Pentingnya Antioksidan untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Penulis: dr. Daniel Christian Fernandez Hutabarat
Makanan dan minuman yang kita konsumsi akan diolah oleh sel-sel di dalam tubuh kita dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi yang siap dipakai ketika kita melakukan aktivitas setiap harinya. Salah satu produk sampingan dari oksigen adalah oksidan atau yang sering kita kenal dengan “radikal bebas”. Oksidan atau radikal bebas juga bisa masuk ke dalam tubuh kita melalui polusi udara, asap rokok maupun paparan sinar matahari berlebih. radikal bebas ini merupakan kumpulan senyawa yang berkaitan erat dengan proses stress oksidatif. Pada proses ini,radikal bebas yang masuk ke dalam pembuluh darah akan merusak dinding sel pembuluh darah. Selanjutnya kerusakan ini akan memicu terbentuknya plak atherotrombotik yang menjadi penyebab utama dari serangan jantung, penyakit stroke, gangguan pada pembuluh darah perifer dan lain sebagainya. Selain itu, radikal bebas juga akan merusak komponen DNA dalam sel tubuh sehingga dapat memicu terbentuknya keganasan sel atau kanker.
Antioksidan akan memproteksi tubuh kita dengan cara berikatan dengan radikal bebas. Ikatan ini nantinya akan menginaktivasi radikal bebas sehingga mencegah terjadinya kerusakan pada sel-sel tubuh, baik pada dinding pembuluh darah maupun pada DNA yang bisa berakibat fatal. Berbagai penelitian menyimpulkan adanya manfaat konsumsi multivitamin dalam menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Wannamethee dkk pada tahun 2006 menunjukkan bahwa konsentrasi vitamin C yang cukup di dalam tubuh berkaitan erat dengan rendahnya tanda inflamasi dan disfungsi pada dinding pembuluh darah. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin C sehingga tubuh membutuhkan suplai vitamin C melalui buah-buahan dan sayuran. Studi EPIC (European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition) di Norfolk juga menyimpulkan bahwa konsentrasi vitamin C yang cukup pada plasma darah manusia juga berhubungan dengan penurunan kematian yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.
Vitamin E juga tidak kalah penting dalam memproteksi organ jantung dan pembuluh darah manusia. Pada studi CHAOS (Cambridge Heart Antioxidant Study) mengkonfirmasi adanya penurunan angka kejadian infark miokard non-fatal pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Suplementasi vitamin E yang didapat dari sayur dan buah-buahan diyakini dapat menghambat perlengketan dari trombosit pada dinding pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya pembentukan trombus yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, asam folat, vitamin B dan komponen vitamin-vitamin lainnya juga membantu dalam mencegah pembentukan plak ateroma pada dinding pembuluh darah koroner jantung dan pembuluh darah otak.
Pada akhirnya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa berbagai vitamin yang telah disebutkan sebelumnya dapat menjadi sumber antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh kita, terutama kesehatan jantung dan pembuluh darah dari paparan radikal bebas.