Mengenal Terapi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

Mengenal Terapi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

 dr. Ardi Iswara

 

Penyakit jantung masih menjadi masalah yang serius di Indonesia. Penderita penyakit jantung menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Kematian mendadak akibat penyakit jantung juga ikut meningkat. Penanganan yang sesuai perlu dilakukan untuk menurunkan kematian mendadak akibat penyakit jantung. Salah satu cara untuk mencegah kematian mendadak akibat penyakit jantung adalah dengan terapi ICD atau Implantable Cardioverter Defibrilator.

Apa itu ICD?

Masyarakat pada umunya lebih mengenal alat pacu jantung  daripada terapi ICD dalam hal alat bantu kerja jantung. Fungsi ICD pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan alat pacu jantung (pacemaker) yaitu mengembalikan fungsi ketika terjadi gangguan irama jantung. ICD adalah sebuah alat berukuran kecil yang ditanam di dalam dada untuk mengembalikan irama jantung yang tidak normal.

Perangkat ICD mempunyai baterai yang dapat bertahan hingga 8 tahun, bergantung pada frekuensi kerja alat tersebut. Perangkat ini bekrja dengan cara menghasilkan impuls listrik kejut untuk mengatasi irama jantung tidak normal menjadi kembali normal, sehingga memulihkan fungsi jantung. ICD ditanam di bawah kulit, biasanya pada daerah dibawah tulang selangka pada bagian dada dengan prosedur operasi kecil denan bius local. ICD juga mempunyai kabel yang dimasukkan melalui vena besar dan terhubung dengan bilik jantung untuk menghantarkan impuls kejut.

Selain menghantarkan impuls kejut, ICD juga dapat memantau denyut jantung secara kontinyu. Ketika denyut jantung yang terlalu lambat ataupun terlalu cepat tereteksi, maka ICD akan mengirimkan impuls listrik guna menstimulasi kembalinya denyut jantung normal.

Siapakah yang memerlukan terapi ICD?

ICD tidak selalu diperlukan oleh setiap orang yang mengalami gangguan irama jantung. Namun ICD diperlukan jika seseorang mempunyai gangguan irama jantung yang mengancam nyawa. Adapun contoh gangguan jantung yang mengancam nyawa antara lain orang yang baru pulih dari serangan jantung akibat fibrilasi ventrikel atau pingsan akibat aritmia ventrikel, maupun penyakit jantung bawaan tertentu yang mempunyai potensi mengancam nyawa.

Pada umunya orang yang mempunyai risiko tinggi terkena serangan jantung karena aritmia ventrikel membutuhkan terapi ICD, termasuk diantaranya adalah orang dengan gagal jantung yang mempunyai fraksi ejeksi yang rendah. Dokter jantung dengan sub spesialisasi aritmia jantung mungkin juga mempunyai alasan lainnya untuk merekomendasikan terapi ICD.

 

Mengapa terapi ICD diperlukan?

Terapi ICD mempunyai tujuan mencegah kejadian yang mengancam nyawa akibat gangguan irama jantung atau yang biasa disebut atritmia. Gangguan irama jantung yang diharapkan dapat dicegah dengan terapi ICD antara lain aritmia yang berhubungan dengan ventrikel jantung seperti takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel serta irama jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak beraturan yang dapat mengancam nyawa penderitanya. Penderita dengan gangguan irama jantung tersebut membutuhkan perangkat ICD untuk mengendalikan irama jantungnya.

Bagaimanakah prosedur terapi ICD?

Prosedur terapi ICD tidak jauh berbeda dengan prosedur pemasangan alat pacu jantung atau pacemaker. Dokter memasang perangkat ICD yang terdiri dari generator dan kabel elektroda di dada bagian atas. Ukuran alat ini kecil kira-kira sebesar arloji dan mudah untuk dipasang melalui operasi kecil dengan menggunakan bius lokal.

Apa saja tips menjalani terapi ICD?

Dikarenakan terapi ICD berhubungan dengan listrik, pasien yang menggunakannya harus waspada terhadap lingkungan di sekitarnya. Bila ada medan magnet yang cukup kuat di dekat pasien, kerja alat ini mungkin akan terganggu. Benda yang mengandung magnet kuat dapat mengganggu fungsi mikrokomputer di dalam alat ini sehingga mengakibatkan tidak dapat bekerja secara normal.

 

Referensi :

https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/prevention--treatment-of-arrhythmia/implantable-cardioverter-defibrillator-icd

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/implantable-cardioverter-defibrillators/about/pac-20384692

https://medlineplus.gov/pacemakersandimplantabledefibrillators.html

Sumber gambar: freepik.com