Mengenal Tumor Jantung: Apakah Tumor ini Berbahaya?
Penulis dr. Choiron Abdillah
Tumor adalah kondisi dimana sel dari tubuh manusia mengalami perubahan dan perkembangan di luar kendali. Tumor secara umum dibagi menjadi tumor jinak yang tumbuh lambat dan tumor ganas yang tumbuh sangat cepat dan berpotensi untuk menyebar ke bagian tubuh lain, atau yang biasa disebut dengan kanker. Jenis kanker yang paling sering ditemukan di Indonesia dan cukup dikenal adalah kanker serviks, kanker payudara dan kanker usus besar. Namun tahukah anda bila organ yang bekerja memompa darah ke seluruh tubuh juga dapat menjadi tempat berkembangnya tumor?
Tumor pada jantung dapat dibagi menjadi tumor primer atau tumor sekunder. Tumor primer berasal dari sel otot jantung sendiri sementara tumor sekunder umumnya adalah penyebaran kanker yang berasal dari organ-organ di sekitar jantung, seperti kanker paru. Tumor primer sendiri adalah tumor yang sangat jarang terjadi dan mayoritas sifatnya tidak ganas/benign.
Mengapa tumor jantung sangat jarang terjadi? Organ jantung yang terdiri dari jaringan ikat dan sel-sel otot memiliki waktu pergantian sel yang tidak terlalu cepat, sehingga menjadi resisten terhadap terbentuknya kanker. Sel kanker dapat tumbuh dan bertambah banyak secara cepat di jaringan epitel sehingga kemungkinan untuk terjadinya kesalahan lebih tinggi dalam pembelahan sel yang disebut sebagai mutasi. Adanya mutasi memungkinkan sebuah jaringan tumbuh menjadi kanker.
Penyebab secara pasti tumor jantung masih belum dapat dipastikan. Setiap orang memiliki potensi yang sama untuk mengalami kondisi ini, walaupun lebih banyak ditemukan pada laki-laki dengan usia 30-50 tahun. Orang yang merokok atau ODHA memiliki risiko yang ebih tinggi namun data penelitian masih sangat terbatas. Faktor keturunan dan genetika juga ditemukan pada beberapa kasus.
Tumor jantung tidak selalu memiliki gejala. Namun bila ukurannya cukup besar dapat menimbulkan gejala seperti sesak napas dan mudah merasa lelah karena tumor menekan ruang jantung atau perkembangan tumornya mempengaruhi fungsi katup. Gejala lain yang bisa muncul antara lain nyeri dada, gangguan ritme jantung hingga kehilangan kesadaran secara mendadak. Tidak sedikit pula tumor jantung ditemukan ketika melakukan pemeriksaan rontgen atau CT scan dada dengan tujuan lainnya.
Mendiagnosis tumor jantung tidak mudah karena gejalanya menyerupai penyakit jantung lainnya. Oleh karena itu dokter harus melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis. Dalam menegakkan diagnosis tumor jantung diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh, tidak hanya pemeriksaan darah namun juga pemeriksaan pencitraan dengan rontgen, CT Scan, MRI, EKG dan lainnya.
Melalui pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan lokasi, ukuran dan kemungkinan penyebaran bila ada kecurigaan ke arah keganasan. Data-data ini bermanfaat bagi dokter untuk menentukan pengobatan yang sesuai untuk pasien. Tumor yang paling sering ditemukan adalah miksoma, yaitu tumor jinak yang berasal dari jaringan di organ jantung. Lebih dari 75% kasus ini ditemukan pada serambi kiri jantung. Secara umum tumor jantung primer membutuhkan terapi bedah untuk mengambil jaringan tumor tersebut. Namun sangat bergantung dengan lokasi dan ukuran tumor.
Pada kasus tumor ganas, kemoterapi dan kemoradiasi atau kombinasi keduanya dapat mengecilkan ukuran tumor dan mengurangi gejala pasien. Jika tumornya berasal dari penyebaran organ lain, dokter anda tentu akan menangani kanker primernya. Terapi lannya tergantung ukuran dan lokasi dari tumor serta faktor-faktor lain seperti status kesehatan dan usia. Terapi bedah menjadi pilihan untuk mengambil tumor dan menunjukkan hasil positif bila dapat diambil secara keseluruhan. Setelah dilakukan pembedahan biasanya diikuti dengan pemberian kemoterapi dan/atau radiasi untuk mencegah tumor tumbuh kembali. Namun untuk tingkat keberhasilan pada kasus tumor ganas atau penyebaran dari bagian tubuh lain cukup rendah dengan angka kematian yang tinggi.
Sumber :
Tyebally S, Chen D, Bhattacharyya S, Mughrabi A, Hussain Z, Manisty C, et al. Cardiac Tumors: JACC CArdioOncology State of the art Review. J Am Coll CardioOnc. 2020;2(2):293-311