Kenali Sinkop dan Waspadai Tanda Bahayanya

Kenali Sinkop dan Waspadai Tanda Bahayanya

 

Oleh : dr. Natalia Jaman

Banyak dari kita tentu pernah melihat atau bahkan mengalami pingsan. Istilah medis untuk pingsan disebut sinkop. Apa itu sinkop? Sinkop didefinisikan sebagai penurunan kesadaran sementara akibat penurunan aliran darah ke otak, ditandai dengan onset yang cepat, durasi singkat dengan pemulihan spontan. Penurunan kesadaran sementara disertai dengan amnesia selama periode hilangnya kesadaran, terganggunya kontrol gerakan, dan hilangnya respon.

Secara umum mekanisme yang mendasari terjadinya sinkop adalah penurunan tekanan darah sistemik yang menyebabkan penurunan aliran darah otak. Hilangnya  aliran darah otak yang tiba-tiba selama 6-8 detik dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. Tekanan darah sistemik merupakan produk dari curah jantung dan tahanan pembuluh darah perifer, sehingga baik penurunan curah jantung maupun tahanan pembuluh darah perifer dapat menyebabkan sinkop. Pada sinkop, kedua mekanisme tersebut seringkali terjadi bersamaan dengan derajat berbeda-beda.

Sinkop dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan mekanismenya, yaitu reflex (vasovagal) yang dimediasi sistem saraf, kardiak, dan hipotensi ortostatik. Pada sinkop akibat reflex dan hipotensi ortostatik, terjadi kedua mekanisme baik penurunan curah jantung maupun penurunan tahanan vaskular perifer. Penggunaan obat-obatan diuretik Sedangkan pada sinkop kardiak mekanisme utama yang mendasarinya adalah jantung gagal menghasilkan curah jantung yang cukup untuk memompa darah dan oksigen ke otak.

Sinkop vasovagal atau reflex syncope merupakan jenis sinkop yang paling sering terjadi dan pada umumnya tidak berbahaya. Banyak terjadi pada usia muda atau pada anak-anak. Sinkop ini dapat dipicu oleh rasa nyeri atau stres emosional. Seringkali terjadi pada seseorang yang berdiri dalam jangka waktu lama dan diawali dengan rasa pusing, pandangan buram, serta rasa mual. Dengan memposisikan penderita pada posisi telentang akan menjaga aliran darah ke otak dan mengembalikan kesadaran orang tersebut.

Dari ketiga jenis klasifikasi sinkop di atas, sinkop kardiak seringkali merupakan jenis sinkop yang berbahaya dan dapat berakibat fatal, serta berkaitan dengan kematian jantung mendadak. Penurunan curah jantung dapat disebabkan karena kelainan struktur jantung maupun gangguan irama atau aritmia jantung. Aritmia diketahui merupakan penyebab tersering terjadinya sinkop kardiak ini.

Pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi merupakan pemeriksaan awal yang penting dilakukan untuk mendeteksi penyebab sinkop. Pemeriksaan lain seperti ekokardiografi, uji latih jantung, monitor holter serta pemeriksaan elektrofisiologi dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab kardiak atau jantung.

Beberapa hal berikut dapat menjadi tanda yang mengarahkan pada sinkop denganpenyebab kardiak, antara lain:

  •           Sinkop yang terjadi saat olahraga, saat posisi berbaring
  •           Disertai palpitasi atau rasa berdebar serta irama jantung yang tidak teratur
  •           Hasil pemeriksaan jantung yang tidak normal
  •          Terdapat riwayat keluarga dengan sinkop berulang dan kematian jantung mendadak

Dengan demikian sinkop yang diserta dengan tanda di atas membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebabnya sehingga bisa mendapatkan terapi yang tepat dan mencegah komplikasi bahkan kematian.