Holter Monitoring: Apakah sama dengan Elektrokardiogram (EKG)?

Holter Monitoring: Apakah sama dengan Elektrokardiogram (EKG)?

 

Penulis: dr. Intan Maulinar

 

Istilah Holter monitoring mungkin terdengar asing bagi beberapa kalangan. Holter monitoring memang tidak diperuntukkan sebagai pemeriksaan rutin bagi masyarakat luas. Hanya pasien-pasien tertentu yang diindikasikan untuk menjalani pemeriksaan tersebut. Namun tidak ada salahnya mengetahui informasi mengenai Holter monitoring sehingga kita dapat berbagi informasi dengan orang-orang terdekat.

Dilansir dari American Heart Association, Holter monitoring merupakan suatu pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas jantung selama 24-48 jam atau lebih menggunakan perangkat portabel. Elektrokardiogram (EKG) berguna untuk melihat aktivitas jantung pada satu waktu saat pasien melakukan pemeriksaan. Berbeda dengan EKG, Holter monitoring dapat mengevaluasi aktivitas jantung selama pasien melakukan aktivitas sehari-hari di luar fasilitas kesehatan. Pasien akan diminta untuk menggunakan monitor Holter jika pasien tersebut memiliki denyut jantung yang cepat, lambat atau tidak teratur.

 Penggunaan monitor Holter dapat membantu dokter spesialis jantung dalam menentukan:

pengobatan jantung yang sedang dijalani pasien berlangsung baik atau tidak

penyebab gejala pusing, pingsan, dan dada berdebar yang dikeluhkan pasien

kecukupan oksigen yang dimiliki jantung

Irama jantung yang tidak normal seperti fibrilasi atrium, takikardi atrial, takikardi supraventrikel, bradikardi, dan takikardi ventrikel

Monitor Holter tidak menyebabkan nyeri dan tidak berisiko tinggi. Monitor Holter memiliki kabel yang terhubung ke elektroda-elektroda kecil di dada dalam merekam EKG. Iritasi ringan mungkin timbul dari penempelan elektroda.

Prosedur Holter monitoring tidak memerlukan persiapan khusus. Badan pasien dianjurkan tidak dalam keadaan basah atau sehabis mandi saat pemasangan monitor Holter. Pasien juga disarankan untuk mencukur bulu dada agar elektroda mudah ditempel. Petugas medis akan memasang elektroda pada dada pasien. Elektroda tersebut terhubung pada kabel ke mesin Holter monitor. Mesin ini sifatnya portabel, dapat dimasukkan dalam saku baju atau celana.

Dalam keadaan terpasang, monitor Holter akan merekam aktivitas jantung. Pasien perlu mencatat seluruh aktivitas dan gejala yang dikeluhkan, sehingga catatan tersebut akan dicocokkan dengan rekaman monitor Holter. Setelah 24-48 jam, petugas medis akan mengevaluasi rekaman dan kegiatan pasien serta melihat kemungkinan adanya detak jantung yang tidak normal.

Hasil yang didapatkan dari Holter monitoring memiliki makna tertentu. Detak jantung dengan variasi normal bisa dikarenakan aktivitas harian. Hasil abnormal menunjukkan adanya gangguan irama jantung (aritmia) atau kadar oksigen yang kurang di jantung.

 

Referensi:

American Heart Association. 2015. Holter Monitor. Diakses pada 2 Agustus 2022 melalui https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/diagnosing-a-heart-attack/holter-monitor

Mayo Clinic. 22. Holter Monitor. Diakses pada 3 Agustus 2022 melalui https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/holter-monitor/about/pac-20385039