Konsumsi Protein Seimbang untuk Mencegah Hipertensi
Penulis: dr. Gadistya Novitri Adinda
Sekitar sepertiga penduduk dewasa di Indonesia memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bila tidak dikontrol, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti serangan jantung, gagal jantung, kebutaan, stroke, hingga gagal ginjal. Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi adalah pola diet yang salah dan nutrisi yang tidak seimbang.
Protein adalah makronutrien yang berfungsi sebagai “batu bata” penyusun bagian tubuh manusia. Asosiasi Jantung Amerika pada tahun 2021 menyarankan konsumsi protein harian sejumlah satu hingga dua porsi atau setara 5.5 ons (160 gram). Diet protein yang terlalu rendah atau terlalu tinggi justru dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi di kemudian hari.
Selain segi kuantitas, perlu diperhatikan kualitas dan sumber protein. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal kedokteran Hypertension menemukan manfaat diet seimbang dengan sumber protein yang bervariasi. Penelitian ini menganalisis data dari 12.000 partisipan dewasa di China selama tahun 1997-2015.
Dari studi ini, ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi berbagai sumber protein memiliki risiko 66% lebih rendah terkena tekanan darah tinggi, dibandingkan partisipan yang hanya mengonsumsi 1-2 sumber protein.
Protein bisa didapatkan dari unsur hewani seperti daging sapi, ayam, seafood, ikan, produk susu, dan telur. Selain itu, protein juga bersumber dari unsur nabati seperti biji-bijian, kacang-kacangan, atau sayuran.