Pekerja Malam dan Penyakit Jantung : Bagaimana Menyikapinya?

Pekerja Malam dan Penyakit Jantung : Bagaimana Menyikapinya?

Penulis: dr. Evan Hindoro

 

Sebagai negara berkembang, kebutuhan akan produktivitas meningkat, hal ini diiringi dengan peningkatan pekerjaan malam untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada pekerja malam, seperti perawat, dokter, polisi, satpam, pekerja pabrik dan lainnya, perubahaan pola tidur menjadi ancaman kesehatan karena perubahan jam dan proporsi tidur. Fakta telah menunjukkan pentingnya tidur terhadap kesehatan terutama di bidang jantung dan pembuluh darah. Perubahan pola tidur yang mana secara biologis mengubah pola ritme sirkardian di tubuh tentu akan mengubah respon tubuh normal terhadap terjadinya stress biologis.

Pekerja malam memiliki risiko penyakit jantung 40% lebih besar dibandingkan dengan pekerja pagi1. Tidak hanya itu, pekerja malam dikaitkan dengan peningakatan risiko kejadian kelainan irama jantung seperti fibrilasi atrium2 yang meningkatkan risiko stroke. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perubahan pola tidur pada pekerja malam meningkatkan mortalitas dan mobiditas.

Oleh karenanya, diperlukan pengetahuan dan edukasi terkait upaya pencengahan penyakit jantung pada para pekerja malam. Durasi tidur yang cukup untuk mencengah penyakit jantung dan risiko kematian terrendah pada durasi tidur 7 – 8 jam per hari3.

Namun, apa yang harus dilakukan oleh pekerja malam untuk mengurangi risiko kematian dan penyakit jantung? Setidaknya ada beberapa kiat dan usaha yang telah dipelajari dan dapat membantu meminimalisirkan risiko tersebut, yakni4:

1.    Saat bekerja mengusahakan tetap beraktivitas fisik secara aktif

2.    Makan saat malam hari disarankan bukan makanan berat dan sebaiknya konsumsi makanan yang memiliki nilai gizi tinggi seperti buah – buahan

3.    Menyempatkan diri untuk tidur sebentar selama 10 – 20 menit

4.    Mengkonsumsi minuman mengandung kafein seperti kopi hitam tanpa gula maksimal 1 cangkir

5.    Setelah pulang dari kerja malam, tidak disarankan mengkonsumsi minuman mengandung kafein seperti kopi, maupun rokok

6.    Menghindari paparan cahaya matahari yang terlalu terang dengan cara menggunakan kaca mata hitam ketika pulang dari kerja malam

7.    Sebaiknya pulang menggunakan alat transportasi umum daripada mengemudi kendaraan pribadi

8.    Mengoptimalkan durasi tidur selama 7 - 8 jam per hari, untuk pekerja malam dengan tidur setelah pulang dari kerja

9.    Sebaiknya tidak bekerja sebanyak dua malam berturutan

10.  Disela jadwal kerja malam sebaiknya tidak bergadang dan tidur di ruangan yang gelap dan tenang

Setelah mengetahui kiat dan cara bagaimana mengurangi risiko tersebut, para pembaca dapat memahami seberapa pentingnya “membayar hutang” tidur anda sebagai pekerja malam.

 

Sumber:

1.    Harrington JM. Health effects of shift work and extended hours of work. Occupational and Environmental Medicine 2001;58:68-72.

2.    Wang N, Sun Y, Zhang H, Wang B, Chen C, Wang Y, et al. Long-term night shift work is associated with the risk of atrial fibrillation and coronary heart disease. Eur Heart J 2021;42(40):4180-88.

3.    Wang C, Bangdiwala SI, Rangarajan S, Lear SA, Al Habib KF, Mohan V, et al. Association of estimated sleep duration and naps with mortality and cardiovascular events: a study of 116 632 people from 21 countries. Eur Heart J 2019;40(20):1620-9.

4.    McKenna H, Wilkes M. Optimising sleep for night shifts BMJ 2018; 360: j5637.