Mendeteksi Gangguan Aliran Darah dengan Ultrasonografi Dupleks

Mendeteksi Gangguan Aliran Darah dengan Ultrasonografi Dupleks

Penulis: dr. Intan Maulinar

 

            “Baik Bapak A, untuk mengetahui bagaimana keadaan pembuluh darah Bapak, saya akan merencanakan pemeriksaan ultrasonografi (USG) Dupleks ya,” ujar dr. B yang merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Bapak A yang tidak familiar dengan pemeriksaan tersebut lekas bertanya, “Maaf Dok, apakah itu sama dengan USG biasa?”

            Ultrasonografi Dupleks merupakan pemeriksaan yang menggabungkan dua jenis ultrasonografi untuk menghasilkan gambar yang menunjukkan bagaimana darah bergerak melalui arteri dan vena Anda. Dokter dapat melihat kecepatan dan arah aliran darah serta sumbatan di aliran darah. Ultrasonografi yang digunakan selama prosedur ini adalah:

1.  Ultrasonografi konvensional, menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang menghasilkan gambar pembuluh darah, jaringan, dan organ

2.    Ultrasonografi Doppler, menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menentukan kecepatan dan arah aliran darah di pembuluh darah vena dan arteri.

 

Ultrasonografi Dupleks digunakan untuk mendiagnosis kondisi yang memengaruhi pembuluh darah Anda, antara lain:

·         Pelebaran pembuluh darah perut

·         Penyakit oklusi aortoiliaka

·         Penyakit arteri perifer

·         Oklusi atau sumbatan di arteri

·         Pembekuan darah

·         Penyakit oklusi karotis

·         Trombosis vena dalam

·         Penyakit pembuluh darah ginjal

·         Varises

·         Insufisiensi vena

Ultrasonografi dupleks memiliki banyak keunggulan dibandingkan pemeriksaan lainnya karena aman, tidak rumit, tidak menimbulkan rasa nyeri dan pasien tidak terpapar dengan zat radiasi atau zat kontras yang berisiko terhadap fungsi ginjal. Pemeriksaan ini juga aman terhadap pasien yang menggunakan alat implan di tubuh.

Sebelum pemeriksaan USG Dupleks, biasanya pasien akan diminta untuk puasa setelah tengah malam di malam sebelum pemeriksaan. Selama prosedur, pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur periksa. Gel akan dioleskan di area tubuh yang akan diperiksa, misalnya kedua tungkai. Kemudian dokter akan menggerakkan transduser (probe USG) di area yang diperiksa. Gelombang suara yang dipantulkan akan muncul sebagai gambar-gambar yang akan terpampang di monitor. Pemeriksaan ini tidak membutuhkan waktu yang lama, biasanya berlangsung 15-30 menit. Ultrasonografi Dupleks juga tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya tekanan ringan dari manset tekanan darah dan transduser. Setelah prosedur, pasien dapat beraktivitas biasa, tidak memerlukan pantangan tertentu. Gambar-gambar yang dihasilkan selama prosedur dianalisis oleh dokter dan interpretasinya disampaikan ke pasien untuk asesmen lebih lanjut.       

 

Referensi:

Cheung ME, Singh V, Firstenberg MS. Duplex Ultrasound. [Updated 2022 Oct 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459266/

Gornik HL, Sharma AM. Duplex Ultrasound in the Diagnosis of Lower-Extremity Deep Venous Thrombosis. Circulation. 2014 Feb 25;129(8):917–21.

Sumber gambar: dokumentasi RSJPDHK