Mengenal Alat Bantu Ventrikel Kiri (LVAD) sebagai Solusi Bagi Pasien Gagal Jantung Kronis

Mengenal Alat Bantu Ventrikel Kiri (LVAD)  sebagai Solusi Bagi Pasien Gagal Jantung Kronis

 

Penulis:  dr. Fauzi Satria

 

Gagal jantung adalah kondisi di mana otot jantung melemah dan tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Penyakit gagal jantung dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Saat ini, penderita gagal jantung lanjut dapat disarankan untuk memasang alat pompa jantung mekanik yang disebut LVAD (left ventricular assist device). LVAD dipasang di dada dan membantu jantung memompa darah penuh oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah aorta, yang memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup.

Selama prosedur bedah, LVAD ditanam di dada pasien berupa pompa kecil. Jantung terhubung ke pompa melalui dua tabung. Salah satu ujung tabung terhubung ke ventrikel kiri jantung, dan ujung lainnya terhubung ke pembuluh darah besar aorta. Driveline, kabel tipis, keluar dari pompa melalui kulit. Kabel ini menghubungkan pompa ke pengontrol dan kotak baterai, yang terletak di luar tubuh. Setiap alat dilengkapi dengan tempat penyimpanan khusus yang memungkinkan pasien bergerak bebas.   

Keputusan untuk menggunakan LVAD harus dibuat oleh tim multidisipliner dan dokter spesialis jantung yang berpengalaman dalam gagal jantung. Pemasangan LVAD disarankan untuk pasien yang menjalani masa transisi ke transplantasi jantung, yaitu terapi penyelamatan pada pasien gagal jantung terminal sambil menunggu tindakan transplantasi jantung, terapi tahap akhir (pasien yang bukan kandidat penerima transplantasi jantung), dan pasien dengan gagal jantung yang bersifat sementara, walaupun gagal jantung tahap lanjut biasanya merupakan kondisi yang permanen dan tidak dapat disembuhkan. LVAD tidak dapat digunakan pada pasien dengan penyakit hati stadium akhir, masalah pengumpalan darah, gagal ginjal, penyakit paru bebas, atau infeksi.

Pemasangan LVAD meningkatkan kualitas hidup pasien karena membantu mengurangi gejala gagal jantung seperti kelelahan, sesak nafas, cairan berlebih, rasa letih, keterbatasan beraktivitas, dan menghindari berbagai komplikasi gagal jantung pada ginjal, otak, dan hati. LVAD juga meningkatkan harapan hidup pasien dan merupakan solusi akhir bagi penderita gagal jantung yang lebih parah, terutama mereka yang telah mengalami gagal jantung dalam jangka panjang. 

Pasien biasanya menerima antibiotik intravena untuk mencegah infeksi dan obat penyokong tekanan darah untuk stabilisasi kondisi setelah operasi LVAD. Setelah perdarahan berhenti, obat pengencer darah akan dimulai untuk jangka panjang. Selain itu, pasien dan keluarga akan diedukasi secara menyeluruh dan bertahap tentang cara merawat perangkat LVAD. Mereka juga akan diajarkan tentang gejala dan tanda-tanda komplikasi yang perlu diperhatikan.

Mengingat bahwa pemasangan LVAD sama dengan tindakan invasif lainnya, pasien dapat mengalami beberapa potensi komplikasi. Hal tersebut termasuk infeksi di area keluar kabel maupun infeksi dalam atau sistemik, hemolisis (pecahnya sel darah merah yang menyebabkan anemia), stroke, perdarahan saluran cerna, aritmia (perubahan irama jantung), pembentukan bekuan darah, dan gangguan fungsi mesin LVAD (kerusakan komponen atau daya perangkat).

Perangkat LVAD yang ditanam dalam tubuh pasien dapat bertahan lama dan berfungsi dengan baik selama bertahun-tahun. Jika pasien tidak lagi membutuhkannya, seperti ketika pasien akan menjalani transplantasi jantung atau ketika fungsi jantungnya pulih, perangkat LVAD dapat dilepaskan melalui prosedur operasi.

 

Referensi:

Han J, Trumble DR. Cardiac Assist Devices: Early Concepts, Current Technologies, and Future Innovations. Bioengineering. 2019;6(1): 1:26.

Han JJ, Acker MA, Atluri P. Left Ventricular Assist Devices. Circulation. 2018; 138(24): 2841-51

Gonzalez J, Callan P. Invasive Haemodynamic Assessment Before and After Left Ventricular Assist Device Implantation: A Guide to Current Practice. Interventional Cardiology. 2021;16:e34.

Prinzing A, Herold U, Berkefeld A, Krane M, Lange R, Voss B. Left ventricular assist devices—current state and perspectives. Journal of Thoracic Disease. 2016; 8

Sumber gambar: Gustafsson F, Rogers JG. Left ventricular assist device therapy in advanced heart failure: patient selection and outcomes. European Journal of Heart Failure. 2017; 19(5): 595-602.