Mati Mendadak di Usia Muda, Apa Benar Karena Penyakit Jantung?
dr. Syadza Rhizky Putri Akhmad
Selama ini kita sering mendengarkan berita mengenai kejadian mati mendadak di usia muda. Seiring dengan hal tersebut, timbul pertanyaan mengapa saat ini banyak kejadian mati mendadak di usia muda?. Hal ini menjadi menarik untuk dibicarakan karena banyak yang belum mengapa hal ini bisa terjadi. Namun, sebelumnya kita harus memahami apa itu mati mendadak. Jika didefinisikan, mati mendadak ini digambarkan sebagai kematian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya dimana awalnya orang tersebut berada dalam kondisi yang baik-baik saja dan kemudian meninggal dunia.
Menurut hasil penelitian yang ditulis oleh Mayo Clinic (Salah satu organisasi terpercaya yang berkomitmen dalam organisasi kesehatan) mengatakan bahwa kematian mendadak di usia muda merupakan hal yang jarang, namun bukan berarti hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Salah satu penyebab terbanyak kematian mendadak pada usia muda adalah kematian akibat penyakit jantung atau dikenal dengan Sudden Cardiac Death (SCA). Sudden Cardiac Death/SCA ini merupakan kejadian dimana berhentinya aktivitas jantung secara mendadak tanpa ada diagnosis penyakit jantung sebelumnya. Kebanyakan kejadian ini disebabkan karena penyakit genetik pada jantung yang sulit dideteksi karena tidak adanya keluhan. Kematian mendadak ini terkadang terjadi pada orang usia muda dibawah 35 tahun dengan angka kejadian lebih banyak di pria dibandingkan wanita dan telah dilaporkan terjadi pada 1 dari 50.000 orang hingga 80.000 (pada atlet) pertahun.
Kematian mendadak sering diakibatkan karena kesalahan sinyal kelistrikan pada jantung, menyebabkan denyut jantung memiliki irama yang sangat cepat dan mengurangi kesempatan jantung untuk memompa darah dengan baik. Dalam dunia kedokteran, kejadian ini juga dikenal dengan Ventrikular fibrilasi. Selain itu, kematian mendadak akibat penyakit jantung disebabkan karena penebalan otot jantung, gangguan irama, dan gangguan struktur jantung yang telah dimiliki sejak lahir.
Oleh karena hal ini merupakan sesuatu yang memerlukan perhatian khusus, maka orang tua ataupun pelatih atlet perlu memperhatikan beberapa hal penting diantaranya jika terdapat kejadian pingsan/sinkop berulang kali secara mendadak, nyeri dada atau sesak, dan juga riwayat keluarga. Walaupun begitu, kejadian mendadak ini dapat dicegah dengan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami beberapa gangguan pada kesehatan dan jika memang diperlukan maka pemasangan alat defibrilasi implan juga dapat dipikirkan, tentu saja sesuai dengan saran yang diberikan oleh dokter spesialis. Selain itu, perlunya menyiapkan alat defibrilasi otomatis (AED) pada pusat-pusat latihan atlet atau pusat keramaian sehingga jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti fibrilasi ventrikel dapat ditangani segera.
Sumber:
Wong et al. Epidemiology of sudden cardiac death: Global and regional perspective. Heart, Lung, and Circulation. 2019; 28:6-14
Sudden death in young people: heart problem often blamed. Internet: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/in-depth/sudden-death/art-20047571
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/hand-putting-flowers-tombstone-flat-vector-illustration-person-mourning-visiting-cemetery-funeral-ceremony-memorial-grave-concept-banner-website-design-landing-web-page_26921941.htm#fromView=search&page=1&position=3&uuid=ce39c978-e60c-44ed-a35d-b1db98b4e650