Menopause dan Kesehatan Jantung
Penulis: dr. Nicky Alexandra
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tersering pada Wanita. Berdasarkan data tahun 2012 American Heart Association (AHA) yang melakukan survey mengenai pengetahuan, persepsi dan kesadaran mengenai penyakit Jantung menunjukan hanya sekitar 56 persen perempuan yang sadar akan hal tersebut. Secara general perempuan mengalami penyakit jantung koroner beberapa tahun lebih lambat dari pada pria. Dimana perempuan memiliki kecenderungan memiliki atau mengalami penyakit jantung koroner pada periode transisi menopause. Hal ini lah yang memunculkan hipotesis bahwa periode transisi menopause memiliki kontribusi terhadap meningkatnya resiko penyakit jantung koroner.
Menopause merupakan fase dimana berakhirnya fungsi ovarium dan transisi perempuan dari fase reproduktif menjadi non reproduktif. Hal ini di tandai dengan adanya perubahan hormonal yang signifikan dan siklus menstruasi. Menopause natural didefinisikan sebagai keadaan dimana 12 bulan berturut-turut tidak terjadi menstruasi tanpa ada penyebab lain. Pada data tahun 2018 didapatkan median umur seorang perempuan mengalami menopause adalah sekitar 50 tahun dan dapat disebut premature menopause bila terjadi < 40 tahun.
Perubahan yang terjadi pada saat transisi menopause hingga menopause yang dapat mempengaruhi Kesehatan kardiovaskular salah satunya adalah penurunan dari hormone estradiol endogenous yang berhubungan dengan adanya peningkatan resiko kardiovaskular. Pemeriksaan Kesehatan pembuluh darah yang dilakukan oleh Study of Women’s Health Across the Nation (SWAN) menunjukan bahwa suatu studi pencitraan pembuluh darah menunjukan adanya perubahan berupa bertambahnya plak atherosclerosis pada karotis pada periode menopause transisi yang melebih perubahan yang disebabkan oleh penuaan. Dimana perubahan ini lebih banyak ditemukan pada periode akhir perimenopause dibandingkan pada periode premenopause yang menurut para ahli tidak terkait dengan usia. Penemuan terbaru menunjukan adanya peningkatan signifikan dari kekakuan pembuluh darah arteri sebanyak 7.5 % pada 1 tahun dari menopause yang dimana tidak berhubungan dengan faktor resiko tradisional dari penyakit kardiovaskular (Hipertensi, Kolesterol, Diabetes dll).
Dengan adanya data diatas faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah sebagai berikut :
(1) Aktifitas fisik
Penyakit kardiovaskular juga lebih mudah terjadi pada usia menopause dikarenakan rata-rata pada usia tersebut hanya sekitar 7.2 % perempuan yang memenuhi rekomendasi aktifitas fisik untuk usia tersebut yaitu aerobic dengan intensitas moderate dengan durasi > 150 menit per minggu. Sebuah penelitian menunjukan secara spesifik resiko mortalitas akibat penyakit kardiovaskular meningkat dengan adanya perilaku sedentary > 8 jam per hari.
(2) Kolesterol
Data yang didapatkan pada rata-rata perempuan di Amerika Serikat dengan usia > 60 tahun hanya 25.2 % yang memiliki angka total kolesterl < 200 mg/dl. Hal ini semakin menambah faktor terjadi nya penyakit kardiovaskular
(3) Tekanan Darah
Pada sebuah penelitian Kohort yang dilakukan mencakup 1.2 juta individual dimana 44 persennya adalah Wanita menunjukan bahwa setelah pengontrolan pada faktor komorbit lain setiap peningkatan 10 mmHG dari tekanan darah sistolik berasosiasi dengan peningkatan sebesar 15 persen dari kejadian penyakit cerebrovascular untuk laki-laki dan perempuan
Dengan berdasarkan uraian penelitian diatas wanita yang sudah memasuki usia menopause memiliki faktor resiko yang lebih bila dibandingkan Wanita yang belum memasuki usia menopause berkaitan dengan hal tersebut penting sekali menjalankan edukasi kepada pasien/ keluarga dengan usia menopause agar tetap menjaga pola hidup sehat dengan aktifitas fisik sesuai rekomendasi dan pengendalian faktor resiko seperti hipertensi dan asupan gula serta lemak harian.
Daftar Pustaka
1. Samar et al. Menopause Transition and cardiovascular disease risk: Implication for Timing of early prevention. Circulation;142: e506-e532. 2020.
Sumber gambar: freepik.com