Kopi dan Kesehatan Jantung
Oleh: Rizka Akbar. AMd. Gz
Siapa yang tidak mengenal kopi? Salah satu minuman yang digemari bahkan menjadi trend saat ini. Kopi menjadi salah satu minuman paling popular dan digemari semua kalangan, baik dari kalangan anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, dengan harga yang bervariatif, mulai dari harga belasan ribu hingga puluhan ribu per cangkirnya.
Kedai kopi selalu ramai oleh pengunjung, menjadi salah satu tempat nongkrong dari kalangan muda hingga lanjut usia. Kopi saat ini bukan lagi hanya sebuah minuman, namun telah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun bagaimanakah pengaruh kopi terhadap kesehatan terutama kesehatan jantung? Apakah kopi membahayakan jantung? Atau justru kopi memberikan manfaat bagi kesehatan khususnya jantung? Mari kita bahas!
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi (Bhara L.A.M., 2005). Kopi mengandung karbohidrat, kafein, alkaloid, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.
Sebagian besar orang tahu bahwa di dalam kopi terdapat kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang sistem pusat saraf dan dapat mengurangi rasa kantuk secara sementara.
Di Amerika Serikat, kafein terdaftar sebagai makanan yang aman dalam GRAS (Generally Recognized as Save). Dosis kafein yang dapat diterima bagi orang dewasa adalah 400 mg per hari. Jumlah ini setara dengan 4 cangkir kopi, 10 kaleng minuman bersoda, atau 2 kaleng minuman berenergi. Jumlah tersebut aman untuk orang dewasa dengan beratb adan normal. Kafein yang dikonsumsi secara normal memberikan efek yang baik dalam meningkatkan kesehatan sel-sel yang melapisi arteri dan vena, ketahanan mental dan fisik berpikir, konsentrasi dan juga mengurangi kelelahan.
Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, dan gangguan akibat bawaan lahir.
Apabila kafein dikonsumsi lebih dari batas normal, salah satu efek pada jantung adalah peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Dampak kopi pada tekanan darah tergantung pada kebiasaan jumlah dan frekuensi seseorang mengonsumsi kopi.
Peran kafein pada kerja jantung?
Zat adiktif dalam kafein yang terkandung pada kopi yang dikonsumsi secara berlebihan mampu memicu aliran darah pada arteri yang akan berpengaruh pada pengerasan pembuluh darah, terutama terhadap jantung. Kafein juga memberikan efek kerja yang berat terhadap mekanisme kinerja jantung sesuai studi yang dilakukan oleh Charalambos Vlachopoulos, MD dari Athens Medical School.
Karena mekanisme kafein yang mempengaruhi tubuh dengan memblokir reseptor adenosin, yang menyebabkan peningkatan sekresi katekolamin : adrenalin, dopamin dan serotonin. Efek dari ini adalah untuk merangsang sistem saraf pusat, percepatan denyut jantung, dan vasodilatasi darah (Glade MJ, 2010).
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi kafein merupakan stimulan yang aka nmempengaruhi kerja jantung, system syaraf, dan peredaran darah. Bila dikonsumsi dalam batas normal yaitu 400 mg perhari pada pasien penyakit jantung masih diperbolehkan, sebaliknya jika mengonsumsi kafein lebih dari batas normal perhari dapat berpengaruh pada kerja jantung anda. Jika anda penggemar kopi maka perhatikan frekuensi dan jumlahnya.