Obesitas dan Penyakit Jantung
Penulis: dr. Perdana Rezha Kusuma
Prevalesi obesitas atau kegemukan bertambah disemua negara bila dibandingkan dengan tahun 1980. Obesitas berkontribusi secara langsung dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti hypercholesterol, kencing manis, darah tinggi dan gangguan tidur. Batas yang digunakan negara populasi Asia untuk overweight adalah BMI 24 kg/m2 serta untuk obesitasnya adalah BMI diatas 28 kg/m2. Global Burden of Disease (GBD) memperkirakan bahwa saat ini terdapat sekitar 603.7 juta manusia yang mengalami obesitas. Jumlah ini bertambah secara konstan setiap tahunnya. Data tahun 2015 menunjukkan bahwa sekitar 4 juta kematian berasosiasi dengan obesitas. Penyakit jantung menjadi salah satu pembunuh utama di dunia dimana hal ini berkaitan dengan proses terbentuknya plak di pembuluh darah jantung yang berhubungan dengan obesitas secara langsung. Pembentukan plak di pembuluh darah dimulai dengan adanya kolesterol dalam darah yang membentuk sumbatan di area pembuluh darah jantung. Obesitas memiliki peran dalam percepatan proses ini melalui proses tidak efektifnya hormon insulin dan meningkatkan proses radang dalam tubuh. Obesitas juga berkontribusi dalam terjadinya peningkatan tekanan darah.
Data terbaru menaruh pusat perhatiannya pada obesitas abdominal (obesitas pada perut) yang biasanya diukur menggunakan lingkar pinggang. Studi ini menunjukan bahwa orang- orang dengan lingkar perut yang berlebih (obesitas abdominal) menunjukan risiko terjadinya penyakit seperti diabetes, gangguan kolesterol dan penyakit jantung serta pembuluh darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dengan lingkar pinggang normal. Untuk Asia lingkar pinggang yang di sarankan adalah untuk perempuan < 80 cm sedangkan untuk laki- laki adalah < 90 cm. Lemak pada daerah perut menyebabkan peningkatan proses inflamasi atau radang yang terjadi pada seluruh tubuh atau di dalam pembuluh darah sehingga membantu proses pembentukan plak di pembuluh darah lebih lanjut lagi.
Maka dari itu pentingnya menjaga berat badan dalam batas normal menjadi penting terutama bagi pasien dengan diabetes melitus dan darah tinggi. Menjaga berat badan dalam batas normal dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi tekanan darah. Tentu hal ini juga harus didukung dengan konsumsi makanan sesuai dengan jumlah kalori yang diperlukan sesuai dengan berat badan ideal serta meningkatkan aktivitas fisik dengan intensitas sedang (berjalam, jogging, bersepeda atau yoga) selama 30 menit setidaknya 5x/minggu agar fungsi jantung baik sehingga metabolisme menjadi lebih baik lagi.
Daftar Pustaka :
Willey T M, Poirier P, Burke L E Et all. Obesity and Cardiovascular Disease: A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation. 2021;143. Diakses dari https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIR.0000000000000973 pada februari 2022.
Anonym. Abdominal Obesity Measurement Guidelines for Different Ethnic Groups. Harvard T.H Chan. Diakses dari https://www.hsph.harvard.edu/obesity-prevention-source/waist-circumference-guidelines-for-different-ethnic-groups/ pada februari 2022
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/overweight-man-eating-burger-tiny-people-giving-fast-food-overeating-addiction-binge-eating-disorder-compulsive-overeating-treatment-concept-pinkish-coral-bluevector-isolated-illustration_11664216.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=ff246c32-e74f-4489-b4c7-639bcaa0deb7