Penyakit Jantung Rematik

Penyakit Jantung Rematik

Penulis: dr. Tania M. Chandra

 

Penyakit jantung rematik merupakan komplikasi dari penyakit demam rematik dan menyebabkan keruskan katup jantung. Demam rematik disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A yang banyak dijumpai terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Infeksi seperti radang tenggorokan yang disebabkan oleh kuman ini menyebabkan kondisi peradangan dalam tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan katup jantung. Penyakit ini utamanya mempengaruhi populasi dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pada kondisi jantung rematik, katup-katup jantung menjadi kaku dan mengalami perubahan bentuk, sehingga terjadi penurunan fungsi katup jantung. Tercatat kematian akibat penyakit jantung rematik pada populasi berusia muda sebesar 250.000 kematian per tahun secara global. Lebih dari 15 juta orang di dunia mengalami penyakit jantung rematik.

Infeksi streptokokus yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung rematik. Anak-anak yang mengalami infeksi radang tenggorokan berulang kali paling berisiko terkena demam rematik dan penyakit jantung rematik. Selain itu, penyakit jantung rematik juga sangat berbahaya bagi orang hamil. Kehamilan meningkatkan jumlah darah dalam tubuh, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Orang dengan katup jantung yang rusak dapat mengalami masalah kesehatan yang serius selama kehamilan dan kesehatan janinnya juga terancam.

Bentuk demam rematik yang paling serius adalah karditis atau peradangan pada jantung, Peradangan dapat terjadi pada selaput pelapis jantung, otot jantung, maupun katup jantung. Pada pemeriksaan suara jantung menggunakan stetoskop dapat terdengan suara menyerupai gesekan ataupun suara bising pada area katup. Selain itu, tanda-tanda gagal jantung seperti pembengkakan pada kaki, sesak nafas saat beraktivitas atau berbaring, maupun perut yang membesar dapat dijumpai.

Beberapa tanda yang dapat muncul pada penyakit jantung rematik seperti demam, bengkak dan nyeri sendi, benjolan di bawah kulit, ruam merah di kulit, sesak napas dan rasa tidak nyaman di dada, dan kelemahan. Gejala demam rematik bervariasi dan biasanya mulai 1 sampai 6 minggu setelah serangan radang tenggorokan.

Untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik, dapat dilakukan pemeriksaan EKG untuk melihat adanya gangguan irama jantung. Foto x-ray dada juga dapat dilakukan untuk melihat tanda-tanda penumpukkan cairan di paru yang merupakan salah satu gejala gagal jantung. USG jantung merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik. Pemeriksaan laboratorium darah juga diperlukan dalam penegakan diagnosis.

Untuk mencegah penyakit jantung rematik, penanganan infeksi bakteri streptokokus grup A harus dilakukan segera. Pemberian antibiotik golongan penisilin dilakukan untuk menangani infeksi bakteri streptokokus grup A. Bila sudah terjadi demam rematik akut, maka harus dilakukan supresi reaksi peradangan sehingga jantung dan sendi-sendi tidak terdampak. Sebagai upaya untuk mencegah penyakit jantung semakin berlanjut, dapat dilakukan penyuntikkan antibiotik golongan penisilin setiap 3 hingga 4 minggu untuk mencegah infeksi berulang. Pada kasus gangguan katup jantung berat, maka tindakan pembedahan merupakan pilihan terapi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki fungsi katup jantung. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan katup, pasien mungkin memerlukan operasi penggantian katup. Dokter bedah akan mengganti katup yang rusak dengan katup mekanik atau katup bioprostetik. Jika sudah terjadi gagal jantung, maka pasien perlu diberi obat-obatan untuk mengurangi gejala gagal jantung dan mencegah perburukan penyakit.

Di negara-negara dengan pelayanan kesehatan yang kurang baik, penyakit jantung rematik merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah pada kelompok usia muda. Penyakit jantung rematik seringkali terjadi tanpa menimbulkan tanda ataupun gejala hingga waktu yang lama. Pasien datang ke rumah sakit umumnya pada kondisi penyakit yang sudah berat akibat menifestasi gejala gagal jantung, sehingga pasien-pasien yang mengalami demam rematik sebaiknya memeriksakan diri secara berkala untuk memastikan ada tidaknya penyakit jantung rematik. Melalui pemeriksaan berkala, diharapkan pasien demam rematik yang mengalami sekuel penyakit jantung rematik bisa ditangani lebih awal, sehingga luaran terapi lebih baik.

 

Referensi

American Heart Association. Options for Heart Valve Repair. (https://www.heart.org/en/health-topics/heart-valve-problems-and-disease/understanding-your-heart-valve-treatment-options/options-for-heart-valve-repair) Diakses 20/11/2022.

American Heart Association. Options for Heart Valve Replacement. (https://www.heart.org/en/health-topics/heart-valve-problems-and-disease/understanding-your-heart-valve-treatment-options/options-for-heart-valve-replacement) Diakses 20/11/2022.

Dass, C. and Kanmanthareddy, A. (2022) Rheumatic heart disease - statpearls - NCBI bookshelf, Rheumatic Heart Disease. National Library of Medicine. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538286/ (Diakses: 13 November, 2022).

Harris C, Croce B, Cao C. Rheumatic heart disease. Annals of Cardiothoracic Surgery. 2015;4(5):492.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/flat-old-woman-feel-sharp-chest-pain-heart-attack-symptoms_25553239.htm#query=penyakit%20jantung%20rematik%20anmasi&position=2&from_view=search&track=ais