Pentingnya Keseimbangan Cairan (Balance Cairan)

Pentingnya Keseimbangan Cairan (Balance Cairan)

Penulis: dr.Sahniriansa Sahionge

 

Pada pasien rawat inap pemasangan infus menjadi suatu prosedur yang kerap kali dikerjakan. Pemasangan infus bertujuan memasukan cairan ke dalam tubuh melalui jalur vena, selain cairan dapat juga berupa produk darah, cairan nutrisi dan obat-obatan intravena. Sejumlah cairan yang masuk melalui vena tentu mempengaruhi keseimbangan cairan. Keseimbangan cairan atau balance cairan sangat penting diketahui dan dimonitor agar mencegah terjadinya komplikasi dan tercapainya pemenuhan kebutuhan sel dan jaringan. Kesimbangan dapat dicapai jika input dan output cairan seimbang agar proses metabolism dapat berfungsi dengan baik. 50-60% total berat badan manusia adalah cairan, terdiri dari air dan zat efektif lain (misalnya elektrolit yang membawa muatan listrik dapat berpindah antar kompartemen distribusi). Dehidrasi adalah kondisi tubuh saat mengalami gangguan keseimbangan cairan akibat kekurangan cairan. Overhidrasi adalah kondisi sebaliknya, diperlukan perhitungan cairan input dan output yang terpantau agar tercapai keseimbangan cairan. Kerja jantung dan pembuluh darah sebagai pompa sangat terkait dengan hal ini. Kondisi dehidrasi dan overhidrasi memiliki efek pada kerja jantung. Istilah overhidrasi dan dehidrasi sering digunakan dalam menjabarkan keseimbangan cairan namun regulasi keseimbangan cairan tidak hanya melibatkan volume cairan namun zat efektif di dalamnya seperti elektrolit juga penting memahami distribusi cairan pada kompartemen baik intraseluler, ekstraseluler dan distribusi total air dalam tubuh.1

Regulasi cairan tubuh menjadi perhatian utama dalam mencapai keseimbangan cairan. Cairan didalam tubuh terdistribusi dalam kompartemen dan dapat berpindah diantara kompartemen. Sebagian besar total cairan tubuh atau dua pertiga  terletak di intaseluler dan sisanya terletak ekstraseluler dimana terbagi menjadi plasma dan cairan interstial, dikenal juga ruang ketiga  sebagai cairan transeluler dimana terdapat di rongga tubuh seperti, cairan synovial, cairan serebral, peritoneal dan pleura. Meski terpisah dalam kompartemen sirkulasi air dan elektrolit terus berjalan agar mencapai keseimbangan cairan guna metabolisme sel dan jaringan dapat berjalan optimal.1 Konsep pertama keseimbangan cairan berkaitan dengan total air dalam tubuh (TBW) dan total zat efektif yang terlarut, dimana disebut sebagai tonisitas cairan tubuh. Zat efektif yang terlarut terdistribusi pada ekstraseluler (terutama natrium) dan pada intraseluler (terutama kalium) dipengaruhi tonisitas sedangkan pada TBW tidak dipengaruhi tonisitas. Perubahan pada tonisitas sangat berpengaruh pada fungsi sel terutama pada sel otak. Konsep kedua pengaturan keseimbangan cairan terkait dengan regulasi dan pengukuran kelainan keseimbangan natrium dan volume ekstraseluler. Pengukuran volume ekstraseluler lebih kompleks dan rawan terjadi kesalahan dibandingkan pengukuran TBW. Volume ekstraseluler juga didefinisikan sebagai sebagai volume darah arteri efektif (EABV) berfungsi sebagai volume yang menjamin kecukupan perfusi sel dan organ. Faktor lain yang berperan EABV menyangkut fungsi organ jantung berhubungan dengan curah jantung, kapasitas total dan regional arteri dan vena, compliance dari kapiler (Frank-Starling forces) dan gravitasi. Pada penderita penyakit berat baik kondisi akut dan kronis terjadi perubahan substansial pada hal-hal teretntu sehingga membutuhkan volume ekstraseluler yang lebih besar daripada kondisi sehat.2

Saat pasien dalam perawatan keseimbangan cairan dihitung berdasarkan banyaknya cairan masuk dan cairan keluar setiap 24 jam. Informasi mengenai keseimbangan cairan ini diperlukan dalam pengambilan keputusan dan dinyatakan dalam balance, dalam pengukuran balance yang tepat, penting diketahui faktor-faktor yang memengaruhi serta pencatatan yang akurat. Kondisi balance dapat dinyatakan dalam positif dan negatif, berdasarkan hasil pengukuran. Balance positif adalah kondisi ketika cairan input lebih banyak daripada output (hipervolemia atau kelebihan cairan), kondisi ini dapat menyebabkan kerja yang lebih berat pada jantung sehingga berakibat edema (pembengkakan) paru. Gejala dan tanda yang dapat terjadi pada kondisi hipervolemia yaitu edema paru, edema pada tungkai, kenaikan berat badan yang cepat, tekanan darah tinggi, gejala pada jantung (seperti pada gagal jantung akut, yaitu sesak yang memberat saat beraktivitas, lebih nyaman pada posisi duduk). Penyebab kondisi ini dapat disebabkan oleh pemberian cairan yang berlebihan, kondisi gagal jantung kongestif, resustasi cairan dan injuri ginjal. Balance negatif adalah kondisi ketika cairan output lebih tinggi daripada cairan input (hipovolemia atau kekurangan cairan), kondisi ini terjadi dimana tubuh kehilangan cairan lebih dari 20% sehingga jantung tidak dapat memompakan darah yang cukup ke sirkulasi tubuh dan memiliki efek gagal organ sampai kematian. Gejala dan tanda hipovolemia, yaitu tekanan darah rendah (hipotensi), gangguan irama jantung (aritmia), peningkatan denyut nadi (takikardia), penurunan eksresi urin, penurunan kesadaran, gangguan keseimbanagan elektrolit, tanda dehidrasi seperti haus, dingin dan pucat pada kulit dan denyut nadi pada tungkai lemah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kehilangan darah dalam jumlah banyak dan tiba-tiba (perdarahan), diare eksesif, muntah eksesif, keringat eksesif, pembedahan, luka bakar luas dan pada pemberian obat diuresis. Pencegahan, deteksi dini serta penanganan yang tepat dari ketidakseimbanagn cairan sangat penting, diperlukan kerjasama dan kompetensi yang baik dari semua tim perawatan termasuk keluarga pasien dalam hal ini.3

 

Referensi

Contributor NT. Measuring and managing fluid balance [Internet]. Nursing Times. 2011 [cited 2021 Jun 12]. Available from: https://www.nursingtimes.net/clinical-archive/nutrition/measuring-and-managing-fluid-balance-15-07-2011/

Roumelioti M-E, Glew RH, Khitan ZJ, Rondon-Berrios H, Argyropoulos CP, Malhotra D, et al. Fluid balance concepts in medicine: Principles and practice. World J Nephrol [Internet]. 2018 Jan 6 [cited 2021 Jun 9];7(1):1–28. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5760509/

Fluid Balance Charts, Hypervolaemia & Hypovolaemia | Ausmed [Internet]. [cited 2021 Jun 12]. Available from: https://www.ausmed.com/cpd/articles/fluid-balance-charts