Risiko Kehilangan Jari Akibat Merokok

Risiko Kehilangan Jari Akibat Merokok

 

dr. Ruth Sabathani Ayuningtyas

  

Merokok telah lama dikenal sebagai kebiasaan berbahaya yang dapat merugikan kesehatan. Selain kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan lainnya, ada satu risiko yang mungkin jarang dipertimbangkan oleh para perokok yaitu kehilangan jari. Penyebabnya adalah Buerger’s Disease. Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar tentang Buerger’s Disease? Apakah Anda membayangkannya sebagai jenis makanan cepat saji yang lezat? Sayangnya, Buerger’s Disease merupakan sebuah penyakit yang serius. Walaupun Buerger’s Disease mungkin kalah populer dibandingkan dengan beberapa penyakit akibat rokok lainnya seperti gangguan pada paru atau jantung, namun gejalanya bisa menjadi lebih serius jika diabaikan. Berikut ini akan penulis ulas dengan lengkap mengenai Buerger’s Disease.

Apa itu Buerger’s Disease ? Buerger’s Disease atau Penyakit Buerger, juga dikenal sebagai tromboangiitis obliterans (TAO) adalah penyakit peradangan yang progresif, paling sering menyerang arteri kecil dan sedang pada tangan dan kaki. Hal ini mengakibatkan kondisi yang dinamakan iskemia perifer, yaitu kondisi serius yang dapat menyebabkan kekurangan pasokan darah ke jaringan perifer, seperti jari-jari tangan. Kurangnya oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah dapat merusak sel-sel, memicu nekrosis dan kematian jaringan. Awalnya penyakit ini dideskripsikan oleh von Winiwarter pada tahun 1879, kemudian Leo Buerger mempublikasikan temuan patologis dari tungkai pasien yang diamputasi pada tahun 1908. Dari situlah penyakit ini mendapatkan julukannya, Buerger’s Disease. Rentang usia yang umum untuk terjadinya adalah 20 hingga 50 tahun, dan kelainan ini lebih sering ditemukan pada pria yang merokok.1

 

Ilustrasi penyakit Buerger. Oksigen rendah dan aliran darah yang menyempit ke ujung jari. Arteri tangan1

 

Penyebab Penyakit Buerger

Tidak ada penyebab yang pasti untuk penyakit Buerger, namun paparan tembakau diperlukan untuk inisiasi dan perkembangan penyakit ini. Lebih dari 95% penderita penyakit ini adalah perokok aktif atau mantan perokok. Mekanisme penyakit ini masih menjadi misteri, tetapi mungkin melibatkan kegagalan imunologis dan hipersensitivitas tembakau. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, genetika juga diduga dapat memainkan peran dalam kerentanan  seseorang terhadap penyakit ini.

Persebaran Penyakit Buerger

Meskipun penyakit Buerger tersebar di seluruh dunia, penyakit ini lebih banyak ditemukan di Timur Tengah daripada di Amerika Utara dan Eropa Barat. Kejadian penyakit ini di antara semua pasien dengan penyakit pembuluh darah tepi bervariasi dari angka 0,5 hingga 5,6% di Eropa Barat hingga 45 hingga 63% di India, 16 hingga 66% di Korea dan Jepang, dan 80% di Israel di antara orang Yahudi keturunan Ashkenazi.2

Apa Gejala yang Mungkin Timbul?

Pasien dengan penyakit Buerger biasanya mengalami gejala iskemik, seperti nyeri atau kram pada kaki dan betis. Mereka juga dapat mengalami fenomena Raynaud atau livedo reticularis, yang menunjukkan rasa sakit pada tangan, kaki, dan jari-jari saat beristirahat. Penyakit ini umumnya dimulai pada bagian ujung anggota gerak dan seiring waktu dapat mempengaruhi pembuluh darah yang lebih besar. Selain itu, penderita juga dapat mengalami kelemahan otot, luka kulit, dan gangguan sirkulasi yang dapat mengakibatkan luka yang sulit sembuh. Karena keterlibatan saraf yang terkait, pasein juga dapa mengeluhkan sensasi kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki.

Bagaimana Penegakan Diagnosisnya?

Pada tahap pemeriksaan laboratorium, tidak ada tes khusus yang dapat dengan pasti menegakkan diagnosis penyakit Buerger. Dokter biasanya melakukan serangkaian uji darah untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari masalah aliran darah, seperti gangguan pembekuan darah, diabetes, atau penyakit autoimun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat antibodi antikardiolipin dapat memberikan petunjuk tentang kapan penyakit ini muncul dan risiko amputasi.

 

Pemeriksaan radiografi seperti angiografi arteri digital dan doppler ultrasonografi dapat membantu mendeteksi perubahan pada pembuluh darah. Dokter juga akan menilai riwayat merokok pasien dan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk memastikan diagnosis yang tepat. 2

Pengelolaan dan Pengobatan

Meskipun tidak ada obat khusus untuk penyakit Buerger, pendekatan utama dalam penanganannya adalah dengan berhenti merokok. Merokok bahkan sebatas 1 atau 2 batang per hari dapat memperburuk kondisi ini, dan penggunaan terapi pengganti nikotin juga dapat menjaga penyakit tetap aktif.

Untuk mengatasi gejala, dokter dapat menerapkan manajemen simtomatik. Pilihan melibatkan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan analgesia narkotik untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh iskemia. Antibiotik juga dapat diberikan jika terdapat luka kecil pada ujung ekstremitas.

Terapi oksigen hiperbarik juga dapat menjadi opsi tambahan, terutama untuk pasien dengan luka diabetes, osteomielitis, iskemia tungkai, atau infeksi nekrosis pada jaringan lunak. Namun, penggunaannya pada penyakit Buerger masih dianggap eksperimental karena data yang ada masih terbatas.

Dalam beberapa kasus, terapi revaskularisasi bedah (pemulihan aliran darah) tidak disarankan karena penyakit Buerger cenderung menyerang arteri berukuran kecil hingga sedang.  Perawatan bedah seperti amputasi tungkai bawah mungkin diperlukan pada pasien yang terus merokok dan mengalami kondisi yang tidak kunjung sembuh, gangren, atau nyeri yang terus-menerus. Namun, dokter akan menghindari amputasi jika memungkinkan.3

Prognosis dan Pencegahan

Prognosis penyakit Buerger sangat tergantung pada seberapa cepat pasien berhenti merokok dan sejauh mana penyakit telah berkembang. Pencegahan utama adalah dengan menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok. Upaya-upaya kampanye anti-merokok dan edukasi masyarakat dapat berkontribusi pada pengurangan insiden penyakit Buerger di masa depan.

Demikianlah uraian singkat tentang Penyakit Buerger. Penyakit Buerger adalah kondisi serius yang menuntut perhatian medis segera. Kehilangan jari bukan hanya masalah fisik tetapi juga memiliki dampak psikologis yang serius. Selain hilangnya fungsi dasar seperti menggenggam dan menjalankan tugas sehari-hari, kehilangan jari juga dapat menyebabkan trauma psikologis. Keterkaitannya dengan merokok membuatnya dapat dihindari dengan mengubah perilaku hidup. Pasien dengan penyakit Buerger harus disarankan berulang kali untuk berhenti dari semua paparan produk tembakau dan diyakinkan bahwa jika mereka dapat berhenti menggunakan tembakau, penyakit ini akan sembuh dan amputasi dapat dihindari.

Selain berhenti merokok aktif, penderita juga diharuskan untuk mengurangi paparan menjadi perokok pasif untuk mencapai kesembuhan yang optimal, sehingga dapat dianjurkan untuk orang-orang terdekat penderita untuk berhenti merokok juga.

 

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/crop-female-hands-with-pain-finger_1986373.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=bdf804dc-d56f-48ef-8195-2f294b3f25fb