Patah Hati berakibat Penyakit Jantung?

Patah Hati berakibat Penyakit Jantung?

 

Penulis: dr. Rudini  

Patah hati seringkali membuat seseorang merasa sangat terpukul. Apalagi bila disebabkan karena ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintai, hal ini  dapat membuat seseorang merasa dunia tidak lagi berarti.  Hal ini kadang mengakibatkan seseorang tidak lagi merasa ada yang diperjuangkan dalam hidupnya dan membuat semangat hidupnya menjadi rendah. Tapi apakah patah hati dapat mengakibatkan kehilangan nyawa seseorang? Jawabannya adalah ya, bisa.

Pernahkah anda mendengar seseorang yang meninggal setelah ditinggalkan pasangannya? Fenomena ini dapat terjadi dan dikenal sebagai sindroma patah hati atau broken heart syndrome. Broken heart syndrome atau dikenal juga sebagai Takotsubo cardiomyopathy. Fenomena ini pertama kali diselidiki oleh seorang peneliti dari Jepang sekitar 20 tahun yang lalu. Pada beberapa orang yang mengalami patah hati dapat ditemukan gejala yang mirip dengan serang jantung (infark miokard) namun setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan adanya penyempitan pembuluh darah koroner atau spasme pembuluh darah jantung. Penamaan Takotsubo berasal dari penampakan radiografi jantung yang menyerupai pot peralatan untuk memancing gurita dari Jepang yang disebut Takotsubo dalam bahasa Jepang, dimana terdapat pelebaran sementara menyerupai bentuk balon pada bagian apikal/ujung jantung yang bersifat sementara. Pada Takotsubo cardiomyopathy inididapatkan adanya gangguan fungsi jantung kiri (terutama bagian ventrikel kiri) dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Tetapi gejala ini dapat hilang dan fungsi jantung dapat berangsur kembali normal setelah beberapa minggu.

Takotsubo cardiomyopathy lebih banyak terjadi pada perempuan yang telah melewati masa menopause, yang mengalami stress fisik maupun emosinal yang tiba-tiba. Hal pencetus yang paling sering ditemukan dari penderita adalah adanya riwayat anggota keluarga yang meninggal tiba-tiba dalam waktu dekat. Gejala yang muncul dapat berupa napas pendek dan nyeri dada seperti tertekan benda berat, mirip seperti pada serangan jantung koroner. Dari hasil pemeriksaan dapat ditemukan adanya peningkatan kadar katekolamin dan kadar brain natriuretic peptideyang meningkat di peredaran darah. Kadar katekolamin yang tinggi biasanya ditemukan pada kondisi tubuh yang mengalami stress atau beban berat. Namun tidak selalu ditemukan adanya peningkatan enzim jantung dan juga ditemukan adanya kelainan pada saat dilakukan pencitraan koroner dengan angiografi, dimana kedua hal tersebut biasanya ditemukan pada serangan jantung koroner. Hal yang sama-sama dapat ditemukan pada Takotsubo Cardiomyopathy dengan serangan jantung koroner adalah adanya perubahan segmen ST atau inversi gelombang T pada pemeriksaan elektrokardiografi. Sehingga sampai saat ini angiografi adalah pemeriksaan yang terbaik untuk dapat mendiagnosis penyakit Takotsubo cardiomyopathy ini.

Takotsubo cardiomyopathy pada umumnya dapat membaik dan kembali normal, tetapi dapat ditemukan keadaan berat seperti ruptur atau robek pada dinding jantung ventrikel kiri. Gejala berat lain yang paling sering adalah gejala gagal jantung yang bisa disertai edema paru akut. Untuk pengobatan pada penyakit ini tidak ada anjuran pengobatan yang spesifik karena fungsi jantung dapat membaik seringkali ditemukan dapat membaik kembali dalam beberapa minggu. Pengobatan atau tindakan hanya diberikan pada kasus-kasus dengan gejala berat seperti gagal jantung dengan syok, dimana diperlukan pompa balon intraaorta untuk membantu sirkulasi darah. Walaupun tidak ada anjuran pengobatan spesifik untuk penyakit ini, tetapi mengingat adanya pemicu berupa stress yang berat, tentu disarankan pemberian psikoterapi dan konsolasi bagi pasien-pasien yang memiliki riwayat stressor yang berat untuk membantu penyembuhan penyakit ini.