Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Biru

Mengenal Penyakit Jantung Bawaan Biru

 

 Oleh : dr. Damba Dwisepto Aulia Sakti, SpJP FIHA

Jantung manusia memiliki 4 ruang, yaitu 2 serambi (atrium) sebelah kiri dan kanan, dan 2 ventrikel (bilik) sebelah kiri dan kanan. Atrium kanan adalah atrium yang berfungsi menerima darah kotor yang berasal dari seluruh tubuh. Darah yang masuk ke atrium kanan akan dipompa ke ventrikel kanan, yang kemudian akan di pompa menuju paru-paru. Setelah mengikat oksigen di paru-paru, darah akan mengalir kembali ke jantung yang diterima oleh atrium kiri. Selanjutnyadarah yang kaya oksigen ini akan di pompa ke ventrikel kiri dan kemudian di pompa keseluruh tubuh melalui pembuluh darah aorta.

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang terjadi karena adanya gangguan dalam proses pembentukan dan perkembangan jantung sejak bayi di dalam kandungan. Pada penderita penyakit jantung bawaan, siklus dan aliran darah ini akan terganggu, mulai dari gangguan pada ruang jantung, dinding penyekat (septum) antar ruang jantung (baik antar atrium maupun antar ventrikel), pada katup jantung, atau pembuluh darah dari dan kejantung. Gangguan ini akan menyebabkan keluhan dan gejala pada penderitanya.

Penyakit jantung bawaan secara garis besar dapat dibagi menjadi penyakit jantung bawaan biru, dan penyakit jantung bawaan tidak biru. Pembeda utama dari kedua penyakit ini adalah pada penyakit jantung bawaan biru, penderitanya akan memiliki warna kulit kebiruan terutama pada bagian mulut, jari-jari tangan dan kuku. Biru yang tampak pada penderita PJB biru ini dapat mulai terlihat sejak lahir, atau mulai bayi berkembang dewasa.

Salah satu PJB biru yang paling seringa dalahTetralogy of Fallot (TOF). TOF adalah PJB biru yang merupakan kombinasi dari beberapa penyakit jantung yaitu:

·    Defek septum ventrikel, adanyalubang yang tidak normal pada dinding yang memisahkan vetrikel kiri dengan ventrikel kanan.

·     Penyempitan katup pembuluh darah paru, sehingga terjadi pengurangan jumlah darah yang menuju paru paru

·      Pembengkakan (hipertrofi) jantung kanan, yang terjadi akibat kerja jantung kanan yang terlaluberat.

·     Posisi pembuluh darah aorta yang tidak normal, yaitu bergeser ke kanan dari defek septum ventrikel yang terbentuk.

Bayi atau anak dengan TOF pada umumnya menunjukkan gejala:

·     Kulit dan bibir membiru, biasa disebut dengan sianosis, akibat dari kurangnya kadar oksigen yang

     beredar keseluruh tubuh

·         Kuku tangan dan kaki berbentuk bulat dan cembung (clubbing fingers).

·         Mudah lelah.

·         berat badan sulit naik.

·         Gangguan tumbuh kembang.

·         Keadaan biru yang semakin biru disertai napas cepat hingga lemas dan kadang kejang (cyanotic spell)

·         Bila sudah lebih besar, sering berjongkok apabila sedang aktivitas atau bermain (squatting) 

TOF dapat didiagnosis dengan pemeriksaan yang sederhana, seperti pengumpulan data riwayat penyakit pasien, pemeriksaan fisik seperti adanya saturasi oksigen yang turun dan terdengarnya bising jantung. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan rekam jantung (EKG), foto rontgen dada, ekokardiografi, dan kateterisasi jantung.

Pengobatan TOF yang paling efektif adalah dengan operasi. Operasi pada TOF dilakukan dengan tujuan menutup defek ventrikel, melebarkan pembuluh darah paru yang menyempit, sehingga pada akhirnya darah yang mengalir keparu akan kembali normal, dan kadaroksigen dalam darah pasien meningkat selepas menjalani operasi, sehingga gejala yang dialami pasien akan berkurang.