Omega 3 dan Kesehatan Jantung

Omega 3 dan Kesehatan Jantung

 

Penulis : dr. GF Devara Pattiasina

  

Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menghindari penyakit jantung. Mulai dari berolahraga dan memperbanyak aktivitas fisik, menghindari asap rokok, serta mengatur pola makan. Mengatur pola makan disini dapat berupa mengatur porsi, serta mengatur proporsi makronutrien yang terkandung pada makanan. Salah satunya adalah dengan mengurangi lemak. Selama ini, lemak dianggap sebagai musuh jantung, namun tidak semua lemak memiliki efek buruk pada jantung. Lemak tidak jenuh adalah jenis lemak yang baik untuk kesehatan jantung. Lemak tidak jenuh ini salah satunya disebut sebagai Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA), dan termasuk didalam PUFA adalah Omega-3. Ada 3 asam lemak yang utama pada omega 3 yaitu alpha-linoleic acid (ALA), eicosapentanoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA). ALA banyak ditemui pada makanan nabati seperti pada buah zaitun,kacang kedelai,minyak canola dan walnut. EPA dan DHA lebih banyak terkandung dalam lemak ikan seperti pada ikan tuna, salmon, makarel.1

Pada beberapa studi menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi asam lemak dari ikan  satu hingga tiga kali per minggu mengalami penurunan resiko kematian dari penyakit jantung koroner sebesar 21%, dan apabila mengonsumsi dua hingga empat kali per minggu maka akan mengalami penurunan sebanyak 31%.  Begitu pula pada individu yang mengonsumsi ALA yang berasal dari tanaman (lemak nabati) mengalami penurunan resiko 15% dari penyakit  jantung. Konsumsi Omega-3 pun menurunkan level trigliserida sebanyak 4%, menurunkan tekanan darah, baik pada pria maupun wanita.1,2 Pada studi DART, dilakukan penelitian terhadap 2033 pria yang mengalami penyakit otot jantung sebelumnya dan diikuti selama 2 tahun. Pada grup yang diberikan EPA dan DHA dosis 900 mg per hari ditemukan bahwa terdapat penurunan resiko kematian sebanyak 29%. Suatu studi besar lain yaitu GISSI-Prevenzione Study dilakukan penelitian terhadap 11.323 pasien yang sebelumnya memiliki penyakit otot jantung, diberikan EPA/DHA 850 mg per hari, dan hasilnya adalah menurunkan risiko kematian sebanyak 28% hanya dalam waktu 4 bulan.3

Omega 3 sebagai asam lemak yang bersifat kardioprotektif disebutkan memiliki sifat anti peradangan, antitrombotik dan anti aritmia ( anti gangguan ritme jantung). Hal ini diketahui bahwa EPA dan DHA merupakan elemen pembentuk dari zat atau senyawa seperti prostaglandin, tromboxhane dan leukotriene yang bersifat kardioprotektif.3,4 Konsumsi EPA yang banyak terdapat dalam lemak/minyak ikan juga diketahui menghambat pembentukan Very Low Density Lipid (VLDL) dan trigliserida di hati dengan menurunkan apolipoprotein B yang merupakan salah satu protein yang penting dalam metabolisme lemak.3

Organisasi seperti American Heart Association (AHA) dan American Diabetes Association (ADA) memberikan rekomendasi dosis untuk konsumsi harian, dimana sebagai pencegahan primer yaitu pada dosis 300-600 mg/ hari dan sebagai pencegahan sekunder 900-1200 mg. Pendapat lain dari beberapa studi menyarankan target dosis yaitu 500 mg/hari untuk individu tanpa riwayat penyakit jantung sebelumnya, dan 800-1000 mg/hari untuk individu dengan riwayat penyakit jantung lain dan gagal jantung.2,3

Pada akhirnya, kita adalah apa yang kita makan, sehingga apabila kita ingin menjadi orang yang sehat, maka sudah seharusnya kita mengatur pola makan dan mengonsumsi nutrisi yang baik terhadap tubuh kita. Menjadi sehat tidak harus dimulai dengan membeli peralatan dan sepatu lari, tidak pula harus dengan menjadi member gym, tetapi sesederhana memulai dengan apa yang kita makan.

 

Daftar Pustaka:

Chaddha A, Eagle KA. Omega-3 Fatty Acids and Heart Health. Circulation. 2015;132(22):e350–2.

Khan SU, Lone AN, Khan MS, Virani SS, Blumenthal RS, Nasir K, et al. Effect of omega-3 fatty acids on cardiovascular outcomes: A systematic review and meta-analysis. EClinicalMedicine. 2021;38:100997.

Aggarwal KK. 441-445. 2015;441–5.

Endo J, Arita M. Cardioprotective mechanism of omega-3 polyunsaturated fatty acids. J Cardiol [Internet]. 2016;67(1):22–7. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jjcc.2015.08.002