INOCA: Berbahayakah?

INOCA: Berbahayakah?

 

Oleh: dr. M. Adhitya Nagara

 

Ketika kita mendengar tentang penyakit “serangan jantung”, yang dipikirkan ialah serangan jantung akibat tersumbatnya satu atau lebih pembuluh darah jantung yang mengakibatkan menurunnya aliran darah ke otot jantung sehingga menyebabkan kerusakan pada otot tersebut. Namun, akhir-akhir ini, banyak ditemukan kasus di mana keluhan ini tanpa disertai dengan adanya sumbatan. Kondisi ini sekarang dikenal dengan istilah INOCA (Ischemia with Non-Obstructive Coronary Arteries).

Pada pasien-pasien dengan INOCA, secara tipikal mereka mengalami gejala nyeri dada sebelah kiri layaknya serangan jantung. Namun, saat dilakukan pemeriksaan angiografi koroner, di mana selang kecil dimasukkan melalui pembuluh darah arteri, tidak ditemukan adanya sumbatan. Menurut beberapa penelitian, hal ini ditemukan hingga 50 persen dari pasien yang menjalani angiografi koroner. Maka dari itu, istilah INOCA dibentuk untuk membantu indentifikasi dan tatalaksana dari penyakit ini.

Lalu, bila tidak ada sumbatan pada arteri koroner, apa yang menjadi penyebab dari INOCA? Mekanisme terjadinya penyakit ini masih terus diteliti, namun beberapa studi mengatakan bahwa alur perjalanan penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, walau tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh hanya satu faktor atau kombinasi. Faktor-faktor ini antara lain hipertensi, penyakit katup aorta, anemia berat, obat-obatan, gagal jantung dan syok kardiogenik, spasme otot koroner (Prinzmetal angina), dan penyakit myokardium. Mekanisme, uji diagnostik, dan tatalaksana pada kondisi-kondisi tersebut biasanya sudah jelas setelah dilakukan evaluasi awal.

Pada saat ini, strategi penanganan INOCA masih belum jelas karena masih belum adanya evidence-based medicine. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangani INOCA. Tatalaksana faktor risiko termasuk kontrol dari penyakit hipertensi dan diabetes mellitus harus diperketat. Menurunkan tekanan darah secara terapeutik dapat memperbaiki aliran darah, namun harus dijaga karena penurunan secara berlebihan dapat menghilangkan manfaatnya. Metformin dapat memperbaiki fungsi lapisan pembuluh darah. Modifikasi gaya hidup wajib hukumnya, termasuk di dalamnya penurunan berat badan, berhenti merokok, diet tinggi serat, konsumsi buah-buahan dan sayuran, dan aktivitas fisik reguler.

Yang menjadi pertanyaan berikutnya: apakah INOCA berbahaya? Beberapa bukti dari data, pasien dengan INOCA stabil mempunyai peningkatan risiko untuk terjadinya kejadian vaskuler mayor, termasuk kematian, serangan jantung, stroke, dan perawatan untuk gagal jantung atau angina. Akan tetapi, asesmen pencegahan primer dan sekunder yang saat ini tersedia belum dapat secara akurat memprediksi kejadian kardiovaskular mayor pada pasien-pasien dengan INOCA. Saat ini, masih banyak celah pengetahuan mengenai diagnostik, prognostik, dan alur penanganan untuk INOCA yang harus terus diperbaiki.