, sakit pun tak mau” inilah yang terjadi pada kebanyakan masyarakat modern saat ini, mendambakan kesehatan yang optimal namun pola hidup sehari-hari sangat tidak mendukung.

Banyak yang berpikir dengan tidak minum alkohol dan merokok saja sudah cukup. Benarkah demikian? Berdasarkan hasil penelitian di Jepang tahun 2019, ditemukan bahwa kematian yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular sebesar 15,7% desebabkan oleh merokok dan 19,2% disebabkan oleh perilaku hidup yang salah. Ini menunjukkan bahwa dengan tidak merokok dan minum alkohol belum bisa menjamin Anda terhindar dari penyakit kardiovaskular.Apa saja perilaku yang salah dan sering dilakukan masyarakat modern ini? Berikut beberapa perilaku yang dapat menggangu kesehatan bila dilakukan dengan terus menerus;

1.      Jajan sembarangan

Di era digital yang semakin canggih ini, apapun yang di inginkan dapat diperoleh hanya dengan menggerakkan jari pada smartphone. Hal yang seharusnya dapat mempermudah kehidupan manusia ternyata memiliki dampak negatif yaitu tersedianya berbagai jenis makanan yang belum bisa dipertanggung jawabkan kebersihan serta makanan cepat saji yang sudah jelas tidak menyehatkan. Tidak hanya makanan, berbagai minuman zaman nowyang tinggi kadar gulajuga dapat memicu penyakit diabetes menjadi viral dimana-mana sehingga menarik perhatian publik untuk mencobanya.

 

2.      Pola tidur yang salah

Tidur merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Pola tidur yang salah dapat berupa kurang tidur maupun kebanyakan tidur dan bahkan waktu tidur yang salah. Apa yang dimaksud dengan waktu tidur yang salah? Bagaimana jika tidur yang seharusnya pada malam hari terganti dengan tidur di siang hari, dan malam harinya begadang? Tubuh akan segera merespon dengan keadaan tubuh yang terasa lemas saat aktivitas dan emosi yang sulit dikontrol.

 

3.      Kurang aktivitas fisik

Selama pandemi Covid-19, kebanyakan aktivitas dilakukan dirumah. Namun bukan berarti dengan dirumah saja membuat aktivitas fisik menjadi berkurang. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kelebihan berat badan / obesitas karena penumpukan lemak dan kolesterol akibat zat gizi yang seharusnya dibakar untuk menjadi energi hanya tersimpan dalam tubuh akibat kurangnya aktivitas fisik.

 

4.      Manajemen stres

Stresor dapat bersifat positif maupun negatif. Stresor yang positif menyebabkan individu menjadi lebih produktif dan berusaha untuk mencari jalan keluar untuk setiap masalah yang mungkin terjadi. Sedangkan stresor yang negatif dapat menyababkan individu itu menjadi frustasi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah yang tentu saja tidak baik bagi kesehatan terutama jantung.

Kebiasaan yang salah apabila dilakukanterus menerus akan mempengaruhi kesehatan jantung Anda dan masalah kesehatan lainnya. Hal-hal yang disebutkan diatas merupakan sesuatu hal yang sangat sederhana namun sangat bermanfaat bagi kesehatan jantungjika bisa dihindari. Semakin sadar kita akan kesehatan, semakin besar pula usaha kita untuk menjaga kesehatan yang optimal baik fisik, mental, spiritual dan sosial. Semoga bermanfaat!!!

 

REFERENSI:

1.      Darius, D. F., (2015). Impact of Lifestyle on Health. Iran Journal of Public Health, Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4703222/

2.      Narita, M. et all, (2019). The Mediating Effect of Life-style Behaviors on the Association Between Personality Traits and Cardiovascular Disease Mortality Among 29,766 Community-Dwelling Japanese. Lippincot William & Wilkins. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7017948/

3.      ClinicalTrials.gov (2017). Improving Sleep Quality in Heart Failure. NIH U.S National Library of Medicine. Diakses dari: https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT03307005