Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Membesarkan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan di Era New Normal
Oleh : Angri Muktiah, S.Kep,Ns
Di tengah pandemi Covid-19 ternyata terdapat sejumlah orang yang rentan. Di antaranya orang yang menderita penyakit jantung, penyakit paru-paru, maupun penyakit diabetes dan kronis lainnya.Bahkan World Heart Federation memastikan penderita jantung berisiko lebih tinggi memiliki gejala yang berat bila terinfeksi Covid-19. Lalu apa yang harus dilakukan?
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua yang memiliki anak dengan penyakit jantung bawaan. Mulai dari nutrisi harian hingga aktivitas fisik anak.
Cara merawat anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) akan sedikit berbeda. Seluruh perhatian penting untuk selalu tercurahkan pada si Kecil agar ia dapat tumbuh maksimal.Hal-hal di bawah ini perlu Anda perhatikan ketika penyakit jantung bawaan terjadi pada anak Anda :
1. Mulai Biasakan Anak Dengan Protokol Kesehatan
Saat new normal dan anak diharuskan untuk membiasakan melakukan dengan protokol kesehatan. Meskipun pandemi belum juga berakhir, dengan begitu tentu saja akan ada protokol kesehatannya. Dengan kondisi tersebut, tentunya orang tua harus membiasakan anak dengan protokol kesehatan di rumah sekalipun daerahnya termasuk zona hijau. Hal ini akan membuat anak terbiasa hidup bersih jika di sekolah nanti.
Biasakan anak untuk memakai masker kain dan selalu membawa hand sanitizer di saku seragam agar tidak terlupa. Ajari anak untuk rajin mencuci tangan dengan sabun yang disediakan begitu juga di lingkungan sekolah. Minta anak untuk menjaga jarak dengan teman saat di sekolah dan jika bisa bawakan anak bekal atau jajanan dari rumah agar lebih higienis.
2. Beri Pemahaman Konsep New Normal
Anak-anak mungkin tidak mengerti apa itu new normal, untuk itu beri gambaran seperti apa era new normal. New normal adalah kondisi dimana aktivitas tetap berlangsung seperti biasa termasuk sekolah, namun bukan berarti virus corona sudah mereda. Orangtua perlu memberi gambaran ini kepada anak supaya mereka tetap waspada ketika nantinya kembali ke sekolah.
Selain itu bagi anak yang akan memasuki jenjang pendidikan baru, beri juga gambaran mengenai lingkungan barunya tersebut. Semisal dari SD ke SMP, hal apa saja yang membedakan. Kalau dari segi mata pelajaran, ada beberapa tambahan baru seperti Fisika atau Ekonomi. Yakinkan pula sang buah hati kalau mereka dapat menyesuaikan diri dan menjalani semuanya dengan lancar.
3. Jelaskan Pada Anak Bahaya Virus Corona
Daripada menutup-nutupi, ada baiknya untuk berterus terang kepada anak tentang kondisi terkini, biarkan anak tahu bahwa keluarga lain mungkin terdampak oleh virus corona, baik dari segi ekonomi maupun kehilangan anggota keluarga.
Pemahaman yang baik tentu tak akan membuat anak takut, tetapi lebih waspada dengan lingkungan yang baru. Kalian bisa memberikan edukasi kepada anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan jika masuk sekolah selama pandemi virus corona masih berlangsung.
4. Rutin Periksakan Anak ke Dokter Spesialis Jantung Anak
Sebagian besar anak dengan penyakit jantung bawaan membutuhkan pemeriksaan periodik jantung. Anak yang baru saja terdiagnosis akan menjalani operasi kontrol yang lebih sering (setiap minggu, bulan), lalu secara bertahap menjadi lebih jarang.
Sementara itu, anak dengan kondisi ringan biasanya hanya butuh kontrol setiap satu hingga lima tahun. Serangkaian tes berkala dapat dilakukan bergantung pada kondisi anak Anda. Tes tersebut, antara lain:
· Rekam jantung (EKG)
· USG jantung
· Rontgen dada
· MRI/CT scan jantung
· Stress test
· Kateterisasi, dan lain sebagainya
5. Mencegah Infeksi
Anak dengan kelainan jantung bawaan rentan terkena infeksi. Infeksi yang cukup membahayakan adalah endokarditis infektif, yaitu infeksi pada jaringan yang melapisi katup dan ruang jantung.
Itulah mengapa anak dengan penyakit jantung bawaan harus menjaga kebersihan gigi dan rongga mulutnya, serta pergi ke dokter gigi secara rutin. Sebab, infeksi gigi merupakan salah satu rute masuknya kuman penyebab endokarditis.
Diskusikan dengan dokter yang menangani anak Anda apakah anak Anda membutuhkan antibiotik untuk pencegahan atau tidak karena tidak semua kondisi PJB membutuhkan antibiotik pencegahan.
6. Aktivitas Fisik
Penyakit jantung bawaan pada anak tidak bisa menjadi penghalang baginya untuk dapat tetap aktif beraktivitas. Faktanya, dokter spesialis jantung anak akan menyarankan anak untuk tetap aktif secara fisik.
Manfaat aktivitas fisik bagi anak dengan penyakit jantung bawaan, di antaranya:
· Menjaga kesehatan jantung
· Meningkatkan fungsi dan kapasitas paru
· Meningkatkan imunitas
· Mencegah obesitas
Lakukan aktivitas fisik yang menyehatkan, seperti berenang santai, bersepeda santai, berlari atau berjalan cepat, dan bermain tenis. Namun, segera hentikan aktivitas fisik bila anak Anda mengalami hal-hal di bawah ini:
· Anak mengatakan pusing atau ingin pingsan
· Anak ‘kehabisan’ napas hingga sulit berbicara
· Anak merasa berdebar-debar
· Anak menjadi pucat
· Anak mengeluh sangat lelah
· Anak menjadi biru (bila termasuk PJB sianotik)
· Anak mengalami gejala baru atau tidak biasa ketika melakukan aktivitas fisik dan sesaat setelahnya
Hindari aktivitas fisik yang membutuhkan anak untuk menahan napas seperti sit up, push up, menyelam, dan angkat beban. Selain itu, hindari pula aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.
Pada beberapa kasus penyakit jantung bawaan pada anak, dokter spesialis jantung akan menyarankan si Kecil untuk menghindari aktivitas fisik berat dan beregu yang kompetitif dan menegangkan.
Agar tidak memilih jenis aktivitas fisik yang salah, jangan ragu untuk mendiskusikandengan dokter yang menangani anak Anda.
7. Perkembangan, Pendidikan, dan Masa Depan
Penyakit jantung bawaan pada anak menyebabkan ia mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan kesulitan belajar. Meski begitu, sebagian besar anak tidak memiliki keterbatasan fisik dan mental sehingga dapat mengikuti pelajaran yang diberikan di sekolah formal.
Namun, penting bagi orang tua untuk mengomunikasikan mengenai penyakit yang diderita anak Anda kepada wali kelas atau guru yang mendampinginya di sekolah.
Anda juga tidak perlu khawatir, saat ini banyak penderita PJB yang bertahan hidup hingga dewasa dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, serta mendapatkan pekerjaan yang layak.
Namun, anak dengan penyakit kelainan jantung bawaan memiliki alat penyadap jantung yang terpasang. Karenannya, hindari profesi yang berhubungan dengan listrik dan gelombang elektro.
8. Nutrisi dan Makanan
Beberapa anak yang memiliki PJB tidak bertumbuh kembang secepat anak lainnya. Anak akan merasa mudah lelah ketika makan karena kondisi jantung yang harus memompa lebih kencang dari kondisi normal.
Akibatnya anak cenderung makan lebih sedikit dan tidak mendapat kalori yang cukup untuk tubuhnya. Anak akan terlihat lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan anak seumurannya.
Agar nutrisi pada anak dengan penyakit jantung bawaan tetap terpenuhi, Anda dapat mengakalinya dengan memberikan makanan sedikit, tetapi sering. Hal ini bertujuan agar anak Anda tidak terlalu lelah ketika mengunyah.
9. Dukungan Emosional
Dengan semakin beranjak dewasanya anak, beberapa anak akan mulai merasa rendah diri. Mereka bisa saja mendapatkan bekas luka jahitan bekas operasi di dada, tubuh terlihat lebih kecil dibandingkan teman seusianya, atau memiliki batasan aktivitas fisik.
Sebagian besar anak dapat beradaptasi dan menerima kondisinya. Namun, beberapa anak dengan penyakit jantung bawaan dengan kondisi serius terkadang cukup sulit untuk merasa ‘normal’.
Oleh karena itu, dukungan Anda sebagai orang tua sangat dibutuhkan pada fase ini, terutama saat anak mulai beranjak menjadi remaja.
10. Rekam Medis
Beberapa orang berpikir bahwa setelah menjalani operasi PJB, anak tidak perlu melakukan kontrol ke dokter saat dewasa. Padahal, penting sekali untuk tetap rutinmelakukan pemeriksaan kesehatan jantung meski anak sudah beranjak dewasa.
Beberapa anak yang sudah menjadi dewasa tidak mengetahui penyakit jantung yang dideritanya. Seharusnya mereka mengetahui tentang perjalanan penyakit dan pengobatan yang pernah dan sedang dijalaninya.
11. Memberikan Perhatian Juga kepada Anak Anda yang Lain
Meskipun anak dengan penyakit jantung bawaan membutuhkan perawatan dan perhatian yang lebih daripada anak lain. Berikanlah pengertian juga kepada anak Anda yang lain. Berikut ini beberapa yang perlu Anda lakukan:
· Beri tahu siapa yang akan merawat mereka saat Anda harus menemani anak denganpenyakit jantung bawaan di rumah sakit.
· Berikan informasi yang sesuai dengan usia mereka mengenai keadaan yang dialami oleh saudara kandungnya.Libatkan dalam melakukan perawatan anak dengan kelainan jantung bawaan.
· Lakukan sesuatu yang istimewa dengan anak Anda yang lain. Bahkan, beberapa menit waktu Anda akan sangat bermanfaat.
12. Berhati-hati dalam Membandingkan
Orang tua sering bertanya kepada orang tua lain tentang pengalaman mereka merawat anak dengan penyakit jantung bawaan. Meskipun hal ini dapat membantu, tetapi perlu diingat bahwa pengalaman setiap orang berbeda.
Tingkat keparahan, kepribadian anak, kompleksitas penyakit, rumah sakit, dan dokter yang menangani berbeda-beda. Kebijakan terbaik adalah melakukan investigasi dan penelitian dari sumber terbaik.
Anda dapat menanyakan pada dokter mengenai informasi yang tidak dipahami atau mempelajari lewat rekomendasi situs terpercaya.
Penyakit jantung bawaan pada anak membuat Anda harus memberikan perawatan yang lebih sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri. Meskipun terkadang melelahkan, Anda akan belajar untuk mulai menghargai hal-hal kecil yang sederhana.
Konsultasikan seputar masalah kesehatan anak Anda dengan dokter spesialis di Rs. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.