Konsumsi Alpukat dan Kesehatan Jantung
Penulis: dr. Perdana Rezha Kusuma
Penyakit Kardiovaskular yang mana didalamnya termasuk penyakit jantung coroner dan stroke merupakan penyebab kematian terbanyak di Amerika Serikat.1 Data dari World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa diperkirakan ada 17.9 juta orang yang meninggal akibat penyakit jantung pada tahun 2019 yang dimana mereprentasikan sekitar 32 % dari angka kematian global. 2 Penyakit ini sejatinya merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan modifikasi gaya hidup sehat yang diiriingi oleh diet yang sehat pula. 1
American Heart Association (AHA) merekomendasikan diet sehat untuk jantung sebaiknya terdiri dari 5-6 % dari kalori harian diisi oleh saturated fatty acid (SFA). Salah satu sumber makanan yang memiliki nutrisi yang baik untuk jantung adalah buah alpukat. Buah alpukat mengandung serat, potassium, magnesium, monosaturated fats (MUFA) dan polyunsaturated fatty acids. 1 Diet merupakan eleman kunci pada usaha untuk memperbaiki profil kardiometabolik yang kemudian dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner. Komponen bioaktif yang diharapkan ada didalam makanan yang dikonsumsi dalam diet sehat mencakup MUFA, polyunsaturated fatty acids, serat, protein nabati, phyyosterols, dan polyphenols yang dimana semua zat ini terkandung di dalam buah alpukat. 1
Pada Studi yang dilakukan oleh pacecho et al meneliti pada > 100.000 orang dengan lama studi sekitar 30 tahun menunjukan bahwa konsumsi buah alpukat yang lebih tinggi (>160 gr perhari / 1 buah) memiliki 16 % resiko yang lebih rendah terkena Penyakit kardiovaskular dan 21 % resiko lebih rendah terkena penyakit jantung coroner namun tidak memiliki asosiasi dengan penyakit stroke. 1 Hasil ini menunjukan bahwa alpukat dapat menjadi substitusi dari sumber makanan yang mengandung lemak seperti margarin, keju, daging terproses. Alpukat memiliki beberapa potensial mekanisme biologis yang mungkin dapat menjelaskan efek kardioprotektif dari buah ini. 1 MUFA yang utama terdapat pada buah ini adalah oleic acid, senyawa ini diduga memiliki efek dalam memperbaiki disfungsi endotel, hipertensi, inflamasi atau peradangan serta memperbaiki sensitifitas insulin. Alpukat juga memliki plant sterol yang dimana merupakan analog kolesterol yang terdapat pada tanaman yang cukup tinggi (136 g pada buah tanpa kulit). Senyawa ini diduga memiliki efek pada profil lipid dengan dibantu oleh kandungan serat yang juga tinggi pada buah ini. 1
Daftar Pustaka :
1. Pacheco et al. Avocado consumption and risk of cardiovascular disesase in US adults. JAHA. Volume 11; Issue 7. 2022. Dikutip dari https://www.ahajournals.org/doi/epub/10.1161/JAHA.121.024014. Diakses pada tanggal 15 april 2022.
2. World Health Organization (WHO). Cardiovascular disease (CVDs). 2021 dikutip dari https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds). Diakses pada tanggal 15 april 2022.
3. Sumber gambar: yoursay.suara.com