Plak Aterosklerosis: Mungkinkah Menyusut?
Penulis: dr. Arvin Pramudita
Aterosklerosis merupakan penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan oleh penumpukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah tersebut. Tumpukan plak tersebut dapat mengeras, menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit, dan mengganggu aliran darah di dalamnya. Kondisi ini dapat terjadi pada pembuluh darah di berbagai lokasi tubuh, seperti jantung, tungkai bawah, leher, dan lain-lain. Aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung merupakan salah satu masalah utama kesehatan di dunia karena dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung mendadak.
Kondisi aterosklerosis bersifat degeneratif, yang berarti penumpukan plak ini terjadi perlahan seiring berjalannya waktu. Adanya zat kolesterol berlebih dalam darah akan perlahan-lahan menempel pada pembuluh darah dan menumpuk hingga menciptakan plak tebal. Berbagai studi melaporkan bahkan penumpukan plak ini terjadi mulai dari dekade 2 hingga 3 kehidupan, dipicu terutama oleh berbagai faktor risiko seperti tingginya kolesterol dalam darah, kurangnya aktivitas fisik pada tubuh, kegemukan, hingga paparan terhadap rokok.
Hingga saat ini, belum ada tatalaksana medis yang mampu menguraikan plak aterosklerosis menjadi lebih kecil dari sebelumnya. Sifat plak yang menebal perlahan dipercaya sebagai sebuah hal yang irreversible. Obat-obatan anti-kolesterol dan tindakan medis yang ada saat ini hanya menahan bertambahnya laju penebalan plak, atau di sisi lain membuka sumbatan dengan cara meregangkan penumpukan yang sudah ada, dan tidak mengurangi plak yang telah ada.
Sekalipun demikian, baru-baru ini sebuah studi di Jepang melaporkan keberhasilan tim peneliti mereka dalam usaha memperkecil plak aterosklerosis di hewan uji mencit dengan pengobatan menggunakan Rivaroxaban. Obat ini sejatinya merupakan zat anti pembekuan darah yang biasa digunakan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah, misalnya pada pembuluh darah otak. Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa Rivaroxaban ternyata memiliki kegunaan lain, dimana zat tersebut mampu menstimulasi tubuh untuk aktif mengeliminasi tumpukan plak kolesterol yang ada pada dinding pembuluh darah aorta. Adanya penurunan daripada ukuran plak aterosklerosis ini tentunya memiliki potensi manfaat yang besar dalam mengurangi risiko kejadian penyakit jantung koroner, stroke, sumbatan pembuluh darah perifer, dan sebagainya.
Perlu dicatat bahwa penelitian tersebut merupakan uji pada hewan. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait penelitian yang spesifik melihat efek pemberian obat tersebut terhadap kondisi aterosklerosis pada manusia. Meskipun demikian, kita dapat berharap bahwa temuan ini kelak dapat menjadi langkah awal potensi-potensi pengobatan baru yang ada dan mampu mengurangi beban kesehatan yang ditimbulkan oleh aterosklerosis.
Referensi:
Ito Y, Maejima Y, Nakagama S, Shiheido-Watanabe Y, Tamura N, Sasano T. Rivaroxaban, a direct oral factor Xa inhibitor, attenuates atherosclerosis by alleviating factor Xa-PAR2-mediated autophagy suppression. JACC Basic Transl Sci. 2021 Dec 27;6(12):964-980. doi: 10.1016/j.jacbts.2021.09.010. PMID: 35024502; PMCID: PMC8733676.