Gangguan Tidur dan Penyakit Jantung
Penulis: dr.Sahniriansa Sahionge
Tidur merupakan mekanisme fisiologis dari fase istirahat dimana terjadi status tidak sadar sementara pada otak, merupakan kebutuhan tubuh agar dapat mengoptimalkan dan menyeimbangkan proses metabolisme dan kerja tubuh lain, dimana fungsinya sangat diperlukan agar kesehatan fisik dan mental dapat dicapai. Tidur juga dapat diartikan sebagai waktu esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pemulihan. Saat tidur memasuki fase non-rapid eye movement (NREM) dimana terjadi tekanan nadi melambat, tekanan darah akan menurun dan laju nafas menjadi lebih stabil. Perubahan fisiologis pada fase ini dapat mengurangi stres pada jantung dan mengurangi “strain” pada otot jantung yang bekerja ketika “waking hours”. 1
Insomnia merupakan salah satu dari diagnosa gangguan tidur yang paling sering terjadi. Prevalensi insomnia meningkat pada beberapa dekade terakhir dan sering dihubungkan dengan meningkatnya faktor risiko kardiovaskuler seperti hipertensi. Saat tidur berkualitas, tekanan darah akan turun 10-20% yang dikenal sebagai “nocturnal dipping”, sedangkan pada tidur yang tidak berkualitas, rata-rata tekanan darah akan menjadi sangat bervariasi dan meningkatkan risiko hipertensi. Kualitas tidur yang buruk juga dapat menginduksi peningkatan mediator inflamasi yang bersifat kronis pada pembuluh darah yang berkontribusi pada risiko aterosklerosis. Tidur juga dapat mengatur regulasi hormon yang mengontrol rasa lapar, ketika seseorang kurang tidur atau mengalami gangguan tidur maka terjadi kecenderungan kebiasaan makan dengan tidak terkontrol sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan diabetes melitus .1,2
Pasien dengan riwayat sakit jantung tentu membutuhkan tidur yang berkualitas namun sering kali pasien merasa cemas akan kemungkinan kejadian serangan berulang sehingga jatuh ke dalam kondisi tidur yang tidak berkualitas dan dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan berikut. Gangguan tidur dan kurang tidur menjadi masalah yang terkadang terabaikan, dibutuhkan tatalaksana lintas profesi dalam hal ini. Penggunaan obat yang menginduksi tidur, penenang dan anticemas memerlukan konsultasi dengan ahli. Beberapa tips mendapatkan tidur yang berkualitas pada pasien dengan sakit jantung, yaitu: 1,2
Teknik relaksasi à pernafasan dalam, yoga, peregangan ringan, meditasi.
Rencanakan jadwal tidur yang konsisten
Desain kamar tidur dan lingkungan tidur sesuai kebutuhan dan kenyamanan
Hindari alkohol, kafein dan penggunaan gawai
Posisi yang tepat, pada beberapa penelitian mengemukakan pada pasien gagal jantung kongestif disarankan menghindari posisi tidur miring ke kiri karena dapat mengubah aspek fungsi jantung dan menyebabkan pompa jantung yang tidak efektif.
Daftar Pustaka
How Sleep Deprivation Affects Your Heart [Internet]. Sleep Foundation. 2020 [cited 2021 May 4]. Available from: https://www.sleepfoundation.org/sleep-deprivation/how-sleep-deprivation-affects-your-heart
Insomnia Overview: Epidemiology, Pathophysiology, Diagnosis and Monitoring, and Nonpharmacologic Therapy [Internet]. AJMC. [cited 2021 May 4]. Available from: https://www.ajmc.com/view/insomnia-overview-epidemiology-pathophysiology-diagnosis-and-monitoring-and-nonpharmacologic-therapy