Memahami Detak Jantung Saat Berolahraga

Memahami Detak Jantung Saat Berolahraga

Penulis: dr. Gadistya Novitri A.

 

Olahraga merupakan aspek yang esensial untuk kesehatan tubuh manusia. Olahraga yang dilakukan secara rutin dan teratur dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, kolesterol, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung. Untuk pencegahan penyakit jantung, Anda dianjurkan untuk melakukan olahraga sedang sedikitnya 150 menit per minggu, atau 30 menit per hari selama 5 hari setiap minggunya. 

Olahraga rutin saja belum cukup. Ada baiknya Anda juga memonitor tingkat intensitas olahraga yang Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dan tetap berada dalam level yang aman untuk Anda. Cara paling mudah untuk memonitor intensitas olahraga Anda adalah dengan memantau laju detak jantung Anda. 

Sebelum memulai berolahraga, Anda perlu mengetahui laju detak jantung saat beristirahat. Rabalah denyut jantung di bawah ibu jari pergelangan tangan Anda. Hitunglah berapa denyut jantung Anda dalam satu menit. Lakukan hal ini dalam posisi duduk tenang setelah beristirahat selama 5-10 menit. Rerata denyut jantung istirahat normal adalah 60-100 kali per menit. Semakin fit kondisi tubuh Anda, semakin rendah denyut jantung istirahat. Pada atlet profesional, misalnya, dapat ditemukan denyut jantung istirahat 40-50 kali per menit.

Saat berolahraga, usahakan untuk mencapai target detak jantung yang optimal, yaitu 50-85% dari denyut jantung maksimal Anda. Denyut jantung maksimal adalah kemampuan maksimal yang dapat ditoleransi jantung Anda tanpa adanya gejala berbahaya. Denyut jantung maksimal didapatkan dari rumus 220 dikurangi usia Anda. Misalnya, pada orang berusia 30 tahun, maka denyut jantung maksimalnya adalah 180 kali per menit. Dengan demikian, target detak jantung saat berolahraga adalah 50-85% dari 180, yaitu 90-153 kali per menit. 

Meraih Target Detak Jantung

Bila Anda jarang berolahraga, mungkin terasa sulit untuk mencapai target detak jantung tersebut. Mulailah dengan target yang lebih rendah, yaitu sekitar 50% dari denyut jantung maksimal. Kemudian secara bertahap Anda dapat meningkatkan intensitas olahraga untuk mencapai target yang lebih tinggi. 

Selain memonitor laju detak jantung, Anda juga perlu memperhatikan keadaan tubuh Anda selama berolahraga. Perhatikanlah pola pernafasan Anda saat berolahraga. Hentikan olahraga biila Anda mulai merasa sesak atau kesulitan bernafas. 

Target detak jantung saat berolahraga berguna sebagai panduan untuk meraih manfaat maksimal dari olahraga. Namun demikian, Anda tidak perlu berkecil hati bila belum dapat meraih target tersebut. Tetaplah berolahraga secara rutin untuk meningkatkan tingkat kebugaran Anda.