Revolusi Intervensi Kardiologi Pediatrik dan PJB: Teknik Zero Fluoroscopy
Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, kini banyak anak dengan penyakit jantung bawaan mampu ditatalaksana tanpa melalui prosedur pembedahan. Bidang intervensi minimal invasif pada penyakit jantung bawaan terus berevolusi untuk menemukan metode terapi dengan risiko paling minimal, khususnya pada populasi anak yang masih relatif rentan.
Dewasa ini, intervensi transkateter merupakan pilihan utama bagi anak-anak dengan defek septum atrium, defek septum ventrikel, hingga duktus arteriosus persisten. Selain risiko dan komplikasi tindakan yang lebih rendah, masa rawat di rumah sakit dan waktu pemulihan paska tindakan pun lebih singkat (rata-rata 1-2hari). Prosedur tersebut terbukti efektif dan aman dengan waktu pengerjaan tindakan yang lebih singkat. Saat ini, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita sedang mengembangkan metode intervensi pada penyakit jantung bawaan tanpa menggunakan radiasi.
Diketahui radiasi dapat menimbulkan efek jangka panjang baik untuk pasien maupun dokter dan tim laboratorium kateterisasi. Dipelopori oleh dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) dan dr. Rina Ariani, SpJP(K), metode intervensi yang dikenal dengan teknik “zero fluoroscopy” ini dimulai pada bulan Juli 2018. Pasien pertama yang berhasil menjalani penutupan defek atrium tanpa radiasi (zero fluoroscopy) ialah seorang perempuan berusia 26 tahun dengan usia kandungan 24 minggu. Ia dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita akibat keluhan gagal jantung persisten meskipun telah ditatalaksana secara medika mentosa yang diperberat oleh adanya oligohidramnion (berkurangnya cairan ketuban).
Pasien dianggap berisiko tinggi untuk dilakukan tindakan pembedahan, sedangkan penutupan defek transkateter konvensional dengan menggunakan bantuan radiasi juga memiliki efek teratogenik serius untuk janin. Terinspirasi oleh teknik yang dilaporkan dr. Xiang Bin Pan dari Fuwai Hospital Beijing, untuk pertama kalinya di Indonesia dilakukan prosedur penutupan defek septum atrium dengan bantuan imaging murni dari ekokardiografi, tanpa menggunakan sinar radiasi. Prosedur berjalan tanpa komplikasi bagi pasien maupun janin dalam kandungan dan sekaligus menjadi titik awal lahirnya era baru “zero fluoroscopy” di bidang kardiologi pediatrik intervensi.
Teknik ini terus merambah ke prosedur lain meliputi penyadapan jantung kanan, penutupan defek septum ventrikel, penutupan duktus arteriosus persisten, penutupan foramen ovale persisten, hingga penutupan fistula sinus valsava. Kini, dua tahun semenjak prosedur pertama, tim RS Jantung Harapan Kita telah melakukan 214 prosedur intervensi dan diagnostik dengan teknik zero fluoroscopy. Yang terbanyak adalah penutupan defek septum atrium dengan 130 kasus, kemudian penutupan defek septum ventrikel dengan 32 kasus, penutupan duktus arteriosus persisten dengan 26 kasus, dan penutupan foramen ovale persisten dengan 8 kasus. Selain itu, teknik ini telah dilakukan pula pada 18 prosedur kateterisasi jantung kanan.
Selain terus mengembangkan teknik ini, RS Jantung Harapan Kita juga aktif memperkenalkan prosedur zero fluoroscopy melalui kegiatan proctorship yang dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Semangat untuk terus berevolusi dalam memberikan pelayanan dengan efek samping minimum kepada pasien menjadi motivasi utama untuk terus membagikan pengetahuan mengenai teknik zero fluoroscopy, bahkan hingga keahli mancanegara seperti Dr. Worakan Promphan dari Queen Sirkit Hospital, Thailand ; Dr. Supaporn Roymanee dari Prince of Songkla University, Thailand ; dan dr. Jean Antonio Vilareal dari Philippine Heart Center. Divisi Kardiologi Pediatrik dan Penyakit Jantung Bawaan berkolaborasi dengan Divisi Diagnostik Non Invasif dan Pencitraan Kardiovaskular RS Jantung Harapan Kita hingga kini tetap aktif memperkenalkan teknik zero fluoroscopy melalui berbagai kegiatan ilmiah baik berupa seminar, workshop, hingga proctorship. Kegigihan tersebut berbuah manis dengan sudah dimulainya intervensi zero fluoroscopy di RSUP Haji Adam Malik Medan, yang dipelopori oleh dr. Ali Nafiah Nasution, SpJP(K) dan tim. Diharapkan perkembangan teknologi kedokteran di bidang kardiologi pediatrik intervensi tidak berhenti di sini, dan dapat lahir berbagai teknik-teknik anyar dan mutakhir lainnya di RS Jantung Harapan Kita.